Rabu, 07 Januari 2015



RESENSI KUMPULAN CERPEN

radja net sampay warunggunung rangkasbitung lebak banten

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH
NAMA                        : DEWI NOVIA
KELAS                        : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013

Judul              : Negeri Kabut
Pengarang    : Seno Gumira Ajidarma
Cetakan         : kedua, Juli 1999
Penerbit        : Grasindo
Tebal              : 122
Mengutip dari sinopsis, “Buku Negeri Kabut ini berisi tiga belas cerpen tentang perjuangan manusia dalam mencapai keinginannya. Terkadang, untuk mencapai semua itu, tanpa disadari sang tokoh harus bertindak di luar kemampuannya. Ada pula keinginan yang di luar kendalinya: sang tokoh terjebak dalam suatu konflik yang tak mungkin dapat dihindari lagi. …. Segala sesuatu terjadi begitu saja. Tanpa siasat, tanpa rencana.”
Cerita pertama yang sekaligus menjadi judul buku ini adalah Negeri Kabut. Negeri kabut berkisah tentang seorang laki-laki yang selama hidupnya terus berpetualang. Dalam Perjalanannya menuju Negeri Kabut, ia banyak bertemu dengan pengembara lainnya. Para pengembara itu menyampaikan berita-berita dari tempat mereka yang jauh; peperangan, wabah penyakit, pembunuhan, dan kisah sedih lainnya. Para pengembara selalu mengatakan kepada lelaki itu bahwa setiap orang harus peduli dengan keadaan dunia yang dihidupinya. Mereka bilang, orang yang mencari ilmu harus kembali pulang untuk menyelamatkan bangsanya. Lelaki itu terdiam. Ia merenung, bertanya-tanya apakah pengembaraannya selama ini untuk mencari ilmu? Lelaki itu ragu. Mungkin yang sebenarnya ia hanya melarikan diri dari segala persoalan, dari kenyataan, karena ia sebenarnya tak cukup tabah untuk menghadapi penderitaan.
Kedua belas cerpen lainnya sama menariknya dengan Negeri Kabut. Namun seperti yang banyak dikatakan orang, tulisan Seno di buku Negeri Kabut ini adalah sebuah karya sastra surealis. Setiap pembaca mempunyai interpretasi yang berbeda atas karya sastra yang dibacanya. Maka, pesan dan makna yang ingin disampaikan dalam setiap cerita di buku ini akan lebih mengena jika Anda membacanya langsung.
Saya sendiri paling suka kisah Negeri kabut. Menggambarkan bahwa sesuatu yang sempurna, nyaris tak memberikan tantangan di dalamnya. Kesempurnaan tidaklah selalu memberikan rasa nyaman, seperti yang kita kira. Kita, manusia membutuhkan ketegangan, kesulitan, serta tantangan dalam hidup untuk memahami arti perjuangan dan kehidupan itu sendiri.
                                            






RESENSI  KUMPULULAN CERPEN
UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA       : NENENG NURHAYATI
KELAS       : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013





