RESENSI KUMPULAN
CERPEN
UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA
INDONESIA
DISUSUN OLEH
NAMA : DEWI NOVIA
KELAS : XII IPA 1
DINAS
PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Negeri Kabut
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Cetakan : kedua, Juli 1999
Penerbit : Grasindo
Tebal : 122
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Cetakan : kedua, Juli 1999
Penerbit : Grasindo
Tebal : 122
Mengutip
dari sinopsis, “Buku Negeri Kabut ini berisi tiga belas cerpen tentang
perjuangan manusia dalam mencapai keinginannya. Terkadang, untuk mencapai semua
itu, tanpa disadari sang tokoh harus bertindak di luar kemampuannya. Ada pula
keinginan yang di luar kendalinya: sang tokoh terjebak dalam suatu konflik yang
tak mungkin dapat dihindari lagi. …. Segala sesuatu terjadi begitu saja. Tanpa
siasat, tanpa rencana.”
Cerita
pertama yang sekaligus menjadi judul buku ini adalah Negeri Kabut. Negeri kabut
berkisah tentang seorang laki-laki yang selama hidupnya terus berpetualang.
Dalam Perjalanannya menuju Negeri Kabut, ia banyak bertemu dengan pengembara
lainnya. Para pengembara itu menyampaikan berita-berita dari tempat mereka yang
jauh; peperangan, wabah penyakit, pembunuhan, dan kisah sedih lainnya. Para
pengembara selalu mengatakan kepada lelaki itu bahwa setiap orang harus peduli
dengan keadaan dunia yang dihidupinya. Mereka bilang, orang yang mencari ilmu
harus kembali pulang untuk menyelamatkan bangsanya. Lelaki itu terdiam. Ia
merenung, bertanya-tanya apakah pengembaraannya selama ini untuk mencari ilmu?
Lelaki itu ragu. Mungkin yang sebenarnya ia hanya melarikan diri dari segala
persoalan, dari kenyataan, karena ia sebenarnya tak cukup tabah untuk
menghadapi penderitaan.
Kedua belas
cerpen lainnya sama menariknya dengan Negeri Kabut. Namun seperti yang banyak
dikatakan orang, tulisan Seno di buku Negeri Kabut ini adalah sebuah karya
sastra surealis. Setiap pembaca mempunyai interpretasi yang berbeda atas karya
sastra yang dibacanya. Maka, pesan dan makna yang ingin disampaikan dalam
setiap cerita di buku ini akan lebih mengena jika Anda membacanya langsung.
Saya
sendiri paling suka kisah Negeri kabut. Menggambarkan bahwa sesuatu yang
sempurna, nyaris tak memberikan tantangan di dalamnya. Kesempurnaan tidaklah
selalu memberikan rasa nyaman, seperti yang kita kira. Kita, manusia
membutuhkan ketegangan, kesulitan, serta tantangan dalam hidup untuk memahami
arti perjuangan dan kehidupan itu sendiri.
RESENSI
KUMPULULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA
: NENENG NURHAYATI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Ciuman di bawah Hujan
Pengarang : Lan Fang
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 359 halaman
Pengarang : Lan Fang
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 359 halaman
Adakah hubungan politik dengan cinta? Ataukah politik itu
sejatinya cinta?
Fung Lin bertemu Ari yang politisi
itu di sebuah acara pertemuan dengan para TKW. Sedianya pertemuan itu akan
dihadiri oleh pejabat, dan Fung Lin bertugas untuk mewawancarai pejabat yang
bersangkutan. Waktu bergulir namun Fung Link belum juga menangkap kehadiran
pejabat yang dimaksud. Untuk menumpahkan kejengkelannya Fung Lin tanpa sengaja
menemukan teman bicara. Laki-laki itu adalah Ari.
Awal perkenalan Fung Lin dengan Ari
kemudian membawa kedekatan Fung Lin dengan seorang laki-laki berkaki angin yang
bernama Rafi. Rafi adalah teman politisi Ari, laki-laki bermata matahari yang
tidak pernah mampu menangkap asap. Dan Fung Lin yang menantikan laki-laki yang
akan menciumnya di bawah hujan.
Ari dan Rafi adalah anggota dewan
dengan visi yang sama. Keduanya mencintai dan memperhatikan Fung Lin dengan
cara yang berbeda.
Dengan Ari, Fung Lin merasa bisa
mengobrol dengan bebas. Seperti Ari yang juga membutuhkan Fung Lin untuk
menyadarkan dirinya bahwa ia masih manusia selayaknya. Sebaliknya Rafi, sedikit
kaku dan menjaga sikap. Rafi enggan berbicara tentang hal-hal yang dirasanya
tak perlu. Seperti itu pula sikapnya dalam dunia kerja yang digelutinya.
“Menurutnya, mimpi tidak bisa diwujudkan hanya dengan bercakap-cakap. Walaupun bercakap-cakap di gedung ini adalah sebagian dari proses untuk mewujudkan mimpi. Tetapi mimpi di sini milik siapa? Mimpi orang-orang kecil atau mimpi para pemain politik?” (halaman 91)
“Menurutnya, mimpi tidak bisa diwujudkan hanya dengan bercakap-cakap. Walaupun bercakap-cakap di gedung ini adalah sebagian dari proses untuk mewujudkan mimpi. Tetapi mimpi di sini milik siapa? Mimpi orang-orang kecil atau mimpi para pemain politik?” (halaman 91)
Siapakah yang memenangkan hati Fung Lin? Ari atau Rafi?
Ini bukan kisah cinta biasa, ini
adalah cerita mengenai dunia politik. Politik itu juga cinta. Dalam cinta ada
strategi yang perlu dimainkan untuk merebut hati orang yang kita kasihi.
Alur cerita di buku ini maju mundur.
Berbagai simbol juga banyak digunakan untuk menggambarkan dunia politik.
Seperti penggambaran tikus besar dan kecil yang saling menindas satu sama lain
dan meninggalkan luka gigitan di tubuh Fung Lin. Atau hadirnya hamster yang
kemudian melahirkan 44 anak, namun kemudian keempat puluh anak hamster itu
dimakan oleh induknya sendiri. Demi melihat peristiwa menjijikkan itu membuat
Fung Lin memutuskan untuk mengumpankan kedua induk hamster itu ke kandang
harimau.
“Aku tidak mau ada orang yang memakanmu seperti itu. Aku
juga tidak mau kau memakan orang lain. Karena politisi akan selalu saling memakan.
Raf, aku tidak suka kau menjadi politisi….” (halaman 351)
Lan
Fang melukiskan kisah dalam novel ini dengan diksi yang memikat disertai
ungkapan tersembunyi sarat makna. Novel ini bisa menjadi renungan bagi kita
untuk melihat dunia politik beserta kegelisahan yang ditimbulkannya, seperti
yang diamini Rafi.
“Kalau saja ia memiliki keberanian untuk jujur, ia akan mengatakan bahwa sebenarnya ia juga memiliki ketakutan yang sama. Karena menjadi politisi tidak seindah yang tampak dari luar. Tetapi juga tidak mudah untuk keluar dari lingkarannya.” (halaman 351)
“Kalau saja ia memiliki keberanian untuk jujur, ia akan mengatakan bahwa sebenarnya ia juga memiliki ketakutan yang sama. Karena menjadi politisi tidak seindah yang tampak dari luar. Tetapi juga tidak mudah untuk keluar dari lingkarannya.” (halaman 351)
RESENSI
KUMPULAN CERPEN
UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA
: IRNI DANISTA
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul
asli : Contact
Pengarang : Carl Sagan
Alih bahasa : Andang H Sutopo
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 591
Pengarang : Carl Sagan
Alih bahasa : Andang H Sutopo
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 591
Apakah sebenarnya kita hidup sendiri
di ruang angkasa yang hingar bingar ini? Benar-benar sendiri?
Sejak lama manusia bertanya-tanya
dan mencari tahu mengenai keberadaan makhluk hidup lain di luar bumi. Kita
begitu rindu ingin bertemu mereka. Khayalan mengenai kehidupan makhluk-makhluk
asing di luar tata surya kita menjadi kisah yang menarik untuk dibukukan atau
dijadikan film. Salah satunya ini: Kontak.
Setelah menamatkan gelar doktornya,
Ellie mendapatkan pekerjaan sebagai peneliti pendamping di observatorium
Arecibo, sebuah mangkuk raksasa bergaris tengah 350 meter di lembah di kaki
bukit bagian barat laut Puerto Rico, teleskop radio terbesar di planet bumi. Di
sini Ellie memperoleh kesempatan untuk melakukan observasi sebanyak mungkin
meneliti benda-benda langit, planet-planet di dalam tata surya,
bintang-bintang, pusat galaksi, pulsar dan quasar.
Minat Ellie yang besar pada ilmu
pengetahuan menjadi kendala bagi kehidupan cintanya. Demikiam juga hubungan
dengan rekan-rekan sekerjanya yang tidak selalu mulus disebabkan Ellie adalah
ilmuwan astronom wanita diantara kebanyakan kaum lelaki.
Sejak kecil Ellie terpesona pada
bintang-bintang. Ia menyukai matematika, fisika, dan teknik. Kelak ia
menyibukkan diri dalam sebuah projek mencari peradaban di luar bumi.
Dalam satu temuan yang diprasangkai
sebagai pesan dari planet lain, Ellie terpaksa harus berurusan dengan seorang
rohaniawan, Mr. Rankin, yang mengejar keyakinannya terhadap Tuhan.
“Apa pun yang tak kau mengerti, Mr.
Rankin, kaukaitkan dengan Tuhan. Tuhan bagimu adalah tempat kau menyapu semua
misteri dunia, semua tantangan terhadap kecerdasanmu. Kaukunci pikiranmu, dan
dengan mudah kau katakan bahwa Tuhan yang melakukannya.” (halaman 231).
Melalui tokoh Ellie, Sagan menyikapi
keyakinan-keyakinan terhadap agama yang merugikan ilmu pengetahuan.
Saya ingat ketika percobaan LHC
(Large Hadron Collider) berhasil menemukan partikel yang dicari. Pencarian
partikel high boson sempat mengundang banyak komentar negatif. Apakah kemudian
berhasil ditemukannya partikel ini menandakan berakhirnya pencarian kita akan
keberadaan Tuhan? Karena rahasia alam semesta telah berakhir?
Penemuan baru apapun itu semustinya
disikapi secara bijak. Tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia. Setiap penemuan baru
akan melahirkan penemuan baru lainnya. Dan sungguh rahasia alam semesta
sangatlah luas. Untuk itulah Tuhan ingin kita terus belajar, bertanya dan tidak
menutup diri terhadap berbagai pengetahuan. Tuhan memperlihatkan sedikit
rahasia-Nya yang ingin Ia bagi dengan kita. Namun Ia juga menyimpan bagian lain
yang tetap menjadi rahasia-Nya.
Dan pada suatu waktu, kesadaran
spiritual manusia pun bisa tumbuh melalui pencarian ilmu pengetahuan.
“Di dalam struktur ruang dan di
dalam sifat-sifat benda, seperti di dalam hasil karya seni agung, tertulis
kecil-kecil tanda tangan sang artis. Berdiri di atas manusia, dewa, iblis dan
makhluk-makhluk lain, termasuk para Penjaga galaksi dan para pembuat
terowongan, Dia telah ada lebih dahulu sebelum terciptanya alam semesta.”
(halaman 588)
Maka, apakah sia-sia jika pencarian
kita akan ‘saudara’ di luar bumi tidak mendatangkan hasil seperti yang kita
harapkan? Inilah jawabannya.
“Kalau kita tidak menemukan apa-apa,
setidaknya kita menemukan bahwa kehidupan di Bumi ini sesuatu yang unik, yang
tidak ada duanya di seluruh alam semesta, sehingga merupakan sesuatu yang
sangat tak ternilai. Dan pengetahuan akan kenyataan itu pun merupakan sesuatu
yang tak ternilai.” (halaman 87)
RESENSI KUMPULAN CERPEN
DIBUAT
UNTUK MELENKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH
NAMA : NENG MUTMAINAH
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul Asli : One
Day
Pengarang : David Nicholls
Cetakan : 2010
Penerbit : Esensi (Divisi dari Erlangga)
Tebal : 421
Pengarang : David Nicholls
Cetakan : 2010
Penerbit : Esensi (Divisi dari Erlangga)
Tebal : 421
“Kalau aku
bisa memberimu satu hadiah saja untuk sepanjang sisa hidupmu, hadiah itu adalah
ini. Kepercayaan diri.”
Emma Morley
dan Dexter Mayhew kuliah di tempat yang sama, tapi mereka baru saling bertegur
sapa di malam kelulusan. Saat itu pula Dexter menginap di tempat kos Emma.
Mereka menghabiskan malam dengan saling mengobrol. Dexter, pria tampan yang
memesona dan seorang playboy dari keluarga yang cukup terpandang. Emma, wanita
cerdas dan cantik yang tidak menyadari dirinya menarik, anti kemapanan serta
kaku. Dua tipe yang bertolak belakang tapi berhasil menjalin sebuah
persahabatan. Malam itu Emma mengajak Dexter bercakap tentang rencana mereka
setelah lulus kuliah. Dexter bercita-cita keliling dunia untuk memenuhi hasrat
berpetualangnya. Emma dengan cita-citanya yang sederhana, mengubah sesuatu,
hal-hal kecil di sekitar hidupnya.
Semalam
bersama Emma, yang awalnya sempat membuat Dexter ingin segera meninggalkannya,
berubah menjadi hal menyenangkan ketika esok paginya mereka meluangkan waktu
bersama. Mereka mendaki tebing Salisbury, tertawa dan mengobrol. Inilah awal
persahabatan mereka dimulai.
Emma dan
Dexter saling menyayangi dan membutuhkan satu sama lain. Namun mereka tak ingin
mempertaruhkan jalinan persahabatan yang ada. Ikatan pertemanan mereka tak
selamanya indah. Ada tahun-tahun ketika mereka tidak berhubungan satu sama
lain. Tidak sepenuhnya menghilang, karena baik Dexter dan Emma menyimpan
kerinduan yang sama. Mereka bertemu kembali di sebuah pesta pernikahan kawan
lama. Berjanji untuk kembali berteman.
“Mereka
sangat jarang membicarakan perasaan satu sama lain: kata-kata indah dan
perhatian hangat mungkin tidak diperlukan antarsahabat yang hubungannya telah
teruji dengan baik.” (hal 339)
Kisah
diceritakan secara berurut, sampai terakhir kematian Emma. Kemudian alur cerita
maju mundur. Novel ringan dengan pemikiran yang cukup mendalam dan mencerahkan.
Konflik batin serta perenungan-perenungan yang dialami oleh setiap tokohnya
sangat hidup.
Yang
menarik dari novel One Day adalah adanya proses pendewasaan diri dari masa
dewasa ke saat paruh baya melalui renungan dari tokoh Emma dan Dexter.
Namun ada
beberapa kesalahan eja di dalam novel ini, seperti penulisan nama Dexter. Di
awal di tulis Dexter Mayhem, kadang kala tertera Mayhew. Dan teksnya sangat
imut serta rapat membuat saya tidak bisa beranjak untuk meningglakan buku ini.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA
: RIAN ROMDONI
KELAS : XII IPA 1
DINAS
PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Akar Pule
Penulis : Oka Rusmini
Penerbit : Grasindo. Pt Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tebal : 145
Penulis : Oka Rusmini
Penerbit : Grasindo. Pt Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tebal : 145
“Pada akhirnya aku percaya, aku
sendiri yang harus bertanggung jawab atas hidupku.”
Saring adalah seorang wanita yang
meninggalkan kampung halamannya demi menghindari kesialan yang menimpa desa
itu. Kisah Ayah dan Ibunya adalah legenda yang tiada habis dibicarakan. Setiap
bencana dan musibah yang terjadi selalu dikaitkan warga dengan riwayat Kondra,
Ayah Saring. Kepergian Saring dari desa diyakini sebagai sebuah keputusan
terbaik, karena tidak akan ada lagi darah kesialan yang mengobrak-abrik desa
itu.
Akar Pule adalah buku kumpulan
cerita pendek yang berisi 10 kisah. Kesemuanya mengenai perempuan. Oka Rusmini,
sastrawati Bali ini dikenal sebagai penulis yang karya-karyanya banyak mengupas
mengenai keberadaan perempuan serta pendobrak kekakuan adat.
Dalam kisah Pastu melalui tokoh
Cenana, Oka menanyakan arti cinta dan kebahagiaan. Cok Ratih, sahabat yang
disayanginya rela meninggalkan kebangsawanannya dan memutuskan hubungan baik
dengan keluarga besarnya untuk menikah dengan lelaki yang tidak sederajat.
Namun pengorbanan besar yang diberikan Cok Ratih atas nama cinta tidak
mendapatkan balasan yang seimbang. Sahabatnya itu mati bunuh diri sementara
suaminya entah di mana. Desa adat memberinya sanksi, mayatnya tak boleh diaben
karena menurut konsep agama, Cok Ratih mati dengan cara yang salah, mati bunuh
diri.
“Apakah Tuhan tahu? Apa alasannya sahabatku yang riang dan bersemangat itu menjerat leher dan mengiris nadinya? Apakah Tuhan mau mengerti dan menerima alasannya?”
“Apakah Tuhan tahu? Apa alasannya sahabatku yang riang dan bersemangat itu menjerat leher dan mengiris nadinya? Apakah Tuhan mau mengerti dan menerima alasannya?”
“Katanya, kehidupan perempuan baru
disebut sempurna jika sudah kawin. Perkawinan membuat perempuan sadar arti
menjadi istri, juga arti menjadi Ibu. Tapi kalau nyatanya kawin malah bikin
susah dan rumit, apakah perkawinan masih bisa dijadikan alasan bahwa pohon
kebahagiaan itu hanya bisa ditemukan di dalam rumah perkawinan?” (halaman 93)
Dalam Sawa, penulis mengisahkan
pertentangan bathin yang dialami oleh seorang wanita bernama Ni Luh Putu
Pudakwangi. Di usianya yang ketiga puluh lima tahun dan di tengah kegamangan
rumah perkawinannya ia bertemu dengan seorang lelaki yang mencintainya. Pudak
berada di dalam kebimbangan, di antara perasaan bersalah dan keinginan untuk
menyambut cinta yang ditawarkan lelaki itu.
“Salahkah cinta yang datang selarut ini?” (halaman 84)
“Salahkah cinta yang datang selarut ini?” (halaman 84)
“Mencintai itu bukan dosa. Sebuah
pertemuan adalah hal biasa. Jadi tidak biasa ketika pertemuan itu meninggalkan
luka.” (halaman 76)
Oka juga menggugat perlakuan
masyarakat serta ketidakadilan hukum terhadap pemerkosa anak-anak, seperti ada
dalam kisah Bunga.
Bunga, gadis kecil cantik berumur 7 tahun. Bunga suka menari. Ibu Bunga adalah pelacur dan Ayahnya tidak diketahui keberadaannya. Bunga berteman dengan tiga laki-laki, salah satunya Gus Putu yang berusia 10 tahun. Ibu Gus Putu tidak menyukai jika putranya bermain dengan Bunga. Suatu ketika Bunga ditemukan mati terapung di sungai. Vagina gadis kecil itu sobek dan terus mengeluarkan darah.
Bunga, gadis kecil cantik berumur 7 tahun. Bunga suka menari. Ibu Bunga adalah pelacur dan Ayahnya tidak diketahui keberadaannya. Bunga berteman dengan tiga laki-laki, salah satunya Gus Putu yang berusia 10 tahun. Ibu Gus Putu tidak menyukai jika putranya bermain dengan Bunga. Suatu ketika Bunga ditemukan mati terapung di sungai. Vagina gadis kecil itu sobek dan terus mengeluarkan darah.
“…Dia memang terkutuk. Makanya mati pun dia tetap terkutuk!”
Perempuan itu menggeram penuh dendam.” (halaman 121)
Pelaku pemerkosa Bunga, sejumlah
laki-laki dewasa dihukum hanya 5 tahun penjara. Bisa jadi pelaku pemerkosa itu
hanya meringkuk 2 tahun atau 3 tahun jika ada potongan hukum penjara.
“Gus Putu meringsut, tak ada
perempuan yang berdemo untuk membuat keputusan: hukum mati para pemerkosa
anak-anak!”.
Oka, penulis yang begitu jujur
menyuarakan hati perempuan. Membaca tulisan Oka terkadang menimbulkan getir dan
ngilu, sekaligus kelembutan yang samar pada sisi kewanitaan kita sebagai
makhluk bernama perempuan.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA
: ELSA PAMUNGKAS
KELAS : XII IPA 2
DINAS
PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul
asli : Chekhov The Early Stories
Pengarang : Anton Chekhov
Penerbit : Melibas
Tebal : 164
Pengarang : Anton Chekhov
Penerbit : Melibas
Tebal : 164
Mengutip catatan dari penerbit:
“Tapi cerpen-cerpen Chekhov unik, selain meng-”KO” kan, ia juga bisa membuat
pembacanya tersenyum simpul dan senang. Tanpa beban, tapi membuat penasaran,
juga mengejutkan.”
Nukilan di atas ada benarnya. Ketiga
belas cerita pendek dari Chekhov ini memiliki ending yang mengejutkan.
Cerita-cerita Chekhov juga lekat pada realitas kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial. Ditulis dalam bahasa sederhana yang dipenuhi dengan unsur humor
dan olok-olok, cerita-cerita dalam buku ini seperti menelanjangi sifat asli
manusia.
Seperti kisah Di kota Ada Surga,
yang menceritakan pengalaman kepala biara selama berada di luar tembok biara
demi niat awalnya untuk membantu mereka yang tersesat. Ia menggambarkan semua
rayuan iblis, cantik moleknya dosa, menggiurkannya tubuh perempuan dihadapan
para rahib yang terpaku di tempatnya. Mereka menelan setiap kata yang diucapkan
kepala biara dan hampir-hampir tak bisa bernapas karena keranjingan. Dan ketika
esok harinya sang kepala biara keluar dari kamarnya, ia tak melihat seorang
rahib pun tertinggal di biara. Mereka semua lari ke kota.
Atau cerita Peristiwa di Pengadilan,
ketika seorang pengacara ternama harus membela terdakwa yang berdasarkan bukti
dan fakta-fakta telah dinyatakan bersalah. Akhir ceritanya sungguh tak terkira.
Satire. Sungguh membuktikan kata-kata si penulis di awal cerita yang
menggambarkan bahwa sang tokoh, si pengacara, adalah orang yang penuh kharisma
dan disegani oleh banyak orang.
Atau cerita Catatan Harian si
Pemberang. Si tokoh kita ini yang sekilas tampak anti sosial, dan lebih
menyukai mengamati gerhana matahari serta pemikir yang dalam, tetap berupaya
meluangkan waktunya untuk tidak mengecewakan orang-orang di dalam lingkungan
kecil hidupnya. Sekalipun sesungguhnya dalam hati ia menyesali dan membenci
ketidakberdayaan dirinya sendiri. Di sini Chekhov begitu manis sekaligus
menyayat menampilkan sisi manusiawi dari kita, manusia.
Semua cerita di buku ini memang
layak difavoritkan. Kesemua kisahnya memiliki keunikan dan kedalaman pesan yang
berbeda namun menyentuh. Tapi jika harus memilih satu cerita, sepertinya saya
memilih Moronoff, Pak Inspektur Polisi. Gambaran dalam cerita ini adalah
fenomena yang sampai detik ini masih banyak kita temukan. Mereka yang gagap
dalam mengambil keputusan ketika harus berbenturan dengan ‘orang-orang (yang
mereka anggap) penting’. Barangkali kita pun pernah mengalami situasi seperti
yang digambarkan dalam cerita Moronoff itu dan pada saat itu kita dihadapkan
pada pilihan yang sulit, di mana hati nurani dan kepentingan lainnya saling
bertarung.
Terima kasih buat Jamal Kutubi, yang
salah satu review bukunya di juga membuat saya penasaran membaca bukunya
Umberto Eco tentang Foucault’s Pendulum. Karena bulan biru aku bisa tahu ada
buku sebagus ini.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA
: NURHIDAYAT
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Manajemen Alhamdulillah
Pengarang : Indra Utoyo
Penerbit : Mizania
Tebal : 153
Pengarang : Indra Utoyo
Penerbit : Mizania
Tebal : 153
“Barang siapa menginginkan dunia,
hendaklah dengan ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat, hendaklah dengan
ilmu. Dan barang siapa menginginkan dua-duanya, hendaklah dengan ilmu.” (Hadis
Nabi Saw.)
Manajemen Alhamdulillah. Jika
ditelisik dari judulnya kita bisa menebak bahwa buku ini berbicara tentang rasa
syukur. Tidak salah. Penulis menekankan rasa “syukur sebagai bagian dari
mendidik diri kita untuk menjadi lebih ikhlas dan optimis dalam mencapai
cita-cita. Orang yang jarang atau tidak bersyukur, berarti ia tidak mengerti
dan tidak pula menghargai potensi dirinya.” (halaman 135)
Ikhlas jangan diartikan sebagai
sikap yang pasif. Sebaliknya, ikhlas adalah menerima dengan penuh kesadaran
bahwa segala sesuatu datang dari Allah dan memang telah ada dalam peta rencana
Allah. Sesuatu itu ada yang dapat kita pahami maksudnya dan ada yang tidak
dapat kita pahami maksudnya. Jalan terbaik untuk menghadapi kenyataan-kenyataan
hidup ialah kita terima apa adanya, baik kita pahami atau tidak kita pahami.
Menyangkalnya, mempertanyakannya, atau menolaknya hanya akan mendatangkan
kerugian besar (halaman 21)
Bagaimana menerapkan rasa syukur di
dalam kehidupan kita sehari-hari, baik untuk pribadi dan ketika kita bekerja.
Pak Indra memberikan tiga unsur penting yang harus dimiliki untuk menjadi great
people (orang-orang besar), yaitu: self-development, self-conciousness, dan
self-contribution.
Siapa sih great people itu?
Orang-orang besar adalah mereka yang bersedia berkorban dan menunda kepentingan
diri sendiri untuk kepentingan orang banyak. Dengan kata lain, great people
adalah:
1. mereka yang merasa berbahagia bila membuat orang lain sukses atau bahagia.
2. mereka yang bersedia berkorban demi kebahagiaan dan kesuksesan orang lain.
3. mereka yang mengutamakan kepentingan orang banyak ketimbang kepentingan diri sendiri.
4. mereka yang mampu melahirkan pengganti yang lebih baik dari dirinya.
5. mereka yang memberikan manfaat dan energi positif di manapun dia berada.
6. mereka yang merupakan hasil dari proses perjalanan yang teguh dan konsisten, bukan sebuah gift.
Keenam hal yang ada dalam pemahaman tentang great people terasa benar kesamaannya dengan konsep al-insân al-kâmil (manusia sempurna) menurut terminologi tasawuf maupun konsep keutamaan manusia dalam Islam. (halaman 12)
1. mereka yang merasa berbahagia bila membuat orang lain sukses atau bahagia.
2. mereka yang bersedia berkorban demi kebahagiaan dan kesuksesan orang lain.
3. mereka yang mengutamakan kepentingan orang banyak ketimbang kepentingan diri sendiri.
4. mereka yang mampu melahirkan pengganti yang lebih baik dari dirinya.
5. mereka yang memberikan manfaat dan energi positif di manapun dia berada.
6. mereka yang merupakan hasil dari proses perjalanan yang teguh dan konsisten, bukan sebuah gift.
Keenam hal yang ada dalam pemahaman tentang great people terasa benar kesamaannya dengan konsep al-insân al-kâmil (manusia sempurna) menurut terminologi tasawuf maupun konsep keutamaan manusia dalam Islam. (halaman 12)
Bersyukur akan membawa manusia pada pemaknaan religi dalam
kehidupannya. Mereka yang menerapkan perilaku religi dalam bekerja akan
mengembangkan pola pikir yang religius, memiliki komitmen yang tinggi terhadap
tugas dan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya, taat pada etika
profesional, memiliki integritas moral yang tinggi dan selalu berupaya
melakukan inovasi.
Dengan kata lain, mereka yang
bersyukur akan senantiasa mendayagunakan anugerah yang telah diberikan
Tuhan-Nya. Seorang yang bersyukur akan mengoptimalkan segala pemberian-Nya,
baik dalam soal waktu, pekerjaan, kecerdasan, dan hal-hal lainnya untuk
mencapai masa depan yang lebih baik.
Manajemen Alhamdulillah adalah buku
Seri Penuntun Motivasi Islam. Ini kali pertama saya membaca buku motivasi islam
sejenis yang mengena di hati. Dipaparkan secara sederhana tanpa bermaksud
menggurui.
Buku ini sangat layak dibaca untuk
semua orang dan para pemimpin negeri ini. Jika perilaku religi diterapkan dalam
kehidupan kita sehari-hari, dan tidak hanya mengumbar penampilan agamawi saja,
alangkah indahnya. Korupsi dan segala kecurangan serta perilaku negatif lainnya
yang menyengsarakan orang lain semoga dapat dikikis habis dari negeri tercinta
ini, selamanya.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : RINI RIYANTI
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : An Affair to Forget
Pengarang : Armaya Junior
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 237
Pengarang : Armaya Junior
Penerbit : Gagas Media
Tebal : 237
“Mencintai saja tak pernah cukup”
Apa
yang akan dilakukan seorang istri ketika mengetahui suaminya berselingkuh?
Marah besar? Mencerca wanita idaman suaminya? Atau…
Anna
adalah wanita mandiri yang memiliki dua anak. Suaminya, Toni bekerja di sebuah
Bank. Anna mengelola bisnis sendiri. Awalnya perkawinan Anna dan Toni baik-baik
saja sampai suatu ketika Anna mencium keganjilan pada suaminya. Sebagai seorang
istri, ia dapat merasakan bahwa suaminya mencintai wanita lain. Dengan bantuan
sahabatnya, Anna kemudian mencari tahu identitas wanita itu… dan menjalin
persahabatan dengannya.
Langkah
yang cukup tidak lazim bagi seorang istri yang dikhianati. Apakah Anna tidak
terluka oleh perlakuan suaminya? Alih-alih memaki Dini, wanita idaman lain
suaminya, Anna menawarkan persahabatan yang tulus. Sesuatu hal yang sulit untuk
dilakukan, namun demi mengembalikan keutuhan rumah tangganya, Anna
menyampingkan sakit hatinya.
Cerpen
ini menceritakan akhir yang berbeda dari
kisah perselingkuhan pada umumnya. Sebagai pembaca, Anda akan dibuat
bertanya-tanya dengan rencana yang sedang dijalankan oleh Anna. Alur cerita di
buku ini awalnya memang sedikit lambat, tapi itu tidak terlalu mengganggu.
Mungkin kelihaian penulis menggambarkan sebuah tempat atau peristiwa dengan
sangat detail menjadi nilai tambah. Dan tidak seperti novel genre sejenis,
walaupun novel ini bercerita kesedihan seorang wanita, namun paparan kisahnya
tidak disajikan secara cengeng. Terkesan lebih apa adanya, jujur dan terbuka.
Bagi seorang wanita, kisah ini barangkali bisa menjadi renungan bahwa, -seperti
kata tagline di sampul buku, “Mencintai saja tidak pernah cukup”,- di dalam
cinta dibutuhkan keikhlasan dan pengorbanan untuk orang yang kita kasihi.
Sekilas mengenai Penulis.
Armaya Junior adalah nama pena dari Ardian Syam. Beliau dikenal sebagai penulis buku-buku motivator. An Affair to Forget adalah karya Cerpen pertama Beliau yang diterbitkan oleh Gagas Media. Lulusan magister Akuntansi ini sehari-harinya adalah karyawan di sebuah perusahaan BUMN.
Armaya Junior adalah nama pena dari Ardian Syam. Beliau dikenal sebagai penulis buku-buku motivator. An Affair to Forget adalah karya Cerpen pertama Beliau yang diterbitkan oleh Gagas Media. Lulusan magister Akuntansi ini sehari-harinya adalah karyawan di sebuah perusahaan BUMN.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : SITI NURAIDAYASA
KELAS : XII IPS 3
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul
asli : Robinson Crusoe
Pengarang : Daniel Defoe
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal : 505
Pengarang : Daniel Defoe
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tebal : 505
Robinson
Kreutznaer adalah nama asli Robinson Cruesoe. Dilahirkan dari keluarga yang
cukup terpandang, Crusoe mendapatkan bekal pendidikan yang memadai. Ayahnya
menginginkan Crusoe masuk sekolah hukum, namun Crusoe sendiri lebih berminat
menjadi pelaut. Keinginan ini ditentang oleh Ayahnya. Dalam sebuah perbincangan
Ayah Crusoe menyatakan bahwa ia akan selalu mendoakan Crusoe, namun jika ia
bersikeras mengikuti kemauannya maka sang Ayah tidak bertanggung jawab jika
terjadi hal buruk pada dirinya dan mengingatkan bahwa Tuhan tidak akan
memberkatinya.
Crusoe
kemudian memutuskan pergi berlayar untuk pertama kalinya. Badai ganas yang
dialaminya dalam perjalanan membuat Crusoe bersumpah bahwa jika ia selamat dari
pelayaran maka ia akan langsung pulang ke rumah Ayahnya dan tidak membiarkan
dirinya terjerumus dalam penderitaan itu. Akankah Crusoe menepati janjinya?
Walaupun
berulang kali menentang bahaya, dan berkali-kali mengucapkan sumpah dan janji
yang ia ucapkan dalam hati, namun tak pernah membuat Crusoe benar-benar
melepaskan kesukaannya pergi berlayar. Sampai pada suatu ketika, ia tergoda
untuk melakukan perjalanan yang kelak akan menyadarkan ia pada perenungan dan
kata-kata Ayahnya. Kapal yang ia tumpangi terseret gelombang besar. Tak ada
yang selamat. Hanya ia sendiri di pulau terpencil yang tak berpenghuni.
Bagaimana ia bertahan hidup? Novel ini mengisahkan secara rinci bagaimana
Crusoe dipaksa oleh keadaan untuk melindungi dirinya dengan memanfaatkan sumber
alam yang ada. Bagian menarik ada pada kondisi psikologis yang dialami oleh
Crusoe selama ia hidup sendirian. Melalui renungan dan penyesalan ia menemukan
Tuhan, yang ia sadari ketika dirinya mengalami sakit. Dan sekalipun Crusoe
ingin sekali diselamatkan dari pulau itu, perlahan ia mulai mengurangi doa agar
dibebaskan dari kesendirian. Baginya semua belumlah apa-apa dibandingkan
dosa-dosa masa lalu yang membebaninya.
Cerpen
ini tidak hanya menceritakan petualangan
bertahan hidup Crusoe dan renungan psikologis yang dialaminya. Bagian lain buku
ini juga menyoroti sikap superioritas bangsa Inggris, yang dicerminkan dalam
kisah pertemuan Crusoe dengan Friday. Walaupun pada dasarnya, hampir semua
bangsa di dunia memiliki kecenderungan untuk menganggap dirinya lebih tinggi
dari bangsa lainnya.
Sebagai
cerpen petualangan, Robinson Crusoe memang memiliki keasyikan tersendiri. Walau
saya terganggu dengan kemunculan bangsa kanibal. Namun mungkin juga itu sebuah
pesan, bahwa dalam hidup senantiasa ada lonjakan-lonjakan kecil, naik dan
turun. Itulah dinamika hidup. Dan setiap manusia secara naluri diberi kemampuan
untuk mempertahankan hidupnya. Untuk itulah manusia harus berjuang.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : YULIANTI
KELAS : XII IPS 3
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli : Lord of the flies
Pengarang : William Golding
Penerbit : Ptaka Baca
Tebal : 312 halaman
Pengarang : William Golding
Penerbit : Ptaka Baca
Tebal : 312 halaman
Cerita berawal ketika sebuah pesawat
dengan penumpang seluruhnya anak-anak terdampar di sebuah pulau tak
berpenghuni. Ralph adalah anak laki-laki berusia 12 tahun lewat beberapa bulan.
Ia sudah bukan bocah lagi namun juga belum cukup disebut remaja tanggung.
Piggy, kawan pertama yang dijumpai Ralph dan kelak menjadi sahabat untuk
berdiskusi dan berdebat. Ada juga Jack di pemarah, pemimpin dari sebuah
kelompok paduan suara.
Sekumpulan anak-anak itu kemudian
memutuskan Ralph sebagai pemimpin karena ia mempunyai kerang di tangannya.
Kerang itu akan mengeluarkan bunyi jika ditiup sebagai tanda berkumpul. Sambil
berharap bala bantuan datang meyelamatkan mereka anak-anak itu memutuskan untuk
bersenang-senang menikmati kebebasan mereka. Sampai kemudian perpecahan terjadi
antara Jack dan Ralph. Ralph menginginkan api terus menyala untuk mendapatkan
penyelamatan, sebaliknya Jack menginginkan perburuan. Jack melanggar peraturan
dengan mengajak beberapa anak yang bertugas menjaga nyala api untuk berburu,
sementara di saat yang sama sebuah kapal tampak di kejauhan namun asap yang
dikeluarkan api memudar karena padam.
Jack memutuskan untuk keluar dan
membentuk kelompok dengan mengimingi anak-anak lainnya dengan daging. Berburu
kemudian memunculkan kegairahan liar dalam diri Jack. Sebaliknya Ralph
bersikeras dengan memusatkan perhatiannya pada api. Api tidak saja melindungi
mereka dari bahaya ketika malam hari namun juga kerasnya cuaca dan yang
terutama penyelamatan. Perpecahan kelompok itu berbuntut dendam yang mendalam pada
diri Jack.
Mengutip sinopsis yang ada di sampul
belakang, buku ini “mengekspos dualitas sifat manusia -kesenjangan antara
ketertiban dan kekacauan, kecerdasan dan naluri, struktur dan kebiadaban.”
Ralph
adalah simbol dari sebuah keteraturan, kecerdasan sebaliknya Jack melambangkan
sifat-sifat kekacauan, naluri, dan kebiadaban. Ralph menggunakan otaknya
sementara Jack mengedepankan nafsu. Seperti dikutip dalam dialog di bawah ini.
“Mana yang lebih baik -memiliki aturan dan sepakat atau berburu dan membunuh?”
“Mana yang lebih baik, hukum dan penyelamatan, atau berburu dan merusak semuanya?” (halaman 269)
“Mana yang lebih baik -memiliki aturan dan sepakat atau berburu dan membunuh?”
“Mana yang lebih baik, hukum dan penyelamatan, atau berburu dan merusak semuanya?” (halaman 269)
Saya ingat perbincangan kecil dengan partner. Dia bilang
manusia adalah makhluk yang kompleks.
Apakah seperti dituliskan di catatan
pada akhir cerita, bahwa dalam sisi manusia ada pertarungan, seperti dikisahkan
dalam adegan ketika Simon berjuang dengan seluruh kekuasaan lemahnya melawan
pesan ketua, melawan “pengenalan lama dan mutlak,” pengenalan kapasitas manusia
untuk kejahatan dan sifat dasar dangkal sistem moral manusia.” Begitukah?
Saya terpaku. Betapa cerita ini
memunculkan banyak pertanyaan yang memenuhi dada? Membaca buku ini begitu
menguras energi. Mungkin pada akhirnya seperti Ralph, kita hanya bisa menangisi
kegelapan hati manusia.
William Golding, terlahir sebagai
Cornwall, 1911. Ayahnya mengajar sains di Marlborough Grammar School. Ia
dibesarkan untuk menjadi seorang ilmuwan, namun memberontak. Setelah dua tahun
berada di Oxford, dia mengalihkan perhatiannya dari sains menjadi sastra inggris
lalu menekuni Anglo-Saxon. Ia kemudian menerbitkan satu buku puisi. Ia
bergabung ke dalam Angkatan Laut Kerajaan ketika pecah perang dunia kedua.
Kemudian mengakhiri karir Angkatan Laut-nya sebagai letnan yang memimpin sebuah
kapal roket. Sesudaha perang dia mengajar dan menulis buku, salah satunya
adalah Lord of the flies. Lainnya adalah The Inheritors, Pincher Martin, dan
lain-lain. Hobi Golding adalah berpikir, berlayar, dan arkeologi. Pujangga yang
mempengaruhinya adalah Euripides dan pengarang tanpa nama Anglo-Saxon The
Battle of Maldon.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : MUHAMAD SUKRON
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Sonata Musim Kelima
Pengarang : Lan Fang
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 151
Pengarang : Lan Fang
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 151
“Kemudian
seperti biasa kamu berlalu. Tetap terburu-buru. Aku tidak tahu apakah kamu
sedang memburu atau sedang diburu hujan. Itu tidak penting lagi.
Tahukah kamu kalau aku ingin menyampaikan ada yang lebih penting?
Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah hujan.
Kurasa ini paling penting.” (halaman 151)
Tahukah kamu kalau aku ingin menyampaikan ada yang lebih penting?
Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah hujan.
Kurasa ini paling penting.” (halaman 151)
Kalimat di atas adalah kutipan dari
salah satu kumpulan cerpen yang ada di buku Sonata Musim Kelima. Mengapa bagian
ini yang saya kutip? Hem, entah. Mungkin karena kita, manusia, sering terjebak
oleh rutinitas yang membuat kita tidak lagi bisa merasa?
Kelima belas cerpen yang ada di buku
ini bercerita tentang cinta. Cinta yang tak bersatu dan perpisahan menjadi
pilihan Lan Fang, yang kemudian mengemas cerita-ceritanya dalam bahasa yang
puitis.
Kisah Mahabrata menjadi inspirasi
bagi Lan Fang di cerpennya yang berjudul Sri Kresna. Ada juga kisah cinta dari
legenda China, siluman ular putih.
Saya suka cerita tukang dongeng dan
tukang mimpi. Suatu saat tukang mimpi kehilangan pangeran negeri mimpinya,
pangeran bermata bintang. Nama pangeran itu Bisma, yang dicintai oleh Amba
setengah mati. Namun Bisma memendam gairahnya sendiri walau hatinya sepenuhnya
hanya untuk Amba, wanita yang ia cintai.
“Aku
ingin memeluknya, menciumnya dan menghirupnya. Hanya aku dan dia.
Tetapi kenapa kau diam saja?