Judul           : Ciuman di bawah Hujan
Pengarang   : Lan Fang
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal           : 359 halaman
Adakah hubungan politik dengan cinta? Ataukah politik itu sejatinya cinta?
Fung Lin bertemu Ari yang politisi itu di sebuah acara pertemuan dengan para TKW. Sedianya pertemuan itu akan dihadiri oleh pejabat, dan Fung Lin bertugas untuk mewawancarai pejabat yang bersangkutan. Waktu bergulir namun Fung Link belum juga menangkap kehadiran pejabat yang dimaksud. Untuk menumpahkan kejengkelannya Fung Lin tanpa sengaja menemukan teman bicara. Laki-laki itu adalah Ari.
Awal perkenalan Fung Lin dengan Ari kemudian membawa kedekatan Fung Lin dengan seorang laki-laki berkaki angin yang bernama Rafi. Rafi adalah teman politisi Ari, laki-laki bermata matahari yang tidak pernah mampu menangkap asap. Dan Fung Lin yang menantikan laki-laki yang akan menciumnya di bawah hujan.
Ari dan Rafi adalah anggota dewan dengan visi yang sama. Keduanya mencintai dan memperhatikan Fung Lin dengan cara yang berbeda.
Dengan Ari, Fung Lin merasa bisa mengobrol dengan bebas. Seperti Ari yang juga membutuhkan Fung Lin untuk menyadarkan dirinya bahwa ia masih manusia selayaknya. Sebaliknya Rafi, sedikit kaku dan menjaga sikap. Rafi enggan berbicara tentang hal-hal yang dirasanya tak perlu. Seperti itu pula sikapnya dalam dunia kerja yang digelutinya.
“Menurutnya, mimpi tidak bisa diwujudkan hanya dengan bercakap-cakap. Walaupun bercakap-cakap di gedung ini adalah sebagian dari proses untuk mewujudkan mimpi. Tetapi mimpi di sini milik siapa? Mimpi orang-orang kecil atau mimpi para pemain politik?” (halaman 91)
Siapakah yang memenangkan hati Fung Lin? Ari atau Rafi?
Ini bukan kisah cinta biasa, ini adalah cerita mengenai dunia politik. Politik itu juga cinta. Dalam cinta ada strategi yang perlu dimainkan untuk merebut hati orang yang kita kasihi.
Alur cerita di buku ini maju mundur. Berbagai simbol juga banyak digunakan untuk menggambarkan dunia politik. Seperti penggambaran tikus besar dan kecil yang saling menindas satu sama lain dan meninggalkan luka gigitan di tubuh Fung Lin. Atau hadirnya hamster yang kemudian melahirkan 44 anak, namun kemudian keempat puluh anak hamster itu dimakan oleh induknya sendiri. Demi melihat peristiwa menjijikkan itu membuat Fung Lin memutuskan untuk mengumpankan kedua induk hamster itu ke kandang harimau.
“Aku tidak mau ada orang yang memakanmu seperti itu. Aku juga tidak mau kau memakan orang lain. Karena politisi akan selalu saling memakan. Raf, aku tidak suka kau menjadi politisi….” (halaman 351)
Lan Fang melukiskan kisah dalam novel ini dengan diksi yang memikat disertai ungkapan tersembunyi sarat makna. Novel ini bisa menjadi renungan bagi kita untuk melihat dunia politik beserta kegelisahan yang ditimbulkannya, seperti yang diamini Rafi.
“Kalau saja ia memiliki keberanian untuk jujur, ia akan mengatakan bahwa sebenarnya ia juga memiliki ketakutan yang sama. Karena menjadi politisi tidak seindah yang tampak dari luar. Tetapi juga tidak mudah untuk keluar dari lingkarannya.” (halaman 351)











RESENSI KUMPULAN CERPEN


UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA       : IRNI DANISTA
KELAS       : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul asli    : Contact
Pengarang   : Carl Sagan
Alih bahasa : Andang H Sutopo
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal          : 591