Karena cinta semakin terdengar di dalam kediamannya.” (halaman 146)
Tetapi kenapa kau diam saja?
Karena cinta semakin terdengar di dalam kediamannya.” (halaman 146)
Atau ini, cerita tentang si pianis
buta dan penulis tuli. Si penulis tuli tidak dapat mendengarkan denting piano
indah dari si pianis dan sang pianis tidak dapat membaca tulisan si penulis.
Kedalaman arti cinta begitu terasa pada larik berikut ini.
“Bukankah di dalam cinta, kebungkaman lebih berarti daripada percakapan?” (halaman 104)
“Bukankah di dalam cinta, kebungkaman lebih berarti daripada percakapan?” (halaman 104)
Ini adalah kali pertama saya membaca
novel Lan Fang. Saya terpesona dengan setiap rangkaian kalimat yang ditulisnya,
bertabur puisi dan memiliki makna yang dalam. Sesekali Lan Fang juga
menyisipkan sajak dari penyair Sapardi Djoko Damono, salah satu penyair
kesukaan saya.
Walau kisah-kisah dalam kumpulan
cerpen ini bernuansa kelabu namun pencarian arti cinta sejati terasa lebih menggugah.
Dalam.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : RIA ANDRIYANI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli : The Curious Incident of the Dog in the Night-time
Pengarang : Mark Haddon
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tebal : 311halaman
Pengarang : Mark Haddon
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tebal : 311halaman
Christopher Boone adalah seorang
bocah laki-laki berusia lima belas tahun dan penyandang sindrom Asperger.
Asperger adalah sejenis autisme. Christopher menyukai matematika dan komputer
tapi canggung berhubungan dengan orang lain. Ia anak yang pintar. Tapi, mungkin
Christopher akan menyangkal jika ada yang menyebutnya pintar. Menurutnya, ia
hanya suka memperhatikan keadaan sekeliling. Dengan demikian ia lebih jeli
dibanding orang lain pada umumnya. Christopher juga senang segala sesuatu
berlangsung teratur sehingga ia merasa nyaman. Satu-satunya cara agar hal-hal
berlangsung teratur adalah berpikir logis, terutama jika hal-hal itu
berhubungan atau menyangkut angka-angka dan argumen. Itulah sebabnya
Christopher sangat pandai dalam berhitung.
Suatu hari Christopher mendapati
anjing tetangganya mati. Kematian misterius anjing itu kemudian membawa
Christopher menempuh perjalanan menakutkan yang akan menjungkirbalikkan seluruh
dunianya.
Tepat kiranya kalau buku ini ada
dalam daftar “1001 Books You Must Read Before You Die”,Kisah dalam buku ini
sungguh mengharu biru perasaan. Anak-anak penderita asperger seperti
Christopher tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan emosi. Mereka tidak suka
disentuh dan tidak mau bertatapan ketika berkomunikasi. Mereka menyibukkan diri
dengan hitungan dan bilangan-bilangan rumit untuk menenangkan diri ketika
mereka merasa cemas dan ketakutan. Melalui tokoh Christopher, kita diajak untuk
memahami bagaimana mereka berpikir, melihat dan memandang sesuatu dari dunia
mereka yang tampak hening.
Mengutip kata-kata penerjemah buku
ini, Hendarto Setiadi “Insiden anjing..bukan buku biasa..gaya bahasanya sederhana,
bahkan berkesan bersahaja…Namun kesan pertama itu menyesatkan. Di balik
kalimat-kalimat bersahaja itu tersimpan kisah yang luar biasa, kisah yang
jenaka tetapi sekaligus getir dan mengharukan.”
Banyak kalimat-kalimat bersahaja
yang pantas dikutip dalam buku ini. Salah satu yang saya suka adalah ini.
“Dan kalau kau memandang langit kau
tahu bahwa apa yang kau lihat adalah bintang-bintang yang berjarak ratusan dan
ribuan tahun cahaya darimu. Dan beberapa bintang bahkan sudah tidak ada sebab
cahaya bintang-bintang itu sudah mati, atau sudah meledak dan berubah menjadi
bintang kerdil merah. Dan itu semua membuat kau merasa begitu kecil, dan kalau
kau mempunyai kesulitan dalam hidupmu maka ada baiknya kalau masalah itu
dianggap sepele atau begitu tak berarti sehingga tidak perlu dipersoalkan
ketika kau memperhitungkan sesuatu.” (halaman 179)
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : AHMAD FANDI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul
asli : The Story of Layla and Majnun
Pengarang : Nizami Ganjavi
Penerbit : Dolphin
Tebal : 250
Pengarang : Nizami Ganjavi
Penerbit : Dolphin
Tebal : 250
“Roh agung yang berbicara tentang perhelatan termanis dari
cinta yang terdalam, itulah Nizami.” ~ Goethe
“Karya Nizami adalah selubung yang menirai kebenaran hakiki
dan pengetahuan ilahi.” ~ Abdurrahman Jami
Pengantin Surga, yang naskah aslinya
berjudul Layli o Majnun adalah cinta klasik turun temurun yang dikisahkan di
tanah Arab sejak masa dinasti Umayyah berkuasa.
Alkisah adalah seorang penguasa
Badui bernama Syed Omri yang berkuasa atas Bani Amir. Ia memiliki seorang putra
yang telah lama dinantinya. Anak itu bernama Qays. Qays tumbuh menjadi anak
yang rupawan dan menjadi salah satu murid terbaik di sekolahnya. Qays pun cepat
menguasai seni baca tulis. Apapun yang keluar dari mulutnya bak mutiara. Indah
didengar.
Suatu hari sekolah itu kedatangan
murid baru, seorang perempuan yang jelita. Kecantikannya memabukkan bagi
siapapun yang melihatnya, tak terkecuali Qays.
Qays dan Layla-nama anak perempuan
itu-kemudian saling tertarik. Kedekatan mereka kemudian diketahui oleh guru,
teman dan orang tua Layla. Orang tua Layla membawa gadis itu pulang ke rumah
dan mengurungnya. Sejak itu Qays tidak dapat lagi bertemu dan melihat Layla.
Qays menjadi gila oleh karena kerinduan dan cintanya pada Layla. Sementara
Layla hanya memendam kesedihannya sendiri.
Hidup Qays menjadi tidak
karu-karuan. Ia larut dalam pemujaannya terhadap kekasih hatinya. Ia
melantunkan syair-syair cinta dan kerinduan untuk Layla. Syair-syair indah itu
membuat siapapun yang mendengarnya begitu tersentuh. Mereka mencerap
dalam-dalam dan mendendangkannya kembali. Tak jarang dari mereka kemudian
menjadi pecinta.
Qays tak lagi peduli pada
sekitarnya. Segenap jiwa dan hatinya hanya dipenuhi oleh Layla seorang. Karena
itu kemudian orang-orang memanggilnya dengan majnun (dalam bahasa arab artinya
gila). Segala upaya Ayah, keluarga, dan teman-temannya agar Qays melupakan
Layla tidak berhasil. Sebaliknya, cintanya semakin kuat. Ia bahkan tidak
menghiraukan kesedihan dirinya sendiri.
“Seorang manusia yang dilanda cinta
tak akan mencemaskan hidupnya. Manusia yang mencari kekasihnya tak akan jeri
dengan dunia sama sekali. Di manakah pedang itu? Biarlah pedang itu melukaiku
sebagaimana awan menelan rembulanku. Jiwaku telah jatuh ke dalam pelukan api.
Sekalipun harus sakit terbakar di dalamnya, aku tidaklah memedulikannya.” (hal
55).
Kedua sejoli itu bercakap dengan
alam. Syair-syair Qays untuk Layla didendangkan oleh banyak orang. Layla
mendengar syair-syair itu dan mengirimkan balasan melalui carik-carik kertas
yang ia tulis dan membiarkan angin menyampaikannya untuk Qays.
“Aku tetap milikmu, betapapun jauh
dirimu!
Deritamu, bila kau bersedih, juga akan menyedihkanku.
Tiada tiupan angin yang tak menghantarkan bau tubuhmu.
Semua burung seperti memanggil-manggil namamu.
Setiap kenangan yang meninggalkan jejaknya bersamaku,
Bertahan selamanya, seakan menjadi bagian dari diriku.” (hal 102).
Deritamu, bila kau bersedih, juga akan menyedihkanku.
Tiada tiupan angin yang tak menghantarkan bau tubuhmu.
Semua burung seperti memanggil-manggil namamu.
Setiap kenangan yang meninggalkan jejaknya bersamaku,
Bertahan selamanya, seakan menjadi bagian dari diriku.” (hal 102).
Waktu berlalu dan Layla kemudian
dinikahkan dengan Ibnu Salam. Namun sampai akhir hayatnya, Layla tetap setia
kepada Qays. Sementara itu Qays kehilangan unsur kemanusiaan dalam dirinya. Ia
berkawan dengan binatang-binatang. Mereka pun menjaga dan melindunginya. Jiwa
Qays sepenuhnya lebur ke dalam bayang-bayang kekasihnya.
“Bila kau tahu hakikat seorang
pecinta, kau akan menyadari bahwa ketunggalan harus meniadakan dirinya, untuk
musnah ke dalam pelukan kekasihnya.” (hal 146)
Kisah Layla dan Majnun ini oleh
beberapa orang diyakini bersumber dari kisah nyata pemuda arab bernama Qays.
Ada banyak versi. Namun semuanya memiliki kemiripan, yaitu Qays menjadi gila
oleh karena cintanya pada Layla.
Cinta dan kerinduan pada Layla
melarutkan Qays pada kesedihan. Namun sesungguhnya kesedihan itu memberi Qays
jalan menuju kebebasan, membebaskannya dari belengu keakuan, yaitu ketika ia
lebur dalam bayang kekasihnya.
Kisah Layla dan Majnun ini kemudian
menjadi inspirasi bagi banyak orang. Tidak sekedar kisah cinta antara sepasang
manusia, namun juga tingkatan cinta yang lebih tinggi, yaitu cinta kepada Sang
Pencipta. Bagi sufi, tokoh Majnun mewakili gambaran seorang pecinta. Seorang
hamba yang mencari Tuhan-Nya.
Dalam kaitannya dengan sufisme, saya
teringat pada sebuah buku “Indahnya Menjadi Sufi”, yang memaparkan tentang
ekstatik. Ekstatik adalah model penyatuan dengan mensyaratkan sebuah kunjungan
khusus yang mengangkat jiwa keluar dari badan-dan membawanya menuju yang lebih
tinggi, yakni sebuah tingkat kesadaran yang berbeda. Pengalaman ini bisa
berlangsung begitu hebat, sangat emosional sehingga mengirimkan badan menuju
ledakan-ledakan. Mereka mengistilahkan dengan sebutan ‘pemabuk spiritual’,
sebab mabuk ketuhanan memisahkan mereka dari dunia normal. (Seperti yang
terjadi pada tokoh Majnun dalam cerita di atas).
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : PUTRI ILAHI
KELAS : XII IPS 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Tofi Perburuan Bintan Sirius
Pengarang : Prof. Yohanes Surya (bersama Ellen Conny & Sylvia Lim)
Penerbit : PT Kandel
Tebal : 831 halaman
Pengarang : Prof. Yohanes Surya (bersama Ellen Conny & Sylvia Lim)
Penerbit : PT Kandel
Tebal : 831 halaman
Melihat nama penulis di cerpen ini
mungkin akan membuat kita sedikit mengernyitkan dahi. Betulkah Prof. Yohanes
Surya yang fisikawan itu? Jawabannya, tidak salah la. Ketika mengetahui Beliau
menulis novel berlatar sains dan akan memilih beberapa orang untuk menjadi
first reader, maka saya tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Saya langsung
teringat novel sains anak-anak dari Stephen dan Lucy Hawking yang begitu memikat.
Ketika itu saya pernah berharap ada novel seperti itu dibuat oleh ilmuwan
Indonesia, dan harapan itu terwujud dengan adanya cerpen karya Prof. Yohanes
Surya. Tidak berlebihan bukan, jika saya begitu antusias?
Baiklah, saya mulai saja review-nya.
Tofi adalah pemuda putra ilmuwan
pemenang nobel. Pemuda ganteng dan jago basket ini juga ilmuwan muda yang
sangat populer di Odyssa College. Namun ketenaran ayahnya yang pemenang nobel
justru menjadikan pemuda cerdas ini menggalau. Saingan berat Tofi adalah Jupiter,
putra tunggal walikota Pulau Kencana, pulau tempat dimana mereka semua tinggal.
Ayah Jupiter adalah penyandang dana terbesar di Odyssa College.
Jupiter adalah pemuda jenius yang
sangat terobsesi dengan kekuasaan. Ia seringkali mengganggu anak-anak yang
lebih lemah dan teman-teman Tofi demi memancing keributan dengan Tofi. Pada
sebuah acara di malam pameran sains, Jupiter menjebak Tofi dengan percobaan
fisika bikinannya dan menyebabkan ledakan besar serta mencelakai orang lain.
Ayah Tofi marah besar dan tidak memercayai alasan Tofi. Kesalahpahaman yang
terjadi membuat Tofi berangan-angan untuk melepaskan minatnya pada fisika dan
melepaskan bayang-bayang kepopuleran ayahnya.
“Newton bukan anak seorang ilmuwan.
Tapi pernahkah ia peduli dengan label anak petani miskin? Padahal pada masa
itu, status miskin sering disamakan dengan kebodohan? Tidak kan? Newton tahu ia
punya identitas. Ia punya panggilan. Ia harus memberikan sesuatu bagi dunia
selama ia hidup..” (halaman 31)
Persaingan di antara Tofi dan Jupiter
semakin memuncak dengan munculnya Miranda, gadis cantik dan cerdas, yang kelak
menggantikan posisi Jupiter sebagai pemimpin di klub Fosfor, klub ilmuwan
remaja yang sangat populer di Odyssa College. Demi melepaskan ketergantungan
klub Fosfor dari kekuasaan Jupiter, maka Tofi bersama beberapa kawannya
mengikuti perlombaan Science to Generation (STG).
STG diikuti oleh banyak wakil
sekolah dari seluruh Indonesia dan bertempat di Bandung. Di sini beberapa
perwakilan daerah akan bersaing untuk merebut kemenangan. Di antara persaingan,
kerja sama, perselisihan dan persahabatan, tak lupa dibumbui oleh cinta lokasi
ternyata acara Science to Generation ini dilatarbelakangi oleh sebuah
konspirasi misterius. Berawal dari gosip hantu, dan kutukan bintang serius,
anak-anak ini terjebak dalam laboratorium horor dan berhadapan dengan dua
virion terbaik dari Black Schole, sindikat paling berbahaya di dunia. Siapakah
mereka? Dan Apa tujuan mereka datang? Dan apa hubungan itu semua dengan ayah
Tofi? Berhasil kah mereka keluar dari laboratorium yang berbahaya tersebut?
Tofi, Perburuan Bintang Sirius ini
adalah novel pertama karangan Prof.Yohanes Surya. Novel ini ditujukan untuk
remaja atau mereka yang menyukai sains sekaligus petualangan. Beberapa tokoh
dalam buku ini dinamai dengan istilah-istilah sains, seperti Metana Hidro, nama
salah satu unsur kimia yang dapat menyebarkan bau. Sesuai namanya, Metana
adalah teman sekelas Miranda yang menjadi sekretaris Klub Fosfor dan dijuluki
oleh teman-temannya sebagai Ratu Gosip. Miranda sendiri adalah nama satelit
planet Uranus, planet yang letaknya jauh dari matahari, dingin dan pekat.
Menghadapi rayuan maut Jupiter, Miranda bisa berubah sedingin es. Seperti
adegan yang ada di halaman 62, ketika Jupiter melancarkan rayuannya kepada
Miranda.
“Kau tahu kan, Vol? Suhu satelit Miranda itu bisa mencapai minus 187 derajat,” ujar Metana sambil memilin rambut sebahunya.”
“Kau tahu kan, Vol? Suhu satelit Miranda itu bisa mencapai minus 187 derajat,” ujar Metana sambil memilin rambut sebahunya.”
Candaan
yang ada dalam buku ini cerdas dengan aroma sains-nya. Untuk kita yang awam,
buku ini dapat memenuhi keingintahuan kita mengenai sains dengan cara yang
sangat menyenangkan. Tidak hanya itu, melalui referensi yang banyak dari buku
ini, rasa penasaran kita pun dengan mudah dibangkitkan. Seperti saya misalnya,
ketika buku ini menyinggung tentang Voyager II maka saya akan membrowing dan
mencari tahu mengenai pesawat antariksa tak berawak yang dikirim ke planet
Uranus ini, dan banyak informasi berharga lainnya yang dikemas dengan menarik-,
yang kemudian membuat saya jadi berlama-lama membacai artikel tersebut
Tokoh-tokoh
ilmuwan dari penemuan dan biografi mereka pun menjadi topik perbincangan yang
menarik, juga sejarah, astronomi, budaya, sampai fashion. Membaca buku ini
membentangkan fantasi saya dari Carl Sagan dengan astronominya, Marrie Curie
dengan radiumnya sampai Harry Potter dengan trik sihirnya. Tak lupa kisah
petualangan ala detektif Conan dan Sherlock Holmes. Saya pun seringkali dibuat
terpingkal-pingkal dengan gaya candaan para tokoh di buku ini.
Nyata
bahwa penulisnya pastilah seorang yang sangat suka membaca berbagai genre buku.
Tidak seperti bayangan orang pada umumnya yang menyangka seorang ilmuwan adalah
mereka yang hanya berkutat pada bidang ilmunya, berkaca mata dan begitu
membosankan. Percayalah, novel ini mementahkan itu semua.
Salut
dengan Prof. Yohanes Surya yang berhasil meramu cerita ini dengan sangat
menarik. Barangkali karena ini adalah versi draf masih banyak saya temui
kesalahan ketik yang cukup mengganggu. Mudah-mudahan versi aslinya tidak ada
lagi. Satu permintaan jika diperkenankan adegan pertarungannya mungkin bisa
diperhalus sedikit penggambarannya.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : ROSFIANI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Linguae
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 128
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 128
Berisi 14 kumpulan cerpen. Satu di antaranya menjadi judul
buku ini, yaitu: Linguae. Linguae, dalam bahasa latin artinya lidah. Linguae berkisah
tentang pasangan yang saling mencinta dan bagaimana lidah begitu berperan untuk
menyatakan perasaan cinta melebihi kata-kata.
“…kupersembahkan
cintaku dalam percakapan tanpa kata karena lidah kami menyatakan segalanya
dengan lebih nyata daripada kata-kata dalam tata bahasa sempurna manapun di
dunia.”
Di “Cintaku Jauh di Komodo” bercerita tentang pasangan yang
saling mencintai seiring wujud mereka yang terus be-reinkarnasi, bahkan ketika
salah satunya berubah wujud menjadi komodo. Atau kisah tentang seorang
perempuan yang baru saja diceraikan suaminya dan memesan “rembulan dalam
cappucino” di sebuah kafe. Sendu sekaligus menggelitik. Ada juga kisah manusia
yang bersayap dalam lakon “Joko Swiwi”.
“Senja di Pulau Tanpa Nama” bercerita tentang sebuah senja
dan bagaimana pesona senja menghadirkan perasaan cinta. Atau “Perahu Nelayan
Melintas Cakrawala” yang berkisah tentang sebuah gambar di dalam kartu pos.
Gambar perahu nelayan dengan layar dan cadiknya dan sebuah kenangan.
“Perjumpaan dan perpisahan. Upacara kehidupan. Apakah aku
masih akan berjumpa lagi denganmu, suatu ketika entah kapan dan entah di mana?”
“Aku sendirian saja di pantai ini, terbekukan menjadi gambar.
Pada kartu pos, perahu nelayan itu masih saja melintas cakrawala dalam senja
yang terus merayap dan akan menjadi malam-bersama dirimu…”
Seno sangat piawai memainkan kata-kata. Puitis dan penuh
imajinasi. Kisah-kisah di dalam buku ini begitu sederhana, namun Seno
melukiskannya dengan sangat indah dan imajinatif.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : IRNA
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Madre
Pengarang : Dee (Dewi Lestari)
Penerbit : Bentang
Tahun Terbit : 2011
Halaman : 160
Pengarang : Dee (Dewi Lestari)
Penerbit : Bentang
Tahun Terbit : 2011
Halaman : 160
“…, kata
“Madre” itu ternyata berasal dari bahasa Spanyol, artinya “ibu”. Madre, Sang
Adonan Biang, lahir sebelum ibu kandung saya. Dan dia bahkan sanggup hidup
lebih panjang dari penciptanya.”
Madre adalah
kumpulan cerita yang terdiri dari 13 karya fiksi dan prosa pendek.
Madre berkisah tentang seorang laki-laki muda bernama Tansen
yang diberi warisan sebuah adonan biang roti bernama Madre. Madre merupakan
cikal bakal dari tumbuhnya toko roti Tan De Bakker, yang dimiliki oleh
laki-laki bernama Tan. Tan muda bertemu Laksmi ketika mereka bersama-sama
bekerja di toko roti. Demi melihat talenta laksmi, Tan mengajak Laksmi keluar
dari toko roti dan kemudian menjual roti sendiri. Dari kecil-kecilan sampai
kemudian Tan memiliki toko. Kedekatan mereka berubah dari sahabat menjadi
saling jatuh cinta. Tan dan Laksmi menikah. Laksmi yang mewarisi darah India
tidak diterima oleh keluarga Tan, begitupun sebaliknya. Akibatnya, mereka
berdua diusir dari keluarga masing-masing. Malangnya, nenek Tansen tidak
berumur panjang. Tak lama setelah Kartika lahir (Ibu Tansen), Laksmi meninggal.
Hidup Tan kocar-kacir dan hampir bangkrut. Namun pertolongan datang dari
keluarganya. Setelah Laksmi tiada, hubungan keluarga mereka akur kembali. Dan
jadilah toko roti yang sekarang ditempati oleh Pak Hadi dan kondisinya mati suri.
Tanpa secuilpun pengetahuan mengenai roti, laki-laki yang
menikmati hidupnya dalam ruang kecil yang ia beri nama kebebasan, tentu saja
Tansen menolak untuk mengurusi toko roti yang telah lama tak beroperasi ini.
Pertemuannya dengan Mei, menguatkan niat Tansen untuk menjual Madre kepada
perempuan pengusaha roti itu. Namun obrolannya dengan Pak Hadi dan sejarah masa
lalu neneknya membuat Tansen berubah pikiran. Madre bukan sekedar biang roti
biasa, selain cita rasanya yang memang unik, ia juga menyimpan kenangan. Madre
adalah adonan biang roti yang dikulturkan oleh neneknya, umurnya saudah tujuh
puluh tahun. Biang roti itu bahkan sanggup bertahan hidup melebihi dari umur
penciptanya.
Bersama dengan Pak Hadi dan rekan-rekan sejawatnya serta Mei,
Tansen membangun kembali toko roti warisan kakek dan neneknya. Toko roti itu
berganti nama menjadi Tansen De Bakker.
Selain prosa pendek ada dua cerita yang juga saya sukai.
Pertama, Have You Ever dan Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan.
Have You Ever bercerita tentang seorang laki-laki di
kehidupannya yang telah matang kemudian mendapat kejutan berupa surat dari
seorang perempuan, yang baru dikenalnya sebulan yang lalu. Keduanya menyadari
bahwa ada sesuatu yang tak terjelaskan di antara mereka. Sepertinya mereka saling
terhubung satu sama lain. Sampai kemudian si perempuan memberinya sebuah surat.
Surat berisi sebuah tanda yang bisa ditelusuri oleh lelaki itu untuk mencari
pembuktian atas perjanjian abadi antara mereka berdua. Beranikah lelaki itu
mengambil keputusan yang sangat penting dalam hidupnya?
“Hidup telah
menunjukkan dengan caranya sendiri bahwa aku senantiasa dipandu. Tak perlu tahu
ke mana ini semua berakhir. Bagiku, itulah keajaiban yang kucari, yang
dihidangkan semesta bagiku, dan kulahap abis… Jiwaku kenyang sudah”
Dan pada
kisah kedua, Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan.
Apakah itu cinta?
Apa itu Tuhan?
Apakah itu cinta?
Apa itu Tuhan?
Si pencerita meminta si pewawancara untuk mengupas kulit
bawang merah dari semangkuk acar yang ada di hadapannya dengan kuku. Maka
berdua mereka terus menguliti bawang sampai tak bersisa lagi.
“Inilah
cinta. Inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti
disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa.
Sambil terisak, yang bukan karena haru bahagia atau harus
nelangsa, lagi aku berkata. “Itulah cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan
penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan.”
Dee selalu
menarik dengan kedalaman kata-katanya.
Dan, satu hal yang cukup mengusik hati saya, apakah ada
restoran yang menggunakan kaldu biang yang dikulturkan bertahun-tahun lampau
sebagai bumbu sup atau masakan lainnya?
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : DEWI RATNASARI
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Atas Nama Malam
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Cetakan : Jakarta, 1999
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 157
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Cetakan : Jakarta, 1999
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 157
Berisi
kumpulan cerpen yang bercerita tentang kehidupan di malam hari. Ada 14 cerita
dari tokoh yang sama dalam satu bab dan ada 10 kisah dari bab kedua.
Tokoh pertama adalah seorang peracik
minuman di sebuah bar. Sebagai pekerja malam kehidupannya dimulai ketika senja
datang sampai menjelang pagi. Kehidupan malam yang kelam dan hening menjadi
hingar bingar dengan musik, lampu disko serta asap nikotin yang memenuhi
ruangan. Orang-orang kesepian yang mencari kesenangan duniawi berkumpul dan
menyatu dalam lingkaran kebahagiaan yang semu. Dibalik keriaan tersembunyi
tangis, kebencian dan juga pertanyaan tentang makna hidup, seperti yang ada di
dalam kisah Hidup Terasa Panjang.
“Hidup
akhirnya memang jalan terus. Namun, mimpi juga jalan terus. Hidup ini seperti
perjalanan yang panjang dan melelahkan.”
Pada sebuah
kisah juga diceritakan seorang dokter yang ternyata sering datang ke bar tempat
si tokoh bekerja. Tak bisa ia mengerti bagaimana seorang dokter yang tentunya
suka membaca buku dan tidak rendah seleranya bisa sering mengunjungi bar.
Bukankah bar tempat berkumpulnya orang-orang sakit yang tak tahu harus
melakukan apa, selain minum dan memeluki perempuan-perempuan.
Pada akhir bab ini, si tokoh menutup
kisahnya dengan Senja, Penutupan. Cinta.
“Hidup berlalu dan aku pun berlalu,
kenyataan dan khayalan menyatu dalam waktu.”
Buku ini
tidak hanya bercerita tentang cinta, dan kehidupan yang berlangsung di malam
hari, tetapi juga sisi gelap dalam kehidupan manusia. Setiap kita, manusia,
mempunyai sebuah rahasia dalam hidupnya.
Tulisan-tulisan
Seno seperti biasa memaksa kita untuk merenung. Tapi itulah kelebihannya, dalam
sebuah kisah yang biasa, yang terjadi di sekitar kita, begitu banyak pelajaran
kehidupan yang bisa kita petik
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : MUHAMAD FRIDHO
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli : My
First Year As A Teacher
Editor : Pearl Rock Kane
Penerbit : Penerbit MLC
Tebal : 282 halaman
Editor : Pearl Rock Kane
Penerbit : Penerbit MLC
Tebal : 282 halaman
“Bu Schulz,
aku bisa membaca!” Aku memeluknya, merasakan kasih sayang luar biasa kepada
murid kecilku yang tengah bangga.”
Sonny nama
anak laki-laki itu. Setelah kecelakaan yang dialaminya, respon sosial dan
verbal Sonny sering tidak tepat. Ia mengalami kesulitan untuk melihat hubungan
antara kosa kata lisan dengan tulisan. Perkembangan membacanya sangat lambat.
Ibu Schulz, guru baru di kelas itu sampai pada titik kehilangan kepercayaan
diri akan kemampuannya mengajar. Sampai pada suatu hari anak-anak berlatih
membaca satu buku keras-keras. Tujuannya adalah mereka akan membacakan buku
untuk teman kecil mereka di TK. Semua siswa antusias. Demikian juga dengan
Sonny. Ibu Schulz memberi Sonny sebuah buku yang berisi gambar tanpa kata.
Sonny diminta untuk mengarang cerita sendiri yang kemudian akan diketikkan oleh
Ibu Schulz di buku itu. Semua anak-anak berlatih dengan rajin pun demikian
dengan Sonny.
Pada hari H
Sonny membacakan cerita untuk teman kecilnya. Ia sangat bahagia. Sonny mengira
bahwa dirinya bisa membaca. Hari itu Ibu Schulz belajar bahwa walaupun ia masih
merasa kegagalannya sbegai guru karena tidak mampu memberi Sonny kemampuan
membaca yang terukur namun ia menyadari bahwa dirinya mampu mendorong Sonny
agar percaya pada kemampuannya sendiri.
Sonny
menyadarkannya bahwa seorang guru berperan untuk memberi penghargaan pada diri
siswa mereka atas apa yang telah mereka lakukan dengan benar dan bahwa
menyuntikkan semangat belajar dalam diri siswa bukanlah hal yang remeh.
Di kisah
yang lain dituliskan bahwa anak-anak membutuhkan imajinasi dan kepercayaan diri
untuk menempa kehidupan mereka kelak. Adalah tugas guru untuk membantu
anak-anak itu menemukan hal terbaik dalam diri mereka. Seperti Ralph Waldo
Emerson bilang “Rahasia pendidikan terletak pada penghargaan terhadap murid.”
Di atas
adalah beberapa kisah dari buku Tidak Sengaja Menjadi Guru. Buku dari Mizan ini
berisi pengalaman guru-guru baru ketika mereka mengajar pertama kali. Apa yang
mereka rasakan, mereka pelajari semua tertuang dalam kisah indah dan
menginspirasi.
Buku yang
bagus. Sangat layak dimiliki oleh mereka yang menekuni profesi sebagai pengajar
atau siapapun yang memiliki perhatian terhadap dunia anak dan pendidikan.
Kisah-kisah dalam buku ini akan membukakan kita pada banyak hal.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : KIKI BAEHAKI
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli :
George’s Cosmic Treasure Hunt
Pengarang : Lucy & Stephen Hawking
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 365 halaman
Pengarang : Lucy & Stephen Hawking
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 365 halaman
Ini adalah lanjutan kisah petualangan George menjelajah ruang
angkasa. Di buku pertama diceritakan pertemuan George dengan Annie dan Ayahnya
Pak Eric yang seorang ilmuwan. Perkenalan itu membawa George pada petualangan
yang mendebarkan di ruang angkasa.
Di buku ini diceritakan Pak Eric dan keluarganya pindah ke
Amerika Serikat. Pak Eric mendapat tugas untuk mencari tanda-tanda kehidupan di
alam semesta. Salah satu proyek andalan mereka adalah menempatkan sebuah robot
bernama Homer yang akan melaporkan hal-hal penting yang menunjukkan kemungkinan
adanya kehidupan di planet Mars. Sayangnya, setelah Homer mendarat di Mars ia
tidak melakukan hal-hal pintar yang mereka perintahkan. Homer masih tetap
memberikan informasi untuk mereka di bumi namun informasi-informasi itu tidak
berguna, seperti foto kaki-kakinya sendiri. Ia bertingkah aneh. Pak Eric merasa
tertekan oleh hal itu. Namun suatu hari Annie mendapatkan sebuah pesan yang
dilihatnya dari layar komputer super cangggih, Kosmos, yang sebenarnya telah
rusak akibat petualangan mereka di buku pertama. Annie kemudian mendapat
gagasan untuk mengundang George ke rumah mereka di Amerika Serikat untuk
membantunya memecahkan sandi rahasia tersebut.
Berhasilkah Annie, George, dan teman baru mereka Emmett
memecahkan sandi rahasia tersebut? Betulkah sandi itu berasal dari makhluk
angkasa luar? Benarkah ada kehidupan di planet Mars?
Pertanyaan mengenai adanya kehidupan di planet lain
seringkali mengusik hati kita. Apakah kita sungguh-sungguh sendiri di alam
semesta yang sangat luas ini? Pertanyaan itu membuat manusia kemudian mencari
tahu melalui ilmu pengetahuan. Mars adalah salah satu planet terdekat yang
sampai saat ini masih menjadi perhatian kita, hal itu disebabkan oleh adanya
penemuan-penemuan yang mengindikasikan kemungkinan adanya makhluk hidup, jauh
sebelumnya.
Buku ini
sangat menarik, menceritakan apa saja yang ingin kita ketahui tentang Mars.
Sungguh buku
panduan ke alam semesta yang tidak membosankan untuk dibaca.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : ANNA BELLA DENSER
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli : Cat
Stories
Pengarang : James Herriot
Penerbi : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 216 halaman
Pengarang : James Herriot
Penerbi : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 216 halaman
Buku ini berisi kumpulan cerita mengenai kucing dan para
pemiliknya yang diceritakan oleh seorang dokter hewan di pedesaan Yorkshire
yang bernama James Herriot.
Betulkah kucing adalah hewan yang sangat memikirkan dirinya
sendiri dan tidak mampu merasakan cinta murni seperti para anjing? Nah, Herriot
menyangkalnya. Ia pernah merasakan bagaimana kucing-kucing menggosokkan wajah
mereka ke wajahnya serta menyentuh pipinya dengan cakar-cakar yang dengan
hati-hati mereka sembunyikan. Itu semua adalah ekspresi cinta.
Perasaan cinta yang begitu kuat antara hewan peliharaan
dengan pemiliknya kadang kala menularkan sifat dan perilaku yang identik,
seperti ada di dalam kisah Alfred, si Kucing Toko Permen. Alfred adalah nama
kucing di toko milik Geoffrey Hatfield, Penjual gula-gula. Ketika Mr. Hatfield
meladeni pelanggan dengan sabar maka Alfred dengan setia duduk di ujung meja.
Ia tidak pernah meninggalkan tempatnya. Duduk tegak dan tenang memandang
majikan bernegosiasi dengan tamunya. Mereka begitu mirip dan saling menyayangi
satu sama lain.
Kisah kedua adalah mengenai Oscar, si kucing sosialita. Oscar
adalah kucing yang datang dalam kondisi terluka parah yang ditemukan oleh
seorang gadis bernama Marjorie. Oscar kemudian dipelihara oleh Herriot dan Helen,
istrinya. Namun ada sesuatu yang misterius pada Oscar, ia selalu menghilang
pada jam-jam tertentu.
Herriot menuliskan kisah-kisah dalam buku ini dengan penuh
kehangatan dan kasih sayang seperti ciri khas semua tulisannya. Ada juga
kelucuan yang diam-diam membuat kita menahan senyum seperti di kisah Olly dan
Ginny.
Olly dan Ginny adalah sepasang kucing liar. Mereka datang
bersama induknya untuk mencari makan. Suatu hari induk kucing meninggalkan
kedua anaknya di rumah kayu yang berjarak beberapa meter dengan rumah Herriot
dan Helen, istrinya. Kedua kucing itu kemudian dipelihara oleh Helen dan
Herriot. Helen perlahan berhasil mendekatkan dirinya pada hewan-hewan itu.
Mereka memercayainya. Sebaliknya tidak dengan Herriot. Pengalaman kucing-kucing
itu dengan Herriot lebih kepada suntikan, ketika keduanya sakit flu parah.
Tampaknya kedua kucing itu mempunyai ingatan yang buruk terhadap Herriot
sehingga mereka kompak menghindarinya dengan berlarian setiap kali melihatnya.
Perlakuan ini menyayat hati Herriot yang sebenarnya penyayang kucing. Ia
bertekad untuk memenangkan hati kedua kucing tersebut.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : ASIH SUAESIH
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Indonesia Mengajar
Penulisit : Bentang
Cetakan : Movember 2011
Penulisit : Bentang
Cetakan : Movember 2011
Tebal : 59
halaman
“Education is not filling a bucket,
but lighting a fire.” – William Butler Yeats.
Buku ini
berisi kumpulan kisah dari para pengajar muda yang rela meninggalkan kenyamanan
kota dan jauh dari keluarga untuk mengabdi di pelosok negeri. Ada banyak kisah
mengharukan, lucu, dan manis dari hasil interaksi para guru bersama siswa-siswa
mereka. Dari tulisan-tulisan di buku ini pembaca (guru utamanya) dapat belajar
mengenali berbagai pendekatan yang dilakukan oleh para pengajar muda untuk
membimbing murid-murid mereka. Beberapa kisah diantaranya:
Asisten Guru – Intan, pengajar dari Bengkalis.
Syahrul seorang anak yang tidak bisa diam dan suka mengganggu kawan-kawannya. Perilakunya terkadang kasar. Tak ada seorangpun yang berani melawannya. Untuk menertibkan kelas dan mendisiplinkan Syahrul Ibu guru ini berinisiatif mengangkat Syahrul menjadi asisten guru. Syahrul ternyata menjalankan tugasnya dengan baik. Perlahan seluruh anak menjadi aktif dan tertib di kelas.
Syahrul seorang anak yang tidak bisa diam dan suka mengganggu kawan-kawannya. Perilakunya terkadang kasar. Tak ada seorangpun yang berani melawannya. Untuk menertibkan kelas dan mendisiplinkan Syahrul Ibu guru ini berinisiatif mengangkat Syahrul menjadi asisten guru. Syahrul ternyata menjalankan tugasnya dengan baik. Perlahan seluruh anak menjadi aktif dan tertib di kelas.
Kisah
mengharukan ada di tulisan “Anak itu Bernama Rijin.” – Aisy.
Rijin adalah bocah berusia 6 tahun. Suatu hari ia datang ke rumah Ibu guru dan menunjukkan luka di sekujur tubuhnya. Orang tua Rijin memukuli anak itu dengan batang pohon lemon berduri, karena Rijin tidak mematuhi perkataan orang tuanya. Ibu guru ini membersihkan luka dan menemani Rijin. Ketika Rijin dijemput oleh neneknya, anak itu hanya menatap ibu gurunya dengan lama. Esok harinya dan hari-hari berikutnya Rijin selalu menunggu, menyapa, dan menggandeng tangan Ibu gurunya sebelum memasuki halaman sekolah.
Rijin adalah bocah berusia 6 tahun. Suatu hari ia datang ke rumah Ibu guru dan menunjukkan luka di sekujur tubuhnya. Orang tua Rijin memukuli anak itu dengan batang pohon lemon berduri, karena Rijin tidak mematuhi perkataan orang tuanya. Ibu guru ini membersihkan luka dan menemani Rijin. Ketika Rijin dijemput oleh neneknya, anak itu hanya menatap ibu gurunya dengan lama. Esok harinya dan hari-hari berikutnya Rijin selalu menunggu, menyapa, dan menggandeng tangan Ibu gurunya sebelum memasuki halaman sekolah.
Banyak lagi
cerita yang membuat dada kita kadang terasa sesak oleh rasa haru. Anak-anak,
mereka tidak pernah mendendam dan mudah untuk beradaptasi. Seperti juga
anak-anak lainnya di kota besar, mereka memiliki kegairahan belajar dan
menyerap berbagai ilmu pengetahuan. Yang membedakan adalah kesempatan.
Kesempatan untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik, pendidikan yang lebih
baik.
Pengajar
muda hadir seperti oase bagi mereka. Tidak hanya siswa tapi juga guru dan
lingkungan sekitar.
Membaca
buku ini sekaligus memutar ulang suka duka bersama murid-murid saya sendiri
dahulu. (hehe.. curcol). Pengalaman yang sangat berharga dan tidak ingin saya
lupakan dalam hidup saya.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : RIAN IKHSAN
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul Asli : Cosmos
Pengarang : Carl Sagan
Cetakan : April 1997
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Tebal : 458, 494 (dengan lampiran, indeks, dan daftar pustaka)
Pengarang : Carl Sagan
Cetakan : April 1997
Penerbit : Yayasan Obor Indonesia
Tebal : 458, 494 (dengan lampiran, indeks, dan daftar pustaka)
“Alam tidak mengungkapkan rahasianya
sekaligus.”
Buku
favorit saya yang dikenalkan oleh seorang kawan. Saya mendapatkan buku ini di
stand Penerbit Yayasan Obor Indonesia, di antara tumpukan buku obral. Hanya
satu dan kondisi menyedihkan. Kertasnya kusam dan beberapa lembar kertas
lengket, kalaupun memaksa dibuka maka ada bagian yang ikut tersobek.
Satu-satunya
kesulitan adalah ketika saya membacanya. Selain tidak berani di atas kasur saya
kadang menggunakan masker. Duh, sengsara memang. Alhamdulillah tahun
berikutnya, di stand yang sama ada dua buku Kosmos. Salah satunya dalam kondisi
yang jauh lebih baik. Tentu saja saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Buku ini
berisi 13 bab. Bercerita tentang asal mula alam semesta, kelahiran dan kematian
bintang, benda-benda antariksa, miliaran galaksi dengan miliaran bintang serta
planet di dalamnya. Ada juga upaya dan penjelajahan yang telah dilakukan
manusia untuk memahami alam semesta.
Kosmos ialah semua yang atau selalu
pernah atau selalu akan ada (halaman 2). Apa yang khas dari kosmos? Dingin,
kosong dan malam yang begitu abadi.
Sejak
dahulu nenek moyang kita ingin sekali memahami dunia. Namun mereka tidak tahu caranya.
Mereka membayangkan alam semesta yang kecil, aneh, teratur dan ada tenaga
dominan di dalamnya, yaitu dewa. Saat ini kita telah menemukan cara yang hebat
dan bagus untuk memahami alam semesta, yaitu dengan melalui sains atau ilmu
pengetahuan. Sains menemukan bahwa alam semesta mempunyai kemegahan yang
mengejutkan dan menggairahkan, dan kegairahan itu semakin bertambah menyadari
bahwa diri kita pun bagian dari kosmos, lahir darinya dan nasib kita
berhubungan erat sekali dengannya.
Sains tidak
bisa lepas dari kehidupan manusia. Demi kelangsungan hidup kita harus memahami
sains. Dan berbicara sains tidak dapat dibahas tanpa mengacu, kadang-kadang,
pada persoalan sosial, politik, agama, dan filsafat.