Apakah sebenarnya kita hidup sendiri di ruang angkasa yang hingar bingar ini? Benar-benar sendiri?
Sejak lama manusia bertanya-tanya dan mencari tahu mengenai keberadaan makhluk hidup lain di luar bumi. Kita begitu rindu ingin bertemu mereka. Khayalan mengenai kehidupan makhluk-makhluk asing di luar tata surya kita menjadi kisah yang menarik untuk dibukukan atau dijadikan film. Salah satunya ini: Kontak.
Setelah menamatkan gelar doktornya, Ellie mendapatkan pekerjaan sebagai peneliti pendamping di observatorium Arecibo, sebuah mangkuk raksasa bergaris tengah 350 meter di lembah di kaki bukit bagian barat laut Puerto Rico, teleskop radio terbesar di planet bumi. Di sini Ellie memperoleh kesempatan untuk melakukan observasi sebanyak mungkin meneliti benda-benda langit, planet-planet di dalam tata surya, bintang-bintang, pusat galaksi, pulsar dan quasar.
Minat Ellie yang besar pada ilmu pengetahuan menjadi kendala bagi kehidupan cintanya. Demikiam juga hubungan dengan rekan-rekan sekerjanya yang tidak selalu mulus disebabkan Ellie adalah ilmuwan astronom wanita diantara kebanyakan kaum lelaki.
Sejak kecil Ellie terpesona pada bintang-bintang. Ia menyukai matematika, fisika, dan teknik. Kelak ia menyibukkan diri dalam sebuah projek mencari peradaban di luar bumi.
Dalam satu temuan yang diprasangkai sebagai pesan dari planet lain, Ellie terpaksa harus berurusan dengan seorang rohaniawan, Mr. Rankin, yang mengejar keyakinannya terhadap Tuhan.
“Apa pun yang tak kau mengerti, Mr. Rankin, kaukaitkan dengan Tuhan. Tuhan bagimu adalah tempat kau menyapu semua misteri dunia, semua tantangan terhadap kecerdasanmu. Kaukunci pikiranmu, dan dengan mudah kau katakan bahwa Tuhan yang melakukannya.” (halaman 231).
Melalui tokoh Ellie, Sagan menyikapi keyakinan-keyakinan terhadap agama yang merugikan ilmu pengetahuan.
Saya ingat ketika percobaan LHC (Large Hadron Collider) berhasil menemukan partikel yang dicari. Pencarian partikel high boson sempat mengundang banyak komentar negatif. Apakah kemudian berhasil ditemukannya partikel ini menandakan berakhirnya pencarian kita akan keberadaan Tuhan? Karena rahasia alam semesta telah berakhir?
Penemuan baru apapun itu semustinya disikapi secara bijak. Tidak ada ciptaan-Nya yang sia-sia. Setiap penemuan baru akan melahirkan penemuan baru lainnya. Dan sungguh rahasia alam semesta sangatlah luas. Untuk itulah Tuhan ingin kita terus belajar, bertanya dan tidak menutup diri terhadap berbagai pengetahuan. Tuhan memperlihatkan sedikit rahasia-Nya yang ingin Ia bagi dengan kita. Namun Ia juga menyimpan bagian lain yang tetap menjadi rahasia-Nya.
Dan pada suatu waktu, kesadaran spiritual manusia pun bisa tumbuh melalui pencarian ilmu pengetahuan.
“Di dalam struktur ruang dan di dalam sifat-sifat benda, seperti di dalam hasil karya seni agung, tertulis kecil-kecil tanda tangan sang artis. Berdiri di atas manusia, dewa, iblis dan makhluk-makhluk lain, termasuk para Penjaga galaksi dan para pembuat terowongan, Dia telah ada lebih dahulu sebelum terciptanya alam semesta.” (halaman 588)
Maka, apakah sia-sia jika pencarian kita akan ‘saudara’ di luar bumi tidak mendatangkan hasil seperti yang kita harapkan? Inilah jawabannya.
“Kalau kita tidak menemukan apa-apa, setidaknya kita menemukan bahwa kehidupan di Bumi ini sesuatu yang unik, yang tidak ada duanya di seluruh alam semesta, sehingga merupakan sesuatu yang sangat tak ternilai. Dan pengetahuan akan kenyataan itu pun merupakan sesuatu yang tak ternilai.” (halaman 87)




RESENSI KUMPULAN CERPEN

DIBUAT UNTUK MELENKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : NENG MUTMAINAH
KELAS            : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul Asli       : One Day
Pengarang    : David Nicholls
Cetakan         : 2010
Penerbit        : Esensi (Divisi dari Erlangga)
Tebal              : 421