Buku ini
dasarnya adalah buku ilmu pengetahuan. Tapi percayalah buku ini dikemas dengan
gaya bahasa yang berbeda. Membacanya seperti menciptakan imajinasi dalam ruang
kecil di benak kita. Memesona. Mengutip kata pengantar yang ada dalam buku ini:
“.. dengan gaya bahasa khas, sekali
lagi kita melihat bahwa ilmu pengetahuan dapat dan harus menjadi santapan
nikmat masyarakat luas. Kompleksitas ilmu pengetahuan harus dapat diurai dengan
kekayaan bahasa wacana. Dia mengajak dan mendidik kita melihat tempat dan arah
evolusi jasad serba hidup dan mati dalam skala kosmik, tanpa mendahului
kehendak-Nya.”
Tidak hanya bagus tapi buku ini begitu menyentuh. Seperti
dikutipkan dalam buku ini: “”Penjelajahan ke Kosmos adalah perjalanan menapak
tilas menemui diri sendiri,” Dan ilmu pengetahuan adalah kendaraannya.
Benar adanya manusia selalu rindu untuk kembali ke tempatnya bermula.
Benar adanya manusia selalu rindu untuk kembali ke tempatnya bermula.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : RONI
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul Asli : Sejarah Singkat Traktor Dalam Bahasa
Ukraina
Pengarang : Marina Lewycka
Cetakan : Februari, 2008
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 413
Pengarang : Marina Lewycka
Cetakan : Februari, 2008
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 413
Jangan
tertipu dengan judulnya..
Nikolai adalah seorang duda berusia 84 tahun. Dua tahun setelah
kematian istrinya ia jatuh cinta pada seorang wanita bernama valentina, 36
tahun yang mempunyai seorang putra. Valentina masuk ke Inggris bersama
putranya, Stanislav dengan visa turis. Ia bekerja secara illegal di panti
perawatan. Stanislav belajar di sekolah swasta yang bergengsi. Valentina
sendiri bersuamikan seorang direktur politeknik ternopil di Ukraina.
Segera setelah visa turis Valentina berakhir, ia akan
kembali ke Ukraina, mengajukan gugatan cerai kepada suaminya dan kembali ke
Inggris untuk menikah dengan Nikolai. Valentina dan Stanislav selanjutnya akan
tinggal bersama Nikolai.
Namun sesungguhnya Valentina yang cantik ini tidak
sungguh-sunggguh mencintai Nikolai. Ia memanfaatkan Nikolai untuk mendapatkan
hak tinggal di Inggris, sekolah yang baik untuk Stanislav dan hidup mewah serta
nyaman di negara ini. Valentina seringkali menganiaya Nikolai, terutama ketika
keinginannya tidak terpenuhi. Ia sangat licik dan kejam.
Ketika suatu hari, Nadia, putrinya mengetahui perbuatan
semena-mena Valentina terhadap ayahnya, Nadia memprotes sang Ayah. Namun
Nikolai hanya menjawab dengan singkat: “Orang bisa memaafkan wanita cantik atas
banyak hal.” (hal 224)
Kedua putri Nikolai, Vera dan Nadezhda, yang sejak awal
tidak menyetujui pernikahan ini, kemudian bersatu padu untuk menyelamatkan Ayah
mereka dari Valentina yang hanya menginginkan uang dan harta dari ayah mereka.
Nadia adalah seorang dosen sosiologi. Pandangan Nadia yang
sosialis (si kakak sering menyebutnya dengan pekerja sosial) seringkali
berbenturan dengan si kakak yang lebih bersikap sinis menyikapi sesuatu.
Perbedaan pandangan itu menyebabkan permusuhan di antara mereka. Namun demi
ayah, kedua bersaudara ini kemudian melupakan permusuhan mereka. Dan dalam
rentang waktu inilah Nadia dipaksa kembali kepada masa lalu Ayah dan Ibunya
serta kakak yang begitu tampak gagah di luar namun sesungguhnya menyimpan rahasia
dan luka masa kecil. Nadia dan Vera berbeda sepuluh tahun. Vera lahir dalam
keadaan negara diancam perang. Sebaliknya Nadia, lahir ketika negara dalam
keadaan damai.
“Yang
menurutku sulit dipahami, Vera, mengapa orang-orang begitu mudah saling
mengkhianati? Mestinya mereka menunjukkan solidaritas dalam menghadapi
penjajahan.”
“Tidak
tidak, itu pandangan naif, Nadeshda. Kau tahu, ini sisi gelap manusia. Kalau
seseorang punya kekuasaan, kalangan yang ditindas semakin berusaha mendapat
perlakuan baik dari mereka. Lihat saja bagaimana Pappa selalu mencoba
menyenangkan hati Valentina, meski Valentina menganiayanya. Lihat saja
bagaimana cara kaum politikus Buruh merangkak untuk menawarkan kesetiaan mereka
kepada kaum kapitalis padahal mereka sudah bersumpah akan menggulingkan kaum
kapitalis. Tentu saja bukan cuma kaum politisi, ini terjadi di seluruh kerajaan
hewan juga.” (hal 269-270)
Dan bagaimana pandangan vera mengenai sisi gelap manusia?
Ini dia:
“Dari mana kau pikir kepicikan dan keegoisan berasal, kalau bukan dari semangat kemanusiaan? Apa kau benar-benar percaya ada kekuatan jahat yang mengganggu dunia? Tidak, kejahatan datang dari dalam hati manusia.” (hal 329)
“Dari mana kau pikir kepicikan dan keegoisan berasal, kalau bukan dari semangat kemanusiaan? Apa kau benar-benar percaya ada kekuatan jahat yang mengganggu dunia? Tidak, kejahatan datang dari dalam hati manusia.” (hal 329)
Pada akhirnya, kisah yang mengulas begitu banyak hal ini
juga menyelipkan sebuah kesadaran bahwa: “Wanita selalu mau berbuat apa saja
demi anak mereka.”
(Mengacu pada kisah di buku: Valentina mengupayakan apapun agar Stanislav bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Vera yang materialis, yang juga diam-diam menginginkan harta warisan orang tuanya melakukan itu semata-mata demi masa depan anak-anaknya. Pun demikian dengan Nadia.)
(Mengacu pada kisah di buku: Valentina mengupayakan apapun agar Stanislav bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Vera yang materialis, yang juga diam-diam menginginkan harta warisan orang tuanya melakukan itu semata-mata demi masa depan anak-anaknya. Pun demikian dengan Nadia.)
Buku yang menarik, sunguh sayang dilewatkan. Melalui buku
ini kita bisa menapak tilas Ukraina beberapa tahun yang lampau. Sebuah negara
kecil yang berulangkali dijajah oleh negara-negara tetangganya.
Ada suatu pengetahuan berharga (sekaligus pertanyaan) yang
saya peroleh dari sini.
“Ambil apel, tancapkan paku besi ke dalamnya, biarkan semalam, lalu keluarkan paku dan makan apelnya- dengan begitu, kau akan mendapat vitamin C sekaligus zat besi.”
“Ambil apel, tancapkan paku besi ke dalamnya, biarkan semalam, lalu keluarkan paku dan makan apelnya- dengan begitu, kau akan mendapat vitamin C sekaligus zat besi.”
update:
Oya, kalau Anda bertanya apa hubungannya dengan traktor, saya lupa menceritakan bahwa Ukraina adalah negeri pertanian. Dalam buku ini dikisahkan Nikolai sedang menulis sebuah buku mengenai traktor. Kemunculan traktor di negara itu mengubah pola tradisional kehidupan di desa, di mana yang awalnya dibutuhkan banyak pekerja untuk membajak ladang maka dengan traktor dapat mengurangi pekerjaan manusia. Namun yang menyedihkan adalah ketika kehadiran traktor di negara itu diluncurkan dengan mekanisme yang mengerikan.
Maka, Nikolai menutup ceritanya dengan menuliskan pesan ini.
Oya, kalau Anda bertanya apa hubungannya dengan traktor, saya lupa menceritakan bahwa Ukraina adalah negeri pertanian. Dalam buku ini dikisahkan Nikolai sedang menulis sebuah buku mengenai traktor. Kemunculan traktor di negara itu mengubah pola tradisional kehidupan di desa, di mana yang awalnya dibutuhkan banyak pekerja untuk membajak ladang maka dengan traktor dapat mengurangi pekerjaan manusia. Namun yang menyedihkan adalah ketika kehadiran traktor di negara itu diluncurkan dengan mekanisme yang mengerikan.
Maka, Nikolai menutup ceritanya dengan menuliskan pesan ini.
“Maka
aku meninggalkan Anda dengan pikiran ini, pembaca yang budiman. Gunakan
teknologi yang dikembangkan insinyur, tetapi gunakan dengan semangat rendah
hati dan selalu mempertanyakan. Jangan pernah membiarkan teknologi menjadi
penguasamu, dan jangan manfaatkan demi menguasai orang lain.”
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : ILHAM IKSAR NOPIAR
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Bumi Manusia
Penulis : Antoine De Saint-Exupery
Cetakan : Desember, 2011
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 218
Penulis : Antoine De Saint-Exupery
Cetakan : Desember, 2011
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 218
“Bumi
mengajarkan kepada kita tentang diri kita jauh lebih banyak daripada semua buku
di dunia ini, karena ia menantang kita. Manusia menemukan dirinya manakala ia
harus mengukur kekuatannya sendiri ketika menghadapi suatu hambatan. Namun,
untuk mencapainya ia memerlukan alat.”
Cerita berawal
ketika Exupery, penulis cerita ini, masuk sebagai penerbang muda yang
mengantarkan paket pos dari Perancis ke Afrika dan ke Amerika Selatan.
Peraturan di perusahaan itu melarang para pilot untuk mengarungi lautan awan di
atas zona yang bergunung-gunung. Pilot yang pesawatnya mogok bisa tersungkur ke
dalam gumpalan awan-awan dan mungkin saja membentur puncak gunung.
Dalam
perjalanan karirnya sebagai penerbang Exupery melihat dan merasakan kehilangan
teman seprofesi ketika menjalankan tugas. Ia juga pernah terdampar di gurun
pasir bersama kawan-kawannya.
Pengalaman
Exupery dalam menjalani kehidupannya sebagai pilot memberikan renungan-renungan
kecil yang sangat bermakna. Ia melukiskan pertemanan yang dijalinnya dengan
kawan seprofesi seperti ini:
Para
penerbang itu menyebar di seluruh dunia. Mereka tidak selalu bertemu. Ketika
bertemu mereka akan bertegur sapa kemudian berpisah. Dan ketika bertemu kembali
setelah beberapa tahun mereka akan melanjutkan cerita yang pernah terputus
dahulu, saling mengikatkan diri kembali kepada kenangan lama. “Bumi terasa
gersang sekaligus kaya. Kaya dengan taman rahasianya, tersembunyi, susah
dicapai, tetapi profesi selalu mengantar kami kembali ke situ, hari ini atau
nanti.”
Tetapi
terkadang mereka kehilangan teman. “Tak akan pernah ada yang dapat menggantikan
seorang teman yang hilang. Tak ada yang lebih berharga daripada begitu banyak
kenangan yang dapat dibagi bersama, begitu banyak jam sulit yang dialami
bersama, begitu banyak perselisihan, perdamaian dan perubahan emosi.”
Di tengah
bahaya, mereka yang semula tertutup dalam kesendirian masing-masing menyadari
bahwa mereka bagian dari sebuah komunitas yang sama, yang mendekatkan diri
mereka satu sama lain.
Melalui
pesawat terbangnya pula Exupery memperhatikan lekuk liku lapisan bumi, tempat
kedudukan cadas, pasir, dan garam, tempat di mana kehidupan tumbuh dan
berkembang. Begitulah ia membaca kembali sejarah manusia.
Maka, dalam artian yang lebih luas Exupery mempertanyakan
untuk apa manusia membenci? “Kita semua bernasib sama, berada di planet yang
sama, dan merupakan awak kapal yang sama. Dan jika ada baiknya kalau
budaya-budaya bertentangan agar tercipta sintesis yang baru, sungguh mengerikan
jika budaya-budaya itu saling mencaplok. Mengingat bahwa untuk membebaskan kita
dari keadaan seperti itu, kita cukup saling membantu untuk menyadari sebuah
tujuan yang akan mengikat kita satu sama lain.”
Buku ini sarat dengan renungan mengenai diri kita sebagai
manusia, dengan pemikiran yang terkadang tampak sederhana sekaligus kompleks.
Seperti buku Exupery lainnya, Pangeran Kecil, buku ini sama
bagus dan menariknya.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : HENI INDRIYANI
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Pintu Waktu
Pengarang : Pierdomenico Baccalario
Cetakan : 2006
Penerbit : Erlangga for Kids (Penerbit Erlangga)
Tebal : 222
Pengarang : Pierdomenico Baccalario
Cetakan : 2006
Penerbit : Erlangga for Kids (Penerbit Erlangga)
Tebal : 222
“Jangan pernah berpikir kalau
hantu tidak bersuara. Mereka dapat membuat berbagai macam kebisingan (langkah
kaki, rantai yang berdencing, bel yang berdentang) dan sering kali dapat
berbicara. Selain itu, mereka tidak selalu tanpa raga. Hantu biasanya
menghantui rumah-rumah yang di dalamnya ada suatu masalah yang belum
terselesaikan.”
Jason dan saudara perempuannya
Julia, pindah ke sebuah rumah baru yang disewa oleh orang tua mereka di dekat
teluk Kilmore Cove. Nama rumah itu Argo Manor. Argo Manor berada di atas sebuah
tebing tinggi yang menghadap ke laut. Di bawah tebing ombak berdebur menghantam
karang. Deretan pepohonan berdiri rapi di setiap sisi rumah, dengan bunga
beraneka warna. Rumah tua yang besar ini menyimpan misteri bagi Jason. Ia
bahkan sudah merasakannya sejak pertama kali meletakkan koper di halaman Argo
Manor. Jason selalu merasakan hal-hal yang tidak dirasakan oleh orang lain,
sejak dulu. Tubuhnya kadang bisa merasakan jika ada sesuatu yang tidak biasa.
Rumah itu dulunya dimiliki oleh
seorang laki-laki tua yang bernama Ulysses Moore. Lelaki ini tidak pernah
keluar rumah sepanjang hidupnya.
Suatu hari ketika Ayah dan Ibu
mereka pergi ke London, kedua bersaudara: Jason dan Julia serta Rick -teman
baru mereka di sekolah- mendapatkan kesempatan untuk menjelajah ruangan-ruangan
yang ada di dalam rumah tua yang luas dan besar itu. Berawal dari kecelakaan
kecil yang menimpa Jason, mereka menemukan sebuah surat misterius. Tulisan
dalam surat itu berisi simbol-simbol dari sebuah peradaban kuno kerajaan Mesir.
Dapatkah mereka memecahkan sandi tersebut?
Apa hubungan sandi itu dengan
pintu misterius yang ada di dalam ruang batu? Rahasia apakah yang tersimpan di
belakang pintu misterius itu?
Jason, Julia, dan Rick bertekad mencari tahu. Berhasilkah
mereka?
“Terkadang yang tersisa hanyalah keberuntungan. Lelucon
terakhir dari takdir.”
Berlatar sejarah peradaban kuno
kerajaan Mesir menjadikan kisah dalam buku ini sebuah cerita petualangan yang
tak biasa. Menarik dan mengusik rasa ingin tahumu sekaligus.
Oh ya, buku ini berseri. Dan ini adalah seri pertama dari
serial Ulysses Moore.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : HERLINA
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli : The Giraffe and The Pelly and Me
Pengarang : Roald Dahl
Alih bahasa : Poppy Damayanti Chusfani
Cetakan : Jakarta, Agustus 2006
Penerbit : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal : 79
Pengarang : Roald Dahl
Alih bahasa : Poppy Damayanti Chusfani
Cetakan : Jakarta, Agustus 2006
Penerbit : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal : 79
Tak jauh dari tempat tinggal Billy ada sebuah rumah kayu
kosong yang aneh berdiri sendirian di sisi jalan. Billy ingin sekali melihat ke
dalam rumah. Namun ia hanya bisa mengintip dan yang dapat dilihatnya hanya debu
dan kegelapan. Kata Ibu, rumah itu dahulu adalah toko permen. Suatu hari di
jendela toko seseorang mengecatkan sebaris tulisan yang berbunyi Dijual. Dan
lama kemudian, tulisan dijual telah berubah menjadi Kejual. Billy sangat
berharap bahwa ia lah yang membeli rumah itu. Ia akan menyulap rumah itu
menjadi toko permen seperti impiannya.
Suatu hari Billy berdiri di seberang jalan dekat rumah kayu,
ketika tiba-tiba bunyi nyaring disertai benda-benda berat berjatuhan. Tampaknya
ada orang yang memporakporandakan isi rumah tersebut. Billy menunggu tapi tak
terdengar apa-apa lagi. Ia memutuskan pulang dan kembali keesokan harinya. Pagi
hari ketika Billy kembali ia terkejut. Pintu rumah yang kotor telah berganti
menjadi pintu baru yang fantastis. Pintu itu sangat tinggi. BIlly
bertanya-tanya siapakah yang memerlukan pintu setinggi itu. Tak lama satu-satu
jendela di rumah itu terbuka. Pertama, jerapah, disusul burung pelikan dan si
kera. Mereka adalah si pembersih jendela. Mereka mengajak Billy masuk.
Perkenalan itu kemudian mengantarkan Billy menjadi manajer bagi tim pembersih
jendela tersebut.
Tim pembersih jendela yang terdiri dari Billy, si jerapah,
pelikan dan kera ini kemudian mendapat tugas pertama untuk membersihkan jendela
rumah Yang Mulia Duke of Hampshire. Rumah itu memiliki banyak jendela yang
tinggi-tinggi. Duke ingin melihat cara mereka bekerja. Kera kemudian melompat
turun dan membuka keran air di kebun. Si Pelikan menempatkan paruhnya yang
besar untuk menampung air. Tak lama kera kembali melompat ke punggung si
jerapah dan berlari naik ke leher si jerapah yang sangat panjang dan berdiri di
kepala si jerapah. Burung pelikan kemudian terbang. Pekerjaan membersihkan
jendela segera dimulai. Duke sangat puas melihat kecakapan tim pembersih
jendela itu. Namun tak lama berselang, tim pembersih jendela terpaku. Dan
selanjutnya, seorang laki-laki telah terperangkap di dalam paruh pelikan.
Laki-laki itu adalah perampok yang telah mencuri berlian-berlian milik Duchess.
Duke sangat bersuka hati karena tim pembersih jendela telah
menyelamatkan berlian-berlian yang sangat berharga itu. Sebagai imbalannya,
Duke menghadiahkan perkebunan tinkle-tinkle sebagai makanan si jerapah. Ribuan
pohon kacang walnut untuk kera, dan pelikan mendapat kebebasan untuk mengambil
ikan salmon yang ada di sungai Hamp milik Duke. Mereka akan tinggal di sana
selama hayat sambil membersihkan jendela-jendela rumah Duke of Hampshire.
Bagaimana dengan Billy? Billy mendapatkan impiannya memiliki toko permen.
“Ada tetesan air mata
Saat berkata ‘sampai jumpa;,
Kami senang berada di sisimu
Maka sekali-sekali
Kunjungilah kami,
Si jerapah dan si Pelly dan aku.
Saat berkata ‘sampai jumpa;,
Kami senang berada di sisimu
Maka sekali-sekali
Kunjungilah kami,
Si jerapah dan si Pelly dan aku.
Kami dapat kau jumpai
Di halaman buku ini
Karena di sinilah kami selalu.
Takkan berakhir cerita
Jika kawan-kawanmu ada
Si jerapah dan si Pelly dan aku.”
Di halaman buku ini
Karena di sinilah kami selalu.
Takkan berakhir cerita
Jika kawan-kawanmu ada
Si jerapah dan si Pelly dan aku.”
Roald Dahl menuliskan kisah ini dengan manis. Ide ceritanya
dengan memasukkan tokoh-tokoh jerapah, pelikan dan kera sebagai tim pembersih
jendela sungguh unik. Pesan yang ingin disampaikannya kepada kita mungkin
singkat saja. Dalam pergaulan dan berhubungan dengan masyarakat kita memerlukan
sikap bekerjasama dan saling menghargai.
Buku anak-anak yang bagus dengan pesan yang sederhana tanpa
berkesan menggurui.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : HANI MARDIAH
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Sebagai Pengganti Dirimu
Pengarang : Andrei Aksana
Cetakan : kedua, 2011
Penerbit : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal : 320
Pengarang : Andrei Aksana
Cetakan : kedua, 2011
Penerbit : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal : 320
“Biarkan cinta tumbuh mencari dirinya sendiri, dengan begitu
kita bisa melihanya indah merekah.”
Sadira adalah anak bungsu dari pasangan pengusaha kaya,
Pramudya dan Astari. Sejak kecil Sadira sudah kelimpahan kasih sayang dan
materi dari orang tuanya. Ibu Sadira sangat otoriter, dan Ayahnya seorang yang
lemah. Ia tidak pernah berani melawan Astari karena merasa berhutang budi.
Astari muncul sebagai pahlawan untuk menghidupi keluarga mereka ketika bisnis
Pram hancur. Perlahan usaha yang dijalankan Astari berkembang pesat dan Pram
pun memulai bisnis baru kembali. Pada saat itulah Sadira hadir.