“Kalau aku bisa memberimu satu hadiah saja untuk sepanjang sisa hidupmu, hadiah itu adalah ini. Kepercayaan diri.”
Emma Morley dan Dexter Mayhew kuliah di tempat yang sama, tapi mereka baru saling bertegur sapa di malam kelulusan. Saat itu pula Dexter menginap di tempat kos Emma. Mereka menghabiskan malam dengan saling mengobrol. Dexter, pria tampan yang memesona dan seorang playboy dari keluarga yang cukup terpandang. Emma, wanita cerdas dan cantik yang tidak menyadari dirinya menarik, anti kemapanan serta kaku. Dua tipe yang bertolak belakang tapi berhasil menjalin sebuah persahabatan. Malam itu Emma mengajak Dexter bercakap tentang rencana mereka setelah lulus kuliah. Dexter bercita-cita keliling dunia untuk memenuhi hasrat berpetualangnya. Emma dengan cita-citanya yang sederhana, mengubah sesuatu, hal-hal kecil di sekitar hidupnya.
Semalam bersama Emma, yang awalnya sempat membuat Dexter ingin segera meninggalkannya, berubah menjadi hal menyenangkan ketika esok paginya mereka meluangkan waktu bersama. Mereka mendaki tebing Salisbury, tertawa dan mengobrol. Inilah awal persahabatan mereka dimulai.
Emma dan Dexter saling menyayangi dan membutuhkan satu sama lain. Namun mereka tak ingin mempertaruhkan jalinan persahabatan yang ada. Ikatan pertemanan mereka tak selamanya indah. Ada tahun-tahun ketika mereka tidak berhubungan satu sama lain. Tidak sepenuhnya menghilang, karena baik Dexter dan Emma menyimpan kerinduan yang sama. Mereka bertemu kembali di sebuah pesta pernikahan kawan lama. Berjanji untuk kembali berteman.
“Mereka sangat jarang membicarakan perasaan satu sama lain: kata-kata indah dan perhatian hangat mungkin tidak diperlukan antarsahabat yang hubungannya telah teruji dengan baik.” (hal 339)
Kisah diceritakan secara berurut, sampai terakhir kematian Emma. Kemudian alur cerita maju mundur. Novel ringan dengan pemikiran yang cukup mendalam dan mencerahkan. Konflik batin serta perenungan-perenungan yang dialami oleh setiap tokohnya sangat hidup.
Yang menarik dari novel One Day adalah adanya proses pendewasaan diri dari masa dewasa ke saat paruh baya melalui renungan dari tokoh Emma dan Dexter.
Namun ada beberapa kesalahan eja di dalam novel ini, seperti penulisan nama Dexter. Di awal di tulis Dexter Mayhem, kadang kala tertera Mayhew. Dan teksnya sangat imut serta rapat membuat saya tidak bisa beranjak untuk meningglakan buku ini.











RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA       : RIAN ROMDONI
KELAS       : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013

Judul           : Akar Pule
Penulis        : Oka Rusmini
Penerbit      : Grasindo. Pt Gramedia Widiasarana Indonesia.
Tebal          : 145

“Pada akhirnya aku percaya, aku sendiri yang harus bertanggung jawab atas hidupku.”
Saring adalah seorang wanita yang meninggalkan kampung halamannya demi menghindari kesialan yang menimpa desa itu. Kisah Ayah dan Ibunya adalah legenda yang tiada habis dibicarakan. Setiap bencana dan musibah yang terjadi selalu dikaitkan warga dengan riwayat Kondra, Ayah Saring. Kepergian Saring dari desa diyakini sebagai sebuah keputusan terbaik, karena tidak akan ada lagi darah kesialan yang mengobrak-abrik desa itu.
Akar Pule adalah buku kumpulan cerita pendek yang berisi 10 kisah. Kesemuanya mengenai perempuan. Oka Rusmini, sastrawati Bali ini dikenal sebagai penulis yang karya-karyanya banyak mengupas mengenai keberadaan perempuan serta pendobrak kekakuan adat.
Dalam kisah Pastu melalui tokoh Cenana, Oka menanyakan arti cinta dan kebahagiaan. Cok Ratih, sahabat yang disayanginya rela meninggalkan kebangsawanannya dan memutuskan hubungan baik dengan keluarga besarnya untuk menikah dengan lelaki yang tidak sederajat. Namun pengorbanan besar yang diberikan Cok Ratih atas nama cinta tidak mendapatkan balasan yang seimbang. Sahabatnya itu mati bunuh diri sementara suaminya entah di mana. Desa adat memberinya sanksi, mayatnya tak boleh diaben karena menurut konsep agama, Cok Ratih mati dengan cara yang salah, mati bunuh diri.
“Apakah Tuhan tahu? Apa alasannya sahabatku yang riang dan bersemangat itu menjerat leher dan mengiris nadinya? Apakah Tuhan mau mengerti dan menerima alasannya?”
“Katanya, kehidupan perempuan baru disebut sempurna jika sudah kawin. Perkawinan membuat perempuan sadar arti menjadi istri, juga arti menjadi Ibu. Tapi kalau nyatanya kawin malah bikin susah dan rumit, apakah perkawinan masih bisa dijadikan alasan bahwa pohon kebahagiaan itu hanya bisa ditemukan di dalam rumah perkawinan?” (halaman 93)
Dalam Sawa, penulis mengisahkan pertentangan bathin yang dialami oleh seorang wanita bernama Ni Luh Putu Pudakwangi. Di usianya yang ketiga puluh lima tahun dan di tengah kegamangan rumah perkawinannya ia bertemu dengan seorang lelaki yang mencintainya. Pudak berada di dalam kebimbangan, di antara perasaan bersalah dan keinginan untuk menyambut cinta yang ditawarkan lelaki itu.
“Salahkah cinta yang datang selarut ini?” (halaman 84)
“Mencintai itu bukan dosa. Sebuah pertemuan adalah hal biasa. Jadi tidak biasa ketika pertemuan itu meninggalkan luka.” (halaman 76)
Oka juga menggugat perlakuan masyarakat serta ketidakadilan hukum terhadap pemerkosa anak-anak, seperti ada dalam kisah Bunga.
Bunga, gadis kecil cantik berumur 7 tahun. Bunga suka menari. Ibu Bunga adalah pelacur dan Ayahnya tidak diketahui keberadaannya. Bunga berteman dengan tiga laki-laki, salah satunya Gus Putu yang berusia 10 tahun. Ibu Gus Putu tidak menyukai jika putranya bermain dengan Bunga. Suatu ketika Bunga ditemukan mati terapung di sungai. Vagina gadis kecil itu sobek dan terus mengeluarkan darah.
“…Dia memang terkutuk. Makanya mati pun dia tetap terkutuk!” Perempuan itu menggeram penuh dendam.” (halaman 121)
Pelaku pemerkosa Bunga, sejumlah laki-laki dewasa dihukum hanya 5 tahun penjara. Bisa jadi pelaku pemerkosa itu hanya meringkuk 2 tahun atau 3 tahun jika ada potongan hukum penjara.
“Gus Putu meringsut, tak ada perempuan yang berdemo untuk membuat keputusan: hukum mati para pemerkosa anak-anak!”.
Oka, penulis yang begitu jujur menyuarakan hati perempuan. Membaca tulisan Oka terkadang menimbulkan getir dan ngilu, sekaligus kelembutan yang samar pada sisi kewanitaan kita sebagai makhluk bernama perempuan.






RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA       : ELSA PAMUNGKAS
KELAS       : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN kabupaten lebak
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli    : Chekhov The Early Stories
Pengarang   : Anton Chekhov
Penerbit      : Melibas
Tebal          : 164

Mengutip catatan dari penerbit: “Tapi cerpen-cerpen Chekhov unik, selain meng-”KO” kan, ia juga bisa membuat pembacanya tersenyum simpul dan senang. Tanpa beban, tapi membuat penasaran, juga mengejutkan.”
Nukilan di atas ada benarnya. Ketiga belas cerita pendek dari Chekhov ini memiliki ending yang mengejutkan. Cerita-cerita Chekhov juga lekat pada realitas kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Ditulis dalam bahasa sederhana yang dipenuhi dengan unsur humor dan olok-olok, cerita-cerita dalam buku ini seperti menelanjangi sifat asli manusia.
Seperti kisah Di kota Ada Surga, yang menceritakan pengalaman kepala biara selama berada di luar tembok biara demi niat awalnya untuk membantu mereka yang tersesat. Ia menggambarkan semua rayuan iblis, cantik moleknya dosa, menggiurkannya tubuh perempuan dihadapan para rahib yang terpaku di tempatnya. Mereka menelan setiap kata yang diucapkan kepala biara dan hampir-hampir tak bisa bernapas karena keranjingan. Dan ketika esok harinya sang kepala biara keluar dari kamarnya, ia tak melihat seorang rahib pun tertinggal di biara. Mereka semua lari ke kota.
Atau cerita Peristiwa di Pengadilan, ketika seorang pengacara ternama harus membela terdakwa yang berdasarkan bukti dan fakta-fakta telah dinyatakan bersalah. Akhir ceritanya sungguh tak terkira. Satire. Sungguh membuktikan kata-kata si penulis di awal cerita yang menggambarkan bahwa sang tokoh, si pengacara, adalah orang yang penuh kharisma dan disegani oleh banyak orang.
Atau cerita Catatan Harian si Pemberang. Si tokoh kita ini yang sekilas tampak anti sosial, dan lebih menyukai mengamati gerhana matahari serta pemikir yang dalam, tetap berupaya meluangkan waktunya untuk tidak mengecewakan orang-orang di dalam lingkungan kecil hidupnya. Sekalipun sesungguhnya dalam hati ia menyesali dan membenci ketidakberdayaan dirinya sendiri. Di sini Chekhov begitu manis sekaligus menyayat menampilkan sisi manusiawi dari kita, manusia.
Semua cerita di buku ini memang layak difavoritkan. Kesemua kisahnya memiliki keunikan dan kedalaman pesan yang berbeda namun menyentuh. Tapi jika harus memilih satu cerita, sepertinya saya memilih Moronoff, Pak Inspektur Polisi. Gambaran dalam cerita ini adalah fenomena yang sampai detik ini masih banyak kita temukan. Mereka yang gagap dalam mengambil keputusan ketika harus berbenturan dengan ‘orang-orang (yang mereka anggap) penting’. Barangkali kita pun pernah mengalami situasi seperti yang digambarkan dalam cerita Moronoff itu dan pada saat itu kita dihadapkan pada pilihan yang sulit, di mana hati nurani dan kepentingan lainnya saling bertarung.
Terima kasih buat Jamal Kutubi, yang salah satu review bukunya di juga membuat saya penasaran membaca bukunya Umberto Eco tentang Foucault’s Pendulum. Karena bulan biru aku bisa tahu ada buku sebagus ini.















RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA       : NURHIDAYAT
KELAS       : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul           : Manajemen Alhamdulillah
Pengarang   : Indra Utoyo
Penerbit      : Mizania
Tebal          : 153
“Barang siapa menginginkan dunia, hendaklah dengan ilmu. Barang siapa menginginkan akhirat, hendaklah dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan dua-duanya, hendaklah dengan ilmu.” (Hadis Nabi Saw.)
Manajemen Alhamdulillah. Jika ditelisik dari judulnya kita bisa menebak bahwa buku ini berbicara tentang rasa syukur. Tidak salah. Penulis menekankan rasa “syukur sebagai bagian dari mendidik diri kita untuk menjadi lebih ikhlas dan optimis dalam mencapai cita-cita. Orang yang jarang atau tidak bersyukur, berarti ia tidak mengerti dan tidak pula menghargai potensi dirinya.” (halaman 135)
Ikhlas jangan diartikan sebagai sikap yang pasif. Sebaliknya, ikhlas adalah menerima dengan penuh kesadaran bahwa segala sesuatu datang dari Allah dan memang telah ada dalam peta rencana Allah. Sesuatu itu ada yang dapat kita pahami maksudnya dan ada yang tidak dapat kita pahami maksudnya. Jalan terbaik untuk menghadapi kenyataan-kenyataan hidup ialah kita terima apa adanya, baik kita pahami atau tidak kita pahami. Menyangkalnya, mempertanyakannya, atau menolaknya hanya akan mendatangkan kerugian  besar (halaman 21)
Bagaimana menerapkan rasa syukur di dalam kehidupan kita sehari-hari, baik untuk pribadi dan ketika kita bekerja. Pak Indra memberikan tiga unsur penting yang harus dimiliki untuk menjadi great people (orang-orang besar), yaitu: self-development, self-conciousness, dan self-contribution.
Siapa sih great people itu? Orang-orang besar adalah mereka yang bersedia berkorban dan menunda kepentingan diri sendiri untuk kepentingan orang banyak. Dengan kata lain, great people adalah:
1. mereka yang merasa berbahagia bila membuat orang lain sukses atau bahagia.
2. mereka yang bersedia berkorban demi kebahagiaan dan kesuksesan orang lain.
3. mereka yang mengutamakan kepentingan orang banyak ketimbang kepentingan       diri sendiri.
4. mereka yang mampu melahirkan pengganti yang lebih baik dari dirinya.
5. mereka yang memberikan manfaat dan energi positif di manapun dia berada.
6. mereka yang merupakan hasil dari proses perjalanan yang teguh dan konsisten, bukan sebuah gift.
Keenam hal yang ada dalam pemahaman tentang great people terasa benar kesamaannya dengan konsep al-insân al-kâmil (manusia sempurna) menurut terminologi tasawuf maupun konsep keutamaan manusia dalam Islam. (halaman 12)
Bersyukur akan membawa manusia pada pemaknaan religi dalam kehidupannya. Mereka yang menerapkan perilaku religi dalam bekerja akan mengembangkan pola pikir yang religius, memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugas dan kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya, taat pada etika profesional, memiliki integritas moral yang tinggi dan selalu berupaya melakukan inovasi.
Dengan kata lain, mereka yang bersyukur akan senantiasa mendayagunakan anugerah yang telah diberikan Tuhan-Nya. Seorang yang bersyukur akan mengoptimalkan segala pemberian-Nya, baik dalam soal waktu, pekerjaan, kecerdasan, dan hal-hal lainnya untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Manajemen Alhamdulillah adalah buku Seri Penuntun Motivasi Islam. Ini kali pertama saya membaca buku motivasi islam sejenis yang mengena di hati. Dipaparkan secara sederhana tanpa bermaksud menggurui.
Buku ini sangat layak dibaca untuk semua orang dan para pemimpin negeri ini. Jika perilaku religi diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, dan tidak hanya mengumbar penampilan agamawi saja, alangkah indahnya. Korupsi dan segala kecurangan serta perilaku negatif lainnya yang menyengsarakan orang lain semoga dapat dikikis habis dari negeri tercinta ini, selamanya.








RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : RINI RIYANTI
KELAS           : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul           : An Affair to Forget
Pengarang   : Armaya Junior
Penerbit      : Gagas Media
Tebal          : 237
“Mencintai saja tak pernah cukup”
Apa yang akan dilakukan seorang istri ketika mengetahui suaminya berselingkuh? Marah besar? Mencerca wanita idaman suaminya? Atau…
Anna adalah wanita mandiri yang memiliki dua anak. Suaminya, Toni bekerja di sebuah Bank. Anna mengelola bisnis sendiri. Awalnya perkawinan Anna dan Toni baik-baik saja sampai suatu ketika Anna mencium keganjilan pada suaminya. Sebagai seorang istri, ia dapat merasakan bahwa suaminya mencintai wanita lain. Dengan bantuan sahabatnya, Anna kemudian mencari tahu identitas wanita itu… dan menjalin persahabatan dengannya.
Langkah yang cukup tidak lazim bagi seorang istri yang dikhianati. Apakah Anna tidak terluka oleh perlakuan suaminya? Alih-alih memaki Dini, wanita idaman lain suaminya, Anna menawarkan persahabatan yang tulus. Sesuatu hal yang sulit untuk dilakukan, namun demi mengembalikan keutuhan rumah tangganya, Anna menyampingkan sakit hatinya.
Cerpen  ini menceritakan akhir yang berbeda dari kisah perselingkuhan pada umumnya. Sebagai pembaca, Anda akan dibuat bertanya-tanya dengan rencana yang sedang dijalankan oleh Anna. Alur cerita di buku ini awalnya memang sedikit lambat, tapi itu tidak terlalu mengganggu. Mungkin kelihaian penulis menggambarkan sebuah tempat atau peristiwa dengan sangat detail menjadi nilai tambah. Dan tidak seperti novel genre sejenis, walaupun novel ini bercerita kesedihan seorang wanita, namun paparan kisahnya tidak disajikan secara cengeng. Terkesan lebih apa adanya, jujur dan terbuka. Bagi seorang wanita, kisah ini barangkali bisa menjadi renungan bahwa, -seperti kata tagline di sampul buku, “Mencintai saja tidak pernah cukup”,- di dalam cinta dibutuhkan keikhlasan dan pengorbanan untuk orang yang kita kasihi.
Sekilas mengenai Penulis.
Armaya Junior adalah nama pena dari Ardian Syam. Beliau dikenal sebagai penulis buku-buku motivator. An Affair to Forget adalah karya Cerpen  pertama Beliau yang diterbitkan oleh Gagas Media. Lulusan magister Akuntansi ini sehari-harinya adalah karyawan di sebuah perusahaan BUMN.
RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA




DISUSUN OLEH
NAMA            : SITI NURAIDAYASA
KELAS           : XII IPS 3

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul asli    : Robinson Crusoe
Pengarang   : Daniel Defoe
Penerbit      : PT Elex Media Komputindo
Tebal          : 505
Robinson Kreutznaer adalah nama asli Robinson Cruesoe. Dilahirkan dari keluarga yang cukup terpandang, Crusoe mendapatkan bekal pendidikan yang memadai. Ayahnya menginginkan Crusoe masuk sekolah hukum, namun Crusoe sendiri lebih berminat menjadi pelaut. Keinginan ini ditentang oleh Ayahnya. Dalam sebuah perbincangan Ayah Crusoe menyatakan bahwa ia akan selalu mendoakan Crusoe, namun jika ia bersikeras mengikuti kemauannya maka sang Ayah tidak bertanggung jawab jika terjadi hal buruk pada dirinya dan mengingatkan bahwa Tuhan tidak akan memberkatinya.
Crusoe kemudian memutuskan pergi berlayar untuk pertama kalinya. Badai ganas yang dialaminya dalam perjalanan membuat Crusoe bersumpah bahwa jika ia selamat dari pelayaran maka ia akan langsung pulang ke rumah Ayahnya dan tidak membiarkan dirinya terjerumus dalam penderitaan itu. Akankah Crusoe menepati janjinya?
Walaupun berulang kali menentang bahaya, dan berkali-kali mengucapkan sumpah dan janji yang ia ucapkan dalam hati, namun tak pernah membuat Crusoe benar-benar melepaskan kesukaannya pergi berlayar. Sampai pada suatu ketika, ia tergoda untuk melakukan perjalanan yang kelak akan menyadarkan ia pada perenungan dan kata-kata Ayahnya. Kapal yang ia tumpangi terseret gelombang besar. Tak ada yang selamat. Hanya ia sendiri di pulau terpencil yang tak berpenghuni. Bagaimana ia bertahan hidup? Novel ini mengisahkan secara rinci bagaimana Crusoe dipaksa oleh keadaan untuk melindungi dirinya dengan memanfaatkan sumber alam yang ada. Bagian menarik ada pada kondisi psikologis yang dialami oleh Crusoe selama ia hidup sendirian. Melalui renungan dan penyesalan ia menemukan Tuhan, yang ia sadari ketika dirinya mengalami sakit. Dan sekalipun Crusoe ingin sekali diselamatkan dari pulau itu, perlahan ia mulai mengurangi doa agar dibebaskan dari kesendirian. Baginya semua belumlah apa-apa dibandingkan dosa-dosa masa lalu yang membebaninya.
Cerpen  ini tidak hanya menceritakan petualangan bertahan hidup Crusoe dan renungan psikologis yang dialaminya. Bagian lain buku ini juga menyoroti sikap superioritas bangsa Inggris, yang dicerminkan dalam kisah pertemuan Crusoe dengan Friday. Walaupun pada dasarnya, hampir semua bangsa di dunia memiliki kecenderungan untuk menganggap dirinya lebih tinggi dari bangsa lainnya.
Sebagai cerpen petualangan, Robinson Crusoe memang memiliki keasyikan tersendiri. Walau saya terganggu dengan kemunculan bangsa kanibal. Namun mungkin juga itu sebuah pesan, bahwa dalam hidup senantiasa ada lonjakan-lonjakan kecil, naik dan turun. Itulah dinamika hidup. Dan setiap manusia secara naluri diberi kemampuan untuk mempertahankan hidupnya. Untuk itulah manusia harus berjuang.


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : YULIANTI
KELAS           : XII IPS 3

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul asli    : Lord of the flies
Pengarang   : William Golding
Penerbit      : Ptaka Baca
Tebal          : 312 halaman

Cerita berawal ketika sebuah pesawat dengan penumpang seluruhnya anak-anak terdampar di sebuah pulau tak berpenghuni. Ralph adalah anak laki-laki berusia 12 tahun lewat beberapa bulan. Ia sudah bukan bocah lagi namun juga belum cukup disebut remaja tanggung. Piggy, kawan pertama yang dijumpai Ralph dan kelak menjadi sahabat untuk berdiskusi dan berdebat. Ada juga Jack di pemarah, pemimpin dari sebuah kelompok paduan suara.
Sekumpulan anak-anak