Sadira tumbuh menjadi perempuan yang berkepribadian rapuh. Ia
sangat tergantung pada orang lain. Dan rasa haus akan perlindungan itu
memperoleh tempatnya. Laki-laki ganteng, kaya, dan populer di seantero kampus
itu bernama Glenn. Sadira yang cantik, cerdas, dan anak pengusaha sukses itu
kemudian menjadi kekasih Glenn. Glenn yang kesepian karena hubungan rumah
tangga orang tuanya yang dingin dan sibuk membutuhkan Sadira untuk mewarnai hidupnya
yang sunyi. Sebaliknya, Sadira membutuhkan Glenn untuk melipur hatinya yang
tertekan karena pengaruh Ibunya. Hubungan bebas mereka membuat Sadira
mengandung benih Glenn. Ternyata, Glenn menolak untuk mengawini Sadira, karena
ia trauma dengan pengalaman orang tuanya. Dan Sadira, yang awalnya berharap
bahwa kehamilan dirinya dapat membuat ia keluar dari rumah dan kekangan Ibunya,
kecewa dengan sikap Glenn.
Astari kemudian mengetahui kehamilan Sadira. Astari
mencarikan calon suami untuk Sadira, laki-laki yang menjadi karyawan di
perusahaan miliknya. Ia tak sudi bermenantukan Glenn. Namun di hari pernikahan,
Sadira melarikan diri. Ia kabur diantar oleh sopir yang sedianya akan mengantar
Sadira melakukan akad nikah.
Sopir itu bernama Feran. Feran ternyata adalah pengusaha muda
yang cukup sukses. Ia ingin membantu Sadira mencari kebahagiaan dalam
kesederhanaan. Untuk melengkapi misinya, Feran melakukan penyamaran. Feran
banyak membantu Sadira melewatkan masa-masa sulit, mencarikan pekerjaan,
menemani dan merawat Rava, anak perempuan Sadira ketika Sadira kembali
meneruskan kuliah dan mencapai gelar sarjananya.
Karir Sadira melesat naik. Dan perjumpaan kembali dengan
Glenn, ayah kandung Rava kembali dalam hidup Sadira membuat Sadira
terombang-ambing. Siapakah yang akan dipilih Sadira menjadi pendamping
hidupnya?
Alur cerita yang mudah ditebak. Dan ada banyak peristiwa
kebetulan di dalamnya. Untuk Anda yang mungkin lelah seharian bekerja dan ingin
menikmati bacaan yang ringan, buku ini bisa menjadi pilihan. Yang membedakan
buku ini dengan kebanyakan kisah serupa adalah pengarangnya pandai memberi
keunggulan untuk bukunya, yaitu sisipan CD berisi lagu-lagu yang dinyanyikan
sendiri olehnya.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : SITI AMINAH
KELAS : XII IPS 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Ibu, Pergi ke Surga
Pengarang : Sitor Situmorang
Cetakan : pertama, Januari 2011
Penerbit : Komunitas Bambu
Tebal : 218
Pengarang : Sitor Situmorang
Cetakan : pertama, Januari 2011
Penerbit : Komunitas Bambu
Tebal : 218
Buku berisi
kumpulan cerita Sitor, dengan “Ibu, Pergi ke Surga” sebagai judul pilihan. Ibu,
yang menderita sakit paru-paru sejak lama, tinggal berdua dengan Bapak di
kampung. Dua anaknya merantau. Pada hari menjelang kematiannya, ia mengirim
telegram meminta anaknya datang. Si tokoh datang sendiri, tanpa istri dan
anaknya. Si kakek belum pernah sekalipun melihat cucunya. Anak satunya tak lagi
diketahui rimbanya.
Bapak
adalah seorang yang percaya pada takhyul, sebaliknya Ibu adalah penganut
kristen yang taat. Ketika itu natal sudah dekat, pendeta mengusulkan agar
jemaat merayakan natal di rumah Ibu. Si tokoh sedikit keberatan untuk sebuah
alasan yang tak dapat ia katakan, namun ia tak dapat menolak. Sebelum itu,
sudah beberapa kali orang berhari Minggu di rumah mereka. Si tokoh merasa
seolah-olah itu adalah upacara kematian. Pendeta bertanya kepadanya tentang
mengapa ia tak ke gereja beberapa bulan lalu ketika ia datang berkunjung ke
desa itu. Si tokoh mengalihkan pertanyaan tersebut, pun ketika pendeta memintanya
untuk membaca injil di malam natal nanti. Si tokoh tak setuju tapi ia diam.
Pendeta menganggap itu sebagai tanda setuju.
Di malam
natal, sebelum tamu-tamu berdatangan, si tokoh masih mendengar suara batuk Ibu.
Kemudian untuk beberapa lama suasana sunyi. Si tokoh menengok, memperhatikan
Ibu yang sedang terbaring. Diperhatikannya wajah Ibu yang tirus, dan dada yang
tak lagi bergerak. Ibu telah meninggal. Si tokoh merasakan perasaan syukur yang
ganjil, yang tak memberi kesempatan pada haru yang menyumbat kerongkongannya.
Tak ada orang yang tahu, pun Bapak yang ada di dekatnya. Tak ada yang menyadari
kematian Ibu, pun ketika tamu-tamu berdatangan dan upacara dimulai. Pendeta dan
semua orang mengira Ibu tertidur, mereka tak ada yang ingin mengganggunya. Ketika
tamu pulang barulah si tokoh memberitahu Bapak.
Pendeta datang, katanya “Kudengar Tuan besok pergi.
Mudah-mudahan selamat saja di perjalanan!”
“…. saya tahu Tuan juga percaya, walaupun orang terpelajar tidak lagi suka datang ke gereja. Saya selalu yakin Tuan berpegang pada kristus,” kata pendeta seperti pada dirinya sendiri. …. Mana bisa manusia tak ber-Tuhan! Mana mungkin tak ada surga!” katanya dengan pandang seakan-akan kambing menghadap batu.
Si tokoh pergi menuju pohon natal yang sudah kering terbengkalai di pekarangan. Dengan api sebuah korek, dibakarnya pohon itu sehingga menjadi unggun.
“…. saya tahu Tuan juga percaya, walaupun orang terpelajar tidak lagi suka datang ke gereja. Saya selalu yakin Tuan berpegang pada kristus,” kata pendeta seperti pada dirinya sendiri. …. Mana bisa manusia tak ber-Tuhan! Mana mungkin tak ada surga!” katanya dengan pandang seakan-akan kambing menghadap batu.
Si tokoh pergi menuju pohon natal yang sudah kering terbengkalai di pekarangan. Dengan api sebuah korek, dibakarnya pohon itu sehingga menjadi unggun.
Dalam
cerita Ibu, Pergi ke Surga, Sitor memberikan penghayatan kepada pembacanya
perasaan terharu bahagia. Kisah ini tidak sekedar tentang kematian Ibu, tapi mengutip
sinopsis buku, yaitu: “Membacanya memperoleh nilai tambah pengetahuan latar
belakang konflik yang tumbuh dalam keluarga Batak antara kekristenan dan
penganutan adat yang sebaiknya dilenyapkan. Meminjam ungkapan Hary Aveling,
dalam cerita ini terdapat suatu jalinan kompleks tentang sikap moral di sekitar
tema kematian, sikap positif mereka yang tinggal di sebuah kampung di
pegunungan, dan sikap nihilistik “aku”.”
Cerita-cerita
dalam karya Sitor sarat dengan pengetahuan latar belakang kebudayaan, terutama
Batak, ajaran eksistensialisme seperti tampak pada Ibu, Pergi ke Surga serta
filsafat.
Selain
bahasanya yang puitis, kisah-kisah dalam buku ini dapat menambah kekayaan
bathin pembacanya melalui pengalaman para tokoh-tokohnya.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : IDA WIDYA WATI
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Dua
Ibu
Pengarang : Arswendo Atmowiloto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 300
Pengarang : Arswendo Atmowiloto
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 300
“Dalam
kehidupan ada dua macam ibu. Pertama, ialah sebutan untuk perempuan yang
melahirkan anaknya. Kedua, ialah sebutan untuk perempuan yang merelakan
kebahagiaannya sendiri buat kebahagiaan anak orang lain, dengan rasa bahagia
pula.”
Ada
Solemah, Mujanah, Mamid, Ratsih, Herit, Jamil, Adam, Priyadi, dan Prihatin.
Anak-anak yang tinggal dan diasuh oleh seorang perempuan yang mereka panggil
Ibu. Ibu yang merawat semua anaknya dengan penuh kasih sayang. Ibu, yang kata
orang, bukan ibu kandung untuk semua anak yang diasuhnya, kecuali Jamil. Ibu
yang setiap kali ditanya mengenai asal usul anak-anaknya akan menjawab dengan
pendek.
“Semua anak yang ada di sini adalah anak Ibu”
“Semua anak yang ada di sini adalah anak Ibu”
Solemah
sudah menikah dan tinggal bersama suaminya seorang kopral Angkatan Laut di
Surabaya. Kemudian Mujanah juga menikah. Pada waktu mereka menikah dahulu, Ibu
menjual peninggalan Ayah dan harta benda yang dimilikinya untuk membiayai pesta
pernikahan Solemah dan Mujanah. Ada Mamid, seorang anak laki-laki. Ibu kandungnya
adalah tante Mirah, yang dulunya juga adalah anak yang pernah diasuh Ibu. Tante
Mirah menikah dengan om Bong dan pindah ke Jakarta, menitipkan Mamid untuk
diasuh Ibu. Dua belas tahun kemudian setelah berkali-kali tante Mirah meminta
Mamid untuk pindah ke Jakarta bersamanya, Mamid memutuskan untuk ikut, demi
saudara-saudaranya.
Kemudian
Ratsih menikah dengan sersan kepala dan tinggal di Surabaya. Herit, ikut
bersama Ratsih. Jamil, anak kandung Ibu mengembara ke Jakarta. Cita-citanya
menjadi pelaut.
Adam dan
kedua adik kandungnya, Priyadi dan Prihatin, anak kandung Pak De Wiro. Pak De
Wiro mengemukakan keinginannya untuk membawa pulang kembali ketiga anaknya
kepada Ibu. Pak De Wiro menitipkan ketiga anaknya kepada Ibu setelah kematian
istrinya. Adam menolak. Ia bertekad untuk menemani Ibu selamanya. Ibu
membujuknya karena khawatir disangka ingin memiliki mereka. Pak De Wiro pada
akhirnya memang menuduh Ibu sengaja tidak melepaskan Adam.
“Saya akan
buktikan bahwa saya tidak akan pernah meninggalkan Ibu. Sampai Ibu mati, saya
akan tetap bersama Ibu. Kalau tak ada orang lain, saya yang akan mengubur Ibu.”
Ibu, Surat
“Hidup itu
adakalanya gelap adakalanya terang. Jangan terlalu sedih kalau lagi gelap,
jangan terlalu gembira kalau lagi terang. … Mintalah selalu kepada Tuhan.
Tuhan-lah yang Maha Mengetahui. BagiNya selalu ada jalan bagi kita yang
meminta.”
Beberapa nukilan yang bagus dari buku Dua Ibu.
“Jangan
ikut-ikutan yang jelek. Kalau kau baik, mereka akan ikut-ikutan baik.”
“Tak ada yang lebih baik dari nasihat panjang-lebar selain contoh.”
“Tak ada yang lebih baik dari nasihat panjang-lebar selain contoh.”
Ini adalah
kisah tentang kasih sayang dari perempuan yang dipanggil Ibu oleh anak-anaknya,
tidak peduli apakah itu anak kandung atau anak orang lain. Ibu yang rela
menanggung kepedihan dan kelaparan demi kenyamanan dan kenyang putra-putrinya.
Ibu yang memendam semua kegetiran hidup untuk dirinya sendiri. Dan Ibu yang
dengan kebesaran hati mengorbankan kebahagiaanya sendiri untuk kebahagiaan
orang lain.
Arswendo
menuliskan cerita ini dengan gayanya yang alami. Kita seperti melihat fragmen
kehidupan sesungguhnya. Ada keharuan yang menyeruak sekaligus keluguan di
dalamnya. Cerita yang sederhana namun hidup.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : ELSA WANDINI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Anak Bajang Menggiring Angin
Pengarang : Sindhunata
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : kesembilan, Agustus 2010
Tebal : 467
Pengarang : Sindhunata
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : kesembilan, Agustus 2010
Tebal : 467
Alkisah, di
sebuah negeri Lokapala, seorang putra dari Begawan Wisrawa, Prabu Danareja
jatuh cinta pada putri Sukesi. Putri dari sahabatnya, Sumali, seorang raksasa
dari negeri Alengka. Sang Ayah yang sangat mencintai anaknya memutuskan untuk
pergi menemui Sumali untuk melamar putri Sukesi. Sesampai di sana, Begawan
Wisrawa mengutarakan niatnya. Sumali, sahabat yang dikasihinya itu menceritakan
syarat yang diinginkan oleh Sukesi. Sukesi bersumpah hanya mau menerima lamaran
dari orang yang bisa menerjemahkan arti mimpinya, yaitu menguraikan makna
Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Wisrawa memutuskan untuk
menguakkan makna Sastra Jendra demi putranya.
Apakah
Sukesi berhasil menguraikan Sastra Jendra? Apakah dengan memahami Sastra Jendra
maka keduanya telah menjadi sempurna sebagai titah? Batara Guru memutuskan
untuk turun ke dunia, ia akan mencobai kekuatan budi Wisrawa dan Sukesi.
Gagal menaklukkan kedua makhluk dunia yang berada di ambang
kesempurnaan, Batara Guru kembali ke kahyangan. Sementara itu jagad raya
bergemuruh. Bala tentara kejahatan menemui Batara Guru.
“Hai Raja para Dewa, keluarlah, dan dengarkanlah kami,”
“Lihatlah, berjuta-juta manusia yang mengiringi kami. Mereka ini belum lelah dengan dosa-dosanya. pandanglah tangis mereka. Kami ingin mereka tetap menangis, karena memang demikian kehendak mereka. Jangan sampai tangis mereka diubah menjadi kebahagiaan oleh kesucian Wisrawa dan Sukesi, yang kini sudah berada di ambang Sastra jendra.”
“Hai Raja para Dewa, keluarlah, dan dengarkanlah kami,”
“Lihatlah, berjuta-juta manusia yang mengiringi kami. Mereka ini belum lelah dengan dosa-dosanya. pandanglah tangis mereka. Kami ingin mereka tetap menangis, karena memang demikian kehendak mereka. Jangan sampai tangis mereka diubah menjadi kebahagiaan oleh kesucian Wisrawa dan Sukesi, yang kini sudah berada di ambang Sastra jendra.”
“Maka, hai
Raja para Dewa, jangan kau mengira mereka telah berhasil memasuki alam ilahimu.
Mereka masih milik kami. Percobaanmu terhadap mereka belum lengkap. Manusia itu
adalah laki-laki dan wanita. manusia belum menjadi ilahi, bila hanya lelaki
saja yang bisa memiliki cahaya ilahi. Dan manusia belum ilahi pula, bila hanya
wanita saja yang bisa memiliki cahaya ilahi. Turunlah ke dunia dan cobailah
mereka berdua bersama-sama. Nanti kau akan tahu bahwa keduanya adalah makhluk
yang masih ingin berdosa. Wisrawa dan Sukesi tak mungkin menghindar dari
kekuasaan kami. mereka sama dengan manusia-manusia yang mengiringi kami dengan
tangisnya ini.”
Batara Guru
kembali ke dunia bersama Dewi Uma. Keduanya menyusup ke dalam tubuh
masing-masing pria dan wanita itu. Wisrawa dan Sukesi pada akhirnya gagal
menghayati Sastra Jendra dalam kehidupannya meski mereka sudah memahami dalam
pikirannya. Dalam penyesalannya mereka berdua mendengar suara ilahi.
“… “Hati
manusia dalam badan jasmaninya itu demikian lemahnya. Budimu bisa membayangkan
keluhuran apa saja, tapi serentak dengan itu hatimu bisa terjerumus ke dalam
kenistaan tak terkira. Maka, anakku Sastra Jendra pada hakekatnya adalah
kepasrahan hati pada ilahi, supaya yang ilahi menyucikannya. Kepasrahan hati
itulah yang tak kau alami, ketika kau merasa memahami Sastra Jendra. Kau
dihukum oleh kesombongan budimu sendiri, yang tidak mempedulikan jeritan hati
dalam belenggu jasmaninya yang masih berdosa tapi ingin pasrah.”
Dan, Sukesi
pun melahirkan kandungannya, seorang anak dengan sepuluh muka raksasa, yang
kemudian dinamakan Rahwana. Kelak, Rahwana inilah yang menculik Dewi Sita dari
suaminya, Rama. Sepuluh muka Rahwana melambangkan semua nafsu manusia dan
kekacauan budinya.
Diilhami
dari kisah pewayangan Ramayana, Sindhunata mengemas karya sastra ini dengan
sangat menarik, dan sarat dengan nilai-nilai filosofi.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : LASTRI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul Asli : By The River Piedra I Sat Down and Wept
Pengarang : Paulo Coelho
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 222
Pengarang : Paulo Coelho
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 222
“Cinta
adalah perangkap. Ketika ia muncul, kita hanya melihat cahayanya, bukan sisi
gelapnya.”
Berkisah
tentang dua sahabat, pria dan wanita. Mereka tumbuh dan tinggal di sebuah kota
kecil, Soria, di Spanyol. Si lelaki kemudian memutuskan untuk melihat dunia,
sementara yang perempuan memilih Zaragosa sebagai tempatnya untuk meneruskan
sekolah. Sesekali mereka kerap berkirim surat.
Suatu
ketika, si pria mengundang Pilar -nama si wanita- untuk menghadiri pertemuan,
di mana si lelaki akan memberikan ceramah. Sahabat masa kecilnya ini ternyata
adalah seorang pemimpin spiritual. Dalam sebuah kesempatan, yang telah lama
dinanti dan diangankan, si lelaki menyatakan perasaan cintanya kepada si
perempuan. Cinta yang tumbuh sejak mereka kanak-kanak. Pilar bukannya tidak
mengetahui, sesungguhnya ia pun mencintai lelaki ini.
Namun Pilar
mencoba mengelak. Dunia lelaki ini berbeda dengan dirinya. Pilar adalah
perempuan yang takut menghadapi hal-hal tak terduga. Ia menginginkan kehidupan
yang aman dan biasa.
“Kau harus
mengambil resiko, ia berkata. Kita hanya dapat memahami keajaiban hidup
sepenuhnya jika kita mengizinkan hal-hal tak terduga untuk terjadi.”
Cinta yang
tumbuh perlahan mengubah pandangan Pilar atas pilihan hidup. Namun ketakutan
itu masih membayanginya.
“Namun
cinta itu mirip bendungan: jika kau membiarkan satu celah kecil yang hanya bisa
dirembesi sepercik air, percikan itu akan segera meruntuhkan seluruh
bendenungan, dan tak lama kemudian tak seorang pun bisa mengendalikan kekuatan
arusnya. Setelah bendungan itu runtuh, cinta pun mengambil kendali, dan apa
yang mungkin ataupun tidak, tak lagi berarti; bahkan bukan masalah apakah orang
yang kita cintai itu tetap di sisi kita atau tidak. mencintai berarti
kehilangan kendali.”
Pilar
berkeras tak membiarkan celah itu ada. Pertarungan antara logika dengan
kekuatan cinta menjadi renungan yang menarik, yang disajikan dalam buku ini.
Tidak hanya Pilar, si lelaki pun sebenarnya menghadapi dilema yang sama.
Memilih hidup normal dengan wanita yang ia cintai atau kehidupan religius-nya.
Di tepi sungai Piedra, keduanya akan
memutuskan jalan hidup mereka selanjutnya.
Cinta tidak
pernah membuat kita menderita, karena seperti Coelho bilang “..dalam setiap
cinta ada benih pertumbuhan diri. Semakin kita mencinta, semakin kita dekat
pada pengalaman spiritual.”
“… pengalaman spiritual sesungguhnya
adalah pengalaman praktis dari cinta. Dan cinta tidak mengenal peraturan.”
“Cinta sejati adalah penyerahan diri
seutuhnya. Mencintai adalah melebur dengan orang yang kita cintai dan menemukan
percikan Tuhan di dalam dirinya.”
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : LUSI LESTARI
KELAS : XII IPS 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Maya, Misteri Dunia dan Cinta
Pengarang : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan
Halaman : 458
Pengarang : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan
Halaman : 458
“Kita adalah teka-teki yang tak
teterka siapapun”
Di sebuah
kepulauan Fiji, tepatnya pulau Taveuni beberapa turis tanpa sengaja bertemu.
Mereka ada di sana dalam rangka menyaksikan pergantian milenium. Ada John
Spooke, seorang penulis Inggris yang masih berduka akan kematian istrinya.
Frank Andersen, seorang ahli biologi evolusioner dari Norwegia, yang telah
kehilangan seorang anak dalam sebuah kecelakaan tragis dan berpisah dari
istrinya, Vera serta Ana dan Jose, pasangan penuh teka-teki dari spanyol.
Frank
adalah narator dari kisah ini. Ia menuliskan surat untuk Vera, istrinya. Cerita
bermula ketika Frank melakukan ekspedisi di sebuah pulau Fiji untuk tugas
menyelidiki bagaimana spesies-spesies tanaman dan hewan yang didatangkan dari
luar daerah telah memengaruhi keseimbangan ekologi. Pulau Taveuni merupakan
rangkaian tahap akhir dari ekspedisi panjang Frank di Pasifik. Sebelum kembali
ke negaranya, Frank memutuskan untuk berlibur beberapa hari di Taveuni
sekaligus merayakan datangnya abad milenium di pulau yang disebut menjadi
tempat berpenduduk pertama di dunia yang akan melihat milenium ketiga.
Di sebuah
resor ini lah Frank bertemu dan berkenalan dengan beberapa turis lainnya.
Mereka adalah: Laura, Bill, John, Jose dan Ana-pasangan penuh teka-teki dari
spanyol. Beberapa kali kesempatan, disengaja maupun tidak, Frank, Jose dan Ana
seringkali bertemu. Kesenangan Jose dan Ana mengutip kalimat-kalimat ganjil
tentang alam semesta dan joker menarik perhatian Frank. Rasanya sejak pertama
kali John melihat Ana, ia meyakini bahwa dirinya pernah melihat wajah Ana,
entah di mana. Ada sesuatu yang begitu misterius pada diri perempuan itu. Dan
pada saat yang sama, Frank pun memiliki perasaan yang tidak menyenangkan bahwa
pada suatu waktu telah terjadi sesuatu pada Ana.
Rasa ingin
tahu Frank yang tinggi terhadap pesan-pesan Jose dan Ana memenuhi sebagian
besar isi surat Frank kepada Vera. Belum lagi percakapan imajiner Frank dengan
seekor tokek di kamar hotelnya. Siapakah Ana? Siapakah joker? Dan apa hubungan
Ana dengan Maya, si model lukisan Maja dari karya Goya yang terkenal itu?
Jostein
memberikan renungan kepada kita bahwa keberadaan alam semesta dan seluruh
isinya memiliki makna, pun hidup kita sendiri.
“Kita adalah bagian dari sesuatu yang
sangat besar.” (halaman 366)
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : NOVELYA ANGGRAENI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Gadis Jeruk
Pengarang : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan Pustaka
Cetakan : Juli 2011 (Gold Edition)
Tebal : 252 halaman
Pengarang : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan Pustaka
Cetakan : Juli 2011 (Gold Edition)
Tebal : 252 halaman
“Bagaimana
perasaan Anda jika mendapat surat dari Ayah Anda yang meninggal sebelas tahun
yang lalu? Bingung, tentunya”.
Ini sebuah
kisah tentang seorang anak laki-laki bernama Georg Roed, di usia-nya yang ke
lima belas tahun ia mendapat surat warisan dari sang ayah, Jan Olav. Surat
panjang itu berisi kenangan hari-hari yang dilalui Ayah bersama dirinya. Namun
yang terutama adalah cerita Ayah tentang seorang gadis jeruk. Siapakah ia? Dan
mengapa Ayah bertanya tentang Teleskop Ruang Angkasa Hubble? Apa hubungan gadis
jeruk dengan Teleskop Ruang Angkasa Hubble?
Gadis jeruk
adalah sebutan Jan Olav untuk seorang gadis cantik bernama Veronika, yang
mengenakan mantel kulit berwarna oranye. Gadis itu ditemuinya pertama kali
ketika mereka berada di dalam trem. Gadis itu memeluk erat sebuah kantong yang
berisi jeruk-jeruk. Namun yang teristimewa dari gadis itu adalah ada sesuatu
yang magis dan memikat tapi tak terjelaskan.
Sejak itu
Jan Olav tidak bisa melupakan si gadis jeruk. Jan Olav mengejar si gadis jeruk
kemanapun. Gadis jeruk dan Jan Olav tahu mereka mempunyai peraturan yang harus
mereka tepati bersama. Aturan yang mesti mereka lakukan atau hindari, tanpa
perlu memahaminya atau bahkan tak perlu membicarakannya.
Kisah
mereka adalah dongeng yang juga kita, manusia jalani dalam kehidupan di dunia.
“Bukankah
dunia ini hanya sebuah dongeng panjang? Dongeng besar yang kita merupakan
bagian-bagiannya, puzzle besar yang mana kamu dan aku hanya merupakan beberapa
keping kecilnya. Dongeng itu pun punya hukum dan peraturan tertentu yang tidak
bisa kita kita mengerti, yang bisa kita sukai atau benci, tapi mau tidak mau
harus kita ikuti.”
Dan sebagai sebuah dongeng tentu
mempunyai akhir.
“Dongeng hebat
apakah yang sedang kita jalani dalam hidup ini, dan yang masing-masing dari
kita hanya boleh mengalaminya untuk waktu yang sangat singkat? Mungkin teleskop
ruang angkasa akan membantu kita untuk mengerti lebih banyak tentang hakikat
dongeng ini suatu hari. Barangkali, di luar sana, di balik galaksi-galaksi,
terdapat jawaban apa sebenarnya manusia itu.”
Teleskop
Angkasa Hubble adalah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Sebagian
besar benda-benda angkasa yang dapat ditemukan dan berhasil diidentifikasi
adalah berkat jasa teleskop Hubble ini. Termasuk di antaranya lubang hitam,
galaksi, supernova, sampai tabrakan bintang. Teleskop ini telah mengambil
gambar-gambar yang menakjubkan tentang masa lalu alam semesta. Bagaimana
mungkin? Walau terdengar absurd inilah penjelasannya:
“Sesungguhnya melihat ke ruang
angkasa itu sama dengan melihat ke masa lalu”
Jika kita
melihat planet yang jaraknya 100 juta tahun cahaya itu sama artinya kita
melihat masa kehidupan planet itu di 100 juta tahun yang silam.
Bukankah
menakjubkan? Bahkan teleskop ruang angkasa Hubble nyaris bisa melihat langsung
ke dentuman besar ketika ruang dan waktu tercipta.
Manusia
akan terus mencari jawaban tentang hakikat dirinya, melalui bintang-bintang,
planet, galaksi, dan seluruh kehidupan di alam semesta. Entah sampai kapan.
Dan
seandainya, Anda diberikan pertanyaan seperti di bawah ini, apakah jawabannya?
“Apa yang
akan kamu pilih seandainya kamu punya kesempatan untuk memilih? Akankah kamu
memilih hidup yang singkat di bumi kemudian dicerabut lagi? Atau, apakah kamu
akan berkata tidak, terima kasih? Kamu hanya punya dua pilihan ini. Itulah
aturannya. Dengan memilih hidup, kamu juga memilih mati.” (hal 212)
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : MARIAM
KELAS : XII IPA 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Robohnya Surau Kami
Pengarang : A.A. Navis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 139
Pengarang : A.A. Navis
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 139
Ada sepuluh
cerita pendek di dalam buku ini. Salah satunya yang cukup fenomenal yaitu
“Robohnya Surau Kami”.
Bercerita
tentang seorang kakek yang bersedih setelah mendengar cerita dari Ajo Sidi.
Cerita itu adalah tentang percakapan Tuhan dengan seorang manusia yang bernama
Haji Saleh, di akhirat ketika Tuhan memeriksa orang-orang yang sudah berpulang.
Haji Saleh meyakini bahwa dirinya akan dimasukkan ke surga. Namun ternyata
Tuhan mengirimnya ke neraka. Haji Saleh kaget dan begitu tercengangnya ketika
ia mendapati teman-temannya sedang merintih kesakitan di dalam sana. Ia tak
mengerti karena semua orang yang dilihatnya adalah mereka yang tak kurang
ibadatnya dari dia sendiri. Akhirnya mereka semua memutuskan untuk memprotes
keputusan Tuhan. Dan inilah jawaban Tuhan:
“…kenapa engkau biarkan dirimu
melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kaubiarkan
orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi
antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang
kaya raya, tapi kau malas. kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat
tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau
semuanya beramal kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk
disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembahku saja.”
Semua
menjadi pucat pasi, dan bertanyalah haji Saleh pada malaikat yang menggiring
mereka.
“Salahkah menurut pendapatmu, kalau
kami, menyembah Tuhan di dunia?’
“Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu
sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau
melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan anak istrimu sendiri, sehingga
mereka itu kucar-kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu
egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak
mempedulikan mereka sedikitpun.”
Navis
seperti ingin mengingatkan kita yang seringkali berpuas diri dalam ibadah, tapi
sesungguhnya lupa memaknai ibadah itu sendiri. Kita rajin sahalat, mengaji dan
kegiatan ritual keagamaan lainnya karena kita takut masuk neraka. Kita
menginginkan pahala dan keselamatan hanya untuk diri kita sendiri. Kita
melupakan kebutuhan orang lain. Karenanya kita tidak merasa berdosa dan
bersalah ketika mengambil hak orang lain, menyakiti perasaan sesama atau bahkan
melakukan ketidakjujuran dan kemaksiatan di muka bumi.
Jika
demikian, maka kesalehan agama yang kita miliki tak lebih superfisial saja
sifatnya. Kita tidak sepenuhnya ikhlas.
Kita lupa
bahwa belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh adalah juga ibadah. Berbuat
baik terhadap sesama makhluk hidup juga ibadah. Dan bahwa kita mempunyai
tangungjawab sosial terhadap masyarakat dan sekeliling kita.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : HEMA FITRIYANI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul Buku :
Dewi Kawi
Pengarang : Arswendo Atmowiloto
Tahun Penerbitan : 2008
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Pengarang : Arswendo Atmowiloto
Tahun Penerbitan : 2008
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Eling
adalah pengusaha kaya yang memulai hidupnya dari mengumpulkan sisa-sisa daun
kol yang membusuk. Di masa silam ia pernah mencintai seorang wanita yang
kemudian menjadi sumber inspirasinya. Kawi, nama wanita itu. Eling ingin
membalas budi kebaikan wanita itu dengan memberi nama kehormatan Dewi Kawi
untuk satu usaha bisnisnya. Ia berniat mencari Dewi Kawi.
Satu
setengah tahun kenangan bersama Kawi merupakan peristiwa-peristiwa terpadat
dalam hidup Eling. Namun ajaib ia tak lagi bisa mengingat dengan baik wanita
yang pernah lekat dalam hidupnya. Untuk akhirnya Eling ragu, apakah wanita itu
pernah benar-benar ada dalam kehidupannya? Apakah ia mencintainya? Atau apakah
ini semua hanya khayalan yang berusaha ia ciptakan agar seolah-olah menjadi
nyata? Bukankah untuk seorang pengusaha sukses seperti dirinya maka kisah
hidupnya dianggap menjadi sebuah kebenaran?
Bagi Eling,
kenyataan atau kebenaran ternyata bukan apa yang dialami, melainkan juga bisa
diciptakan kembali, dibentuk kembali, dan kemudian dipercaya bersama orang
lain.
Demikian
juga kisah cintanya dengan Kawi, sungguhkah ia mencintai wanita itu? Atau ia
yang menghidupkan, melebih-lebihkan dan membuat segala sesuatunya menjadi
indah? Seperti halnya sebuah dusta. Manusia memerlukan dusta sebagaimana ia
memerlukan bernapas. Dusta adalah upaya yang wajar untuk membuat sebuah
perubahan dari peristiwa yang terjadi.
Arswendo mengibaratkan dusta sebagai berikut:
Dalam keadaan jatuh cinta, kita menangkap senyuman sebagai perhatian, kita menemukan realitas lain dari sebatang cokelat sebagai sesuatu yang istimewa. Mereka yang tengah jatuh cinta sebenarnya sedang mendustai dalam pengertian mengubah realitas yang ada.
Dalam keadaan jatuh cinta, kita menangkap senyuman sebagai perhatian, kita menemukan realitas lain dari sebatang cokelat sebagai sesuatu yang istimewa. Mereka yang tengah jatuh cinta sebenarnya sedang mendustai dalam pengertian mengubah realitas yang ada.
Cinta
adalah dramatisasi, rekonstruksi ulang segala kejadian yang dialami-atau tak
dialami secara langsung. Ketika kita larut di dalamnya , dan tak mampu
membedakan mana peristiwa yang sesungguhnya dan mana yang olahan, sempurnalah
sudah libatan emosi itu.
Dan ukuran
cinta tidak sekedar perhatian tapi juga ada ikatan emosional yang rutin di
dalamnya. Maka,itulah sebabnya putus cinta bagai meneteskan air mata hangat,
karena membekas. Masalahnya memang, hanya kenangan.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : HERU WAHYUDI
KELAS : XII IPS 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Tuhan Maha Tahu, tapi Dia Menunggu
Penulis : Tolstoy
Penerbit : Jalasutra
Penulis : Tolstoy
Penerbit : Jalasutra
Tebal : 59
halaman
Setelah
Pesta Dansa adalah salah satu kisah dari buku kumpulan cerpen Tolstoy yang
berjudul Tuhan Maha Tahu, tapi Dia menunggu.
“Hidup ini tidak bisa ditebak.”
Aku pernah
begitu mencintai seorang perempuan. Ayah gadis ini adalah seorang bangsawan.
Suatu hari diadakan pesta dansa di rumah ayah Varenka, nama gadis ini. Aku
datang. Di pintu masuk aku disambut oleh Ayah dan Ibu Varenka. Mataku tak
sengaja bersitatap dengannya. Saat itu aku merasa jatuh cinta. Mata kami saling
menatap. Tak aku pedulikan orang-orang di sekitarku. Sepanjang malam itu
perhatianku tak lepas dari dirinya. Varenka membalas perhatianku. Aku berdansa
dengan Varenka. Menemaninya makan malam. Melihatnya berdansa dengan ayahnya.
Kolonel Barishnykov, ayah Varenka adalah seorang pedansa ulung. Kemudian, aku
diperkenalkan oleh ayahnya dan bercakap-cakap. Malam itu pikiranku penuh oleh
bayangan dirinya, bahkan ketika aku sampai di rumah.
Aku
gelisah, tak bisa tidur. Malam beranjak pagi dan akhirnya aku memutuskan untuk
keluar rumah dan berjalan-jalan. Di tengah perjalanan, terjadilah suatu
peristiwa yang kemudian mengubah perjalanan hidupku selanjutnya. Sayup-sayup
kudengar bunyi tambur. Pelan tapi mengarah ke tempat aku berdiri. Iringan
tambur terdengar semakin keras disertai derap langkah sepatu tentara. Bayangan
itu semakin dekat dan aku melihat pasukan tentara mengawal seorang pemberontak.
Bajunya sobek dan kumal. Langkah kakinya tampak berat karena kedua pergelangan
tangannya dirantai. Tangannya pun ikut dibelenggu ikatan rantai yang berat.
Sesekali pemberontak itu terlihat menggeliat dan berteriak. Teriakannya
terdengar memilukan dan menyayat hati. Ia dipecut. Bunyi tali pecut itu
terdengar jelas mengalahkan derap pasukan tentara. Aku hampir menutup
telingaku, tak sanggup aku mendengar teriakannya.
Darah mengucur dari bekas luka
pecutan. Si pemberontak terjatuh dan tentara di barisan depan memaksanya
berdiri, namun si pemberontak terjatuh kembali. Sampai kemudian terdengar
aba-aba berhenti dan komandan pasukan memberi perintah kepada si pemberontak
untuk berdiri. namun perintah itu sia-sia. Komandan pasukan marah, mengambil
tali pecut dan memecut pemberontak itu dengan bernafsu. Dari gerakannya aku
dapat melihat ia puas telah menyakiti pemberontak itu. Teriakan pilu
pemberontak tak dihiraukannya. Setelah puas komandan pasukan membalikkan
badannya ke arahku. Aku tak percaya, ketika aku melihat wajahnya, ia adalah
kolonel Barishnykov.
Sejak dini
hari itu aku tak bisa melupakan wajah kesakitan si pemberontak, bunyi tambur
dan derap pasukan tentara serta wajah haus darah dan sorot mata kejam kolonel
Barishnykov. Aku masih beberapa kali menemui Varenka. Tapi setiap kali menatap
mata Varenka aku melihat bayangan peristiwa dini hari itu. Kengerian itu
menghantuiku. Akhirnya kuputuskan pergi dari kota itu dan meninggalkan Varenka.
Perilaku barbar manusia seperti di atas nyatanya masih tampak di abad 21. Kebencian dan aniaya menjadi jalan pintas untuk menyikapi sebuah perbedaan. Apakah selamanya manusia tak pernah belajar dari sejarah hidupnya sendiri?
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : RIAN ANDRIYANI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli :
Rispondimi
Pengarang : Susanna Tamaro
Penerbit : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal : 219 halaman
Pengarang : Susanna Tamaro
Penerbit : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal : 219 halaman
Buku ini terdiri dari 3 kumpulan cerita yang terpisah tapi
mempunyai dilema yang sama, cinta, kebencian, dendam, perjuangan untuk hidup
dan Tuhan.
Kisah pertama bercerita seorang anak yatim piatu bernama
Rosa. Ibu Rosa adalah seorang pelacur yang meninggal karena kecelakaan ketika
sedang menjajakan dirinya di kelokan sebuah jalan. Rosa kecil kemudian tinggal
bersama paman dan bibinya. Namun bukan kasih sayang yang ia peroleh melainkan
kebencian dalam hidupnya.
“Apakah cinta itu benar-benar ada? Dan dalam bentuk apakah
cinta menyatakan diri?”
“Sewaktu kanak-kanak aku percaya pada cinta, sama seperti aku percaya pada peri. Namun pada suatu hari aku mencari di celah-celah kayu dan di balik tudung-tudung jamur. Dan aku tidak menemukan peri atau makhluk-makhluk gaib, hanya lumut, jamur, tanah, dan serangga. Serangga itu bukannya berciuman, melainkan saling memangsa.”
“Sewaktu kanak-kanak aku percaya pada cinta, sama seperti aku percaya pada peri. Namun pada suatu hari aku mencari di celah-celah kayu dan di balik tudung-tudung jamur. Dan aku tidak menemukan peri atau makhluk-makhluk gaib, hanya lumut, jamur, tanah, dan serangga. Serangga itu bukannya berciuman, melainkan saling memangsa.”
Ketika usianya beranjak remaja Rosa meninggalkan paman dan
bibinya. Ia mendapat kesempatan untuk menjadi pengasuh di sebuah keluarga muda.
Di sana kehidupan Rosa berubah. Sejenak ia menemukan keluarga yang tepat.
Sampai suatu ketika Rosa terlibat cinta dengan pria majikannya. Sayangnya,
laki-laki ini ternyata hanya ingin memanfaatkan kepolosan Rosa. “Cinta berarti
menyerahkan diri sepenuhnya kepada yang lain, tanpa berpikir untuk
menyembunyikan apapun.” Dan dengan cinta itu pula Rosa akhirnya harus
menanggung resiko yang lebih besar.
“Apakah seseorang mendampingi kita, ataukah kita hanya
sendirian?
“Jawablah aku.”
“Jawablah aku.”
Kisah kedua bercerita tentang seorang wanita yang tidak mampu
menghadapi kekejaman suaminya sehingga menyebabkan ia kehilangan putra
tercintanya. Cinta yang ia miliki pupus bersama kebencian yang terus
menghinggapi dirinya dan berubah menjadi dendam.
Kisah ketiga bercerita tentang sebuah cinta yang posesif.
Rasa takut kehilangan dapat membawa kita pada munculnya prasangka dan sifat
jahat.
Jadi, apakah
cinta itu?
Entah. Mungkin cinta bisa melukaimu, memberimu dendam dan kebencian. Tapi cinta juga memberimu kebahagiaan dan kebijaksanaan.
Entah. Mungkin cinta bisa melukaimu, memberimu dendam dan kebencian. Tapi cinta juga memberimu kebahagiaan dan kebijaksanaan.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : PUTU AMELIA
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli : A
Wrinkle in Time
Penulis : Madeleine L’Engle
Penerbit : Atria
Tebal : 267
Penulis : Madeleine L’Engle
Penerbit : Atria
Tebal : 267
Meg adalah
seorang gadis yang pintar. Namun di sekolahnya ia sering mendapat masalah.
Adiknya, Charles adalah orang yang mengetahui kapan Meg merasa sedih. Kedua
orang tua mereka adalah ilmuwan. Namun sudah lama ayah mereka pergi tak ada
kabarnya. Mulanya selalu ada surat namun kemudian surat-surat itu lenyap tanpa
berita. Menghilangnya ayah mereka menimbulkan desas-desus yang tak
menyenangkan. Walau seperti Ibu bilang, Ayah pergi demi sebuah tugas rahasia.
Dan
petualangan yang menakjubkan dimulai di suatu malam. Meg bersama adiknya,
Charles dan teman sekolahnya Calvin melakukan perjalanan melintasi ruang dan
waktu, bahkan memasuki dimensi kelima. Bersama mereka akan menyelamatkan Ayah
sekaligus memerangi kejahatan yang sebenarnya.
Di sebuah
planet, di kegelapan yang misterius, di sanalah Ayah Meg terperangkap dalam
pilar yang beku dan dingin serta pekat. Sanggupkah anak-anak ini menyelamatkan
Ayah mereka?
Kekuatan
apakah yang dapat mengalahkan kejahatan dan kebencian? Cinta. Ya, itulah
jawabnya. Cinta lah yang kemudian menyelamatkan Meg dan adiknya, Charles.
Membaca
buku ini seperti menghadirkan bayangan-bayangan makhluk asing (alien) yang
tinggal di sebuah planet. Apakah sebenarnya kita hidup sendiri? Apakah kita
berevolusi sendirian di ruang angkasa yang hingar bingar ini? Benar-benar
sendiri? Tak terjamah oleh makhluk lain di luar tata surya kita?
Seperti
juga dituliskan dalam buku ini bahwa kehidupan kita di bumi ibarat sebuah
soneta.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : MILA WULANDARI
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : A
Beautiful Mind
Pengarang : Sylvia Nasar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 625 halaman
Pengarang : Sylvia Nasar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 625 halaman
Pernah ada yang
mengatakan bahwa batas kejeniusan dan ketidakwarasan itu berbeda
tipis. Nah, cerita dalam buku ini mungkin bisa mewakili kalimat di atas.
Kisah nyata seorang genius penerima nobel yang menderita sakit jiwa. Buku yang
pernah difilmkan dengan judul yang sama ini bercerita tentang seorang genius
matematika Amerika Serikat yang menemukan prinsip matematika, yang disebut
dengan kesetimbangan Nash-yang sangat penting untuk teori permainan atau game
theory.
Membaca lembar demi lembar tulisan di buku ini menimbulkan rasa iba dan
takjub sekaligus.
Nash adalah seorang mahasiswa pasca sarjana yang cemerlang sekaligus
eksentrik di Universitas Princeton. Di usia 20-an tahun Nash menemukan prinsip
matematika yang menjadi dasar teori permainan. Namun karirnya yang cemerlang
hancur ketika ia didiagnosis penyakit skizofrenia di usia 31 tahun. Kesehatan
Nash semakin menurun di usianya yang ke 60 tahun. Ketika keberadaannya nyaris
terlupakan sebuah keajaiban terjadi, yaitu: kesembuhan yang tak
disangka-sangka dan pada saat yang bersamaan panitia nobel memutuskan memberi
penghargaan atas prestasi yang gemilang di masa lampau, sebuah penghargaan yang
pernah diimpikan Nash semasa muda.
Membaca buku ini menghanyutkan kita, pembaca, pada perasaan kesepian dan
keterasingan yang dirasakan sang tokoh.
Pada buku ini juga sedikit disinggung beberapa tokoh-tokoh genius lainnya
yang mengalami sakit serupa. Disebutkan bahwa kebanyakan mereka yang
terkena skizofrenia adalah salah satunya, orang-orang yang mempunyai IQ tinggi.
Membuat saya bertanya “Apakah mereka yang dilahirkan dengan otak cemerlang
rentan terhadap penyakit kejiwaan?”
Kesan saya tentang buku ini: Bagus dan menarik. Mengingatkan pada kita
bahwa dalam hidup perlu adanya keseimbangan. Serius dan bersenang-senang
mempunyai porsinya sendiri-sendiri.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : NANA REZA A.
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul : Gajah Mada
Pengarang : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Tiga Serangkai
Pengarang : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Tiga Serangkai
Dikisahkan bahwa pada masa pemerintahan Jayanegara, kerajaan Majapahit
banyak mengalami pemberontakan, salah satunya makar yang dilakukan oleh Ra
Kuti. Pemberontakan yang dilakukan oleh Ra Kuti berhasil menguasai istana
sehingga memaksa Prabu Sri Jayanegara bersama keluarganya mengungsi. Dalam
pengungsiannya Jayanegara dikawal oleh pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh
Gajah Mada. Masa penyelamatan Jayanegara ini merupakan bagian paling
menegangkan dari isi cerita. Adanya telik sandi (mata-mata) dari pihak Ra Kuti
ke dalam pasukan Bhayangkara sempat membuat pasukan Bhayangkara dan Gajah Mada
sendiri kewalahan. Sehingga diputuskan Gajah Mada sendiri yang mengawal raja.
Pada akhirnya kemenangan berada di pihak Jayanegara. Pasukan Bhayangkara
berhasil merebut istana serta mengembalikan Sri Prabu Jayanegara menjadi raja
Majapahit. Namun kemudian Jayanegara sakit. Untuk menyembuhkan sakitnya maka
didatangkan seorang tabib yang bernama Ra Tanca. Ra Tanca ini sesungguhnya
adalah orang yang masih menyimpan dendam dan sakit hati pada Jayanegara. Dengan
kepandaiannya meracik obat dia mengakali Gajah Mada. Ra Tanca membuat racun
yang seolah-olah obat untuk diminumkan kepada Jayanegara. Saat itu juga raja
meninggal. Mengetahui rajanya terbunuh, Gajah Mada segera menghukum mati Ra
Tanca.
Bagaimana kelanjutannya? Silakan baca buku kedua dari 5 seri buku Gajah
Mada ini.
Kisah Gajah Mada dibuat 5 seri, yaitu: Gajah Mada, Bergelut dalam kemelut
takhta dan angkara, Hamukti Palapa, Perang Bubat, dan Madakaripura Hamukti
Moksa.
Nama Gajah Mada tidak lepas dari Majapahit. Dari seorang bekel, ia
kemudian menjadi orang besar yang menghantar Majapahit mencapai puncak
kejayaannya. Langit Kresna Hariadi, penulis buku ini mampu menuliskan cerita
dengan sangat menarik. Pembaca seakan dibawa hanyut ke dalam sebuah petualangan
yang seru dan mendebarkan.
Sebagai buku fiksi bernuansa sejarah, buku ini sedikitnya mampu membuat
saya kembali tertarik menapak tilasi sejarah dari sebuah kejayaan besar yang
ada di bumi nusantara.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : TB. RAKA PRATAMA
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul
: Merpati Putih
Penulis :
Rhey El Fariqhy
Penerbit :
leutika Prio
Cetakan :Pertama
Tahun
Terbit :2011
Tebal Buku : 164
Halaman
“BUGGG!!! Dia terhuyung beberapa
langkah belum sempat dia membalas Raka kembali melancarkan serangan… makin
melemah, pikir Raka, sudah lama ilmu Merpati Putih dasar dari Kakek Pram.”
Cerita pendek ini menceritakan
tentang konflik yang dialami tokoh dengan penggambaran yang sangat simpel namun
sering kita jumpai masalah serupa pada masa perkembangan atau masa Remaja,
menarikuntuk di bahas dan menarik untuk dianggkat dalam sebuah cerita.
Merpati putih adalah salah satu
karangan Rhey El Fariqhy yang menjadi pemenang sampul buku proyek gotong royong
kloter lima, yang didalamnya ada juga beberapa cerpen dari pengarang lain yang
tidak kalah menariknya untuk dibaca.
Penggalan cerpen diatas menceritakan
tentang konflik fisik dan batin tokoh yang bernama Raka dengan seorang pemuda
misterius saat perkelahian malam itu, yang punya maksud jahat terhadap tokoh
Raka, kesunyian malam di jalan dan kejadian kejadian tak terduga pun dialami
tokoh Raka yang baru pulang mengerjakan PR di rumah teman tokoh Raka.
Begitu piawainya penggambaran
diskripsi seting dari penggarang membuat pembaca seolah-olah menyaksikan secara
langsung kejafian yang dialami oleh tokoh Raka, Raka adalah putra darti bapak
Adiwiarta seorang pengusaha yang cara mendidik anak terlalu pilih kasih menurut
pandangan Raka, tak pernah memperhatikan raka, dan selalu memarahinya hingga
Raka tak betah berada di rumah. Kekeesalan Raka makin memuncak ketika kakaknya
yang bernama Satriyo yang terus di maja dan dianak emaskan.
Hak ini lah yang membuat Raka
mencari jalan dan jati dirinya sendiri dengan ikut genk motor, membuat kondisi
Raka makin tidak harmonis dengan orang tua dan teman-teman Raka. Tempat itulah
yang dianggap raka terbaik dalam mencari ketenangan dan kepusana atas ketidak
adialan yang ia alami.
Konflik batin yang dialami Raka juga
timbul ketika sedang sarapan, karena tekanan dari ayah dan kakaknya membuat
Raka semakin merasa tertekan, sejak pagi itu Raka tidak boleh lagi menggunakan
motor untuk berkatifitas kemanapun termasuk ke sekolah, muka Raka yang babak
belur dihajar orang misterius itulah penyebabnya. Hanya gara-gara masalah
wanita, ya Viona namanya, orang yang selama ini ada rasa sejak kelas delapan
SMP, karena tiga tahun di SMP VIona dan Raka selalu bersama-sama. Viona, pernah
berpacaran dengan Galih, orang misterius yang menghajarnya malam itu.
Pada suatu pertemuan di belakang
sekolah (SMA), pemandangan sawah-sawah dengan pemadangan background Gunung
Muria, Raka bertemu dengan Viona, ternyata Viona si gadis cantik yang idola
semau lelaki di sekolah karena dia juga artis, mengunggkapkan is hatinya pada
Raka sore itu menjadi saksi terakhir pertemuan Raka dan Viona yang sia-sia,
karena rakan akan meninggalkan kota.
Rhey El Fariqhy, menggambarkan tema
rumitnya kehidupan cinta dalam cerpen ini, dengan alur maju dalam cerpennya
yang berjudul Merpati Putih, didiskripsikan dengan baik dan membuat pembaca
seolah-olah menjadi penonton disebuah suting sinetron. Yang menonton
akting-akting pemerannya
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : ITA SETIA NINGSIH
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul
:
Kentrung Itelile
Pengarang : F. Rahardi
Penerbit : PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1993
Tebal : 130 hal.
Pengarang : F. Rahardi
Penerbit : PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1993
Tebal : 130 hal.
Entah apa yang ada dibenak penulis ketika memberi judul
buku ini Kentrung Itelile. Dalam kata pengantar yang ditulis oleh Eka Budianta
pun, kata ini tidak disebutkan maknanya. Bahkan kata ini sama sekali tidak
disebut-sebut. Dalam kosa kata daerah Jawa (penulis lahir di Ambarawa, Jawa
Tengah dan banyak menghabiskan waktu di sana) kata ini juga sulit dicari
artinya.
Sepintas, judul tadi memang terdengar unik dan memancing
rasa ingin tahu. Malahan bagi pembaca yang sedikit nakal, pelesetan dari kata
itu dapat memberi konotasi berbau seks. Apapun interpretasi yang muncul dari
judul tadi tampaknya F. Rahardi, sang penulis, menyerahkan saja pada
masing-masing pembaca.
Upaya membebaskan pembaca dari pembatasan makna juga
diberikan setelah membaca cerpen yang berjudul Kentrung Itelile. Cerpen yang
mengisahkan tentang ketidakpahaman tokoh bernama Rahardi (mungkin ada
kesengajaan memberi nama tokoh sama dengan nama pengarang) terhadap jurusan
Kentrung Itelile, tempat sang isteri menimba ilmu, terus mewarnai isi cerita.
Sampai akhirnya, Rahardi merasa lelah dan bosan mencari makna kata itu, karena
sang isteri tak kunjung menjelaskan.
Namun di akhir cerita, tokoh kita, Rahardi, lagi-lagi harus
dicekoki kata Kentrung Itelile saat menanyakan latar belakang pacar anaknya.
Dia hanya mendapat jawaban bahwa sang pacar bernama Jakielin dan masih kuliah
di jurusan Kentrung Itelile. Itu saja. Lalu apa arti itu? Tetap saja samar.
Membuat pembaca penasaran! Inilah gaya khas dari
cerpen-cerpen F. Rahardi. Simak saja 21 cerpen lain yang tersusun dalam buku
kumpulan cerpen ini, penulis seperti keasyikan membuka cerita dengan hal-hal
yang mengundang berbagai interpretasi. Tanpa ada maksud membebani dengan pesan
apapun.
Hanya memang ada beberapa yang jelas terjawab karena ada
kutipan atau penjelasan yang gamblang di akhir cerita. Misalnya saja pada
cerpen Rencana, Dia Tidak Mati, atau Two Mi Nem. Namun tak kurang banyak cerpen
lain yang membiarkan pembaca mengumbar angan-angan sendiri. Sebutlah seperti di
Sesuatu Itu atau Bertarung Dengan Banteng.
Bagi seorang cerpenis, keinginan untuk membiarkan pembaca
bebas berinterpretasi memberi keuntungan ganda. Pertama penulis tak
terperangkap oleh opini pribadi yang belum tentu kebenarannya. Kedua, penulis
dengan leluasa menangkap nuansa-nuansa yang ada di masyarakat ke segala arah.
Malahan sampai ke soal yang agak rawan macam politik.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : SANI BELLA
KELAS : XII IPA 1
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN
AJARAN 2012-2013
Judul Buku : Idolamu?
Itu Aku
Pengarang : 13 pengaran
Teenlit
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Editor
: Novera Kresnawati
Tahun terbit : 2006
Tebal
: 216 halaman
Jika anda bertanya, apa ada buku yang berisi kumpulan cerpen-cerpen berkualitas
yang dibuat oleh para pengarang berbakat dan seperti apa bentuk dari buku itu?
Kedua pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh buku ini.
Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen yang berisi 15 cerpen oleh 13
pengarang hebat Teenlit, seperti Amalia, Alexandra Leirissa, Bacem Wong,
Debbie, Donna Rosamayna, Hara Hope, Julia Stevany, Ken Terate, Luna Torashyngu,
Maria Ardelia, Mia Arsjad, Regina Feby dan Valleria Verawati. Dunia remaja,
kisah cinta, komedi, mistis, fantasi bahkan tragedi adalah tema dari buku
kumpulan cerpen teenlit yang berjudul “Idolamu? Itu Aku”.
Cerita pertama yang sekaligus menjadi judul buku ini adalah Idolamu? Itu Aku,
merupakan karangan Ken Terate yang berkisah tentang seorang gadis bernama
Riyanti yang ingin mengikuti salah satu ajang pencarian bakat Indonesian
Idol. Setelah mempersiapkan segalanya, mulai dari kostum, make-up, sampai
teriak-teriak di kamar mandi sehari dua kali, Riyanti akhirnya ikut mendaftar
audisi Indonesian Idol. Antrean panjang, capek, panas, dan haus tidak
menyurutkan semangatnya. Namun pada akhirnya Riyanti tidak lolos dalam audisi.
Walau sebenarnya ia sempat bermimpi lolos bahkan maju ke grand final.
Dan ternyata ketika dia sadar, dia masih di ruang juri dan saat dia nyanyi
tiba-tiba diminta berhenti bernyanyi oleh ketiga juri karena suaranya tidak
memenuhi kriteria. Gaya Ken Terate dalam menceritakan karangannya ini cenderung
mengalir begitu saja dengan bahasa yang ringan dan kocak sehingga pembaca mudah
memahaminya.
Keempat belas cerpen lainnya sama menariknya, diantaranya adalah Gaun
Lingkan karangan Mia Arsjad yang memberikan kita pesan moral bahwa tak
selamaya uang membuat kita senang, 24 jam yang menceritakan kejadian
lucu bagaimana jika seekor kucing yang menjadi manusia selama 24 jam, My
Yellowman yang menceritakan seorang gadis yang ditaksir oleh laki-laki
penggemar warna kuning dan akhirnya mereka berpacaran karena kesalahpahaman.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : PUTRI INDRIYANI
KELAS : XII IPS 2
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul Buku : Idolamu?
Itu Aku
Pengarang : 13 pengaran
Teenlit
Penerbit
: PT Gramedia Pustaka Utama
Editor
: Novera Kresnawati
Tahun terbit : 2006
Tebal
: 216 halaman
Jika anda bertanya, apa ada buku yang berisi kumpulan cerpen-cerpen berkualitas
yang dibuat oleh para pengarang berbakat dan seperti apa bentuk dari buku itu?
Kedua pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh buku ini.
Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen yang berisi 15 cerpen oleh 13
pengarang hebat Teenlit, seperti Amalia, Alexandra Leirissa, Bacem Wong,
Debbie, Donna Rosamayna, Hara Hope, Julia Stevany, Ken Terate, Luna Torashyngu,
Maria Ardelia, Mia Arsjad, Regina Feby dan Valleria Verawati. Dunia remaja,
kisah cinta, komedi, mistis, fantasi bahkan tragedi adalah tema dari buku
kumpulan cerpen teenlit yang berjudul “Idolamu? Itu Aku”.
Cerita pertama yang sekaligus menjadi judul buku ini adalah Idolamu? Itu Aku,
merupakan karangan Ken Terate yang berkisah tentang seorang gadis bernama
Riyanti yang ingin mengikuti salah satu ajang pencarian bakat Indonesian
Idol. Setelah mempersiapkan segalanya, mulai dari kostum, make-up, sampai
teriak-teriak di kamar mandi sehari dua kali, Riyanti akhirnya ikut mendaftar
audisi Indonesian Idol. Antrean panjang, capek, panas, dan haus tidak
menyurutkan semangatnya. Namun pada akhirnya Riyanti tidak lolos dalam audisi.
Walau sebenarnya ia sempat bermimpi lolos bahkan maju ke grand final.
Dan ternyata ketika dia sadar, dia masih di ruang juri dan saat dia nyanyi
tiba-tiba diminta berhenti bernyanyi oleh ketiga juri karena suaranya tidak
memenuhi kriteria. Gaya Ken Terate dalam menceritakan karangannya ini cenderung
mengalir begitu saja dengan bahasa yang ringan dan kocak sehingga pembaca mudah
memahaminya.
Keempat belas cerpen lainnya sama menariknya, diantaranya adalah Gaun
Lingkan karangan Mia Arsjad yang memberikan kita pesan moral bahwa tak
selamaya uang membuat kita senang, 24 jam yang menceritakan kejadian
lucu bagaimana jika seekor kucing yang menjadi manusia selama 24 jam, My
Yellowman yang menceritakan seorang gadis yang ditaksir oleh laki-laki
penggemar warna kuning dan akhirnya mereka berpacaran karena kesalahpahaman.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK
MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN
OLEH
NAMA : LINDA HERAWATI
KELAS : XII IPS 3
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul :
Jodoh
Pengarang : A.A. navis
Penerbit : Grasindo
Pengarang : A.A. navis
Penerbit : Grasindo
Kumpulan cerpen karya A.A. Navis ini berisi 10 cerita pendek,
yaitu: Jodoh (yang menjadi judul kumpulan cerpen), Cerita 3 Malam, Kisah
Seorang Hero, Cina Buta, Perebutan, Kawin, Kisah seorang Pengantin, Maria,
Nora, dan Ibu.
Dalam jodoh, dikisahkan seorang laki-laki bernama Badri. Oleh
karena idealismenya yang berlebihan dalam lapangan sosial dan kebudayaan
membuat ia belum berani untuk menikah, walaupun usianya sudah beranjak 30
tahun. Ada 3 halangan yang membuat Badri tidak mudah untuk mencari seorang
istri. Pertama: Badri menginginkan gadis yang tinggi semampai untuk memperbaiki
keturunannya, di mana hal itu tidak mudah ditemui dalam masyarakat yang
berbakat pendek. Kedua: Badri berdarah campuran yang dianggap kurang bermutu
oleh masyarakat Minangkabau yang lebih suka perkawinan di antara suku mereka.
Ketiga: kalkulasi biaya hidup setelah menikah.
Diliputi oleh berbagai pertimbangan membuat Badri sangat
berhati-hati menentukan calon istrinya. Badri kemudian menghubungi rubrik
kontak jodoh. Dari sana ia terpikat oleh seorang wanita dan mereka berjanji
untuk bertemu. Alangkah kagetnya Badri ketika mengetahui wanita itu adalah
Lena, gadis manis yang pernah dikencaninya. Singkat cerita mereka menikah dan
Badri tinggal di rumah mertuanya. Ketika anak keduanya lahir, Badri
menganjurkan istrinya untuk berhenti menjadi guru. Ternyata, kekhawatirannya
dahulu tidak beralasan. Navis menyatakannya seperti ini:
“Pola hidup matrilini yang tidak disukai Badri ketika masa
perjakanya, ternyata demikian indah dalam kenyataannya. …..Karena seni hidup
ternyata bukanlah perhitungan yang eksak, melainkan dengan upaya penyesuaian
diri pada iklim yang membentuk masyarakat. Dan idealisme masa perjaka ternyata
suatu utopia semata, yaitu idealisme yang membius orang-orang yang tidak punya
beban hidup keluarga. Idealisme seorang laki-laki yang telah menjadi suami dan
menjadi seorang ayah, ialah idealisme yang abadi, yakni bagaimana caranya
membahagiakan istri dan anak-anak.”
Cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen Jodoh ini banyak berkisah tentang perjodohan, kecuali cerpen “Ibu”. Navis juga menyoroti kawin paksa yang masih banyak terjadi di masyarakat, tidak saja pada wanita tapi juga pada pria. Seperti tampak pada cerpen “Kisah Seorang Pengantin” dan “Kawin”, di mana laki-laki menjadi korban kawin paksa yang dikuasai oleh Ibu. Mencukil kata pengantar dari buku tersebut:
“Idealisme manusia modern yang betapapun kentalnya, masih
lumat oleh tuntunan sosial budaya tradisional yang dikuasai Ibu. Demikian juga
halnya dengan tema cerpen “Jodoh” yang mengisahkan seorang idealis yang
berpikir rasional pun lumat oleh kondisi tradisional.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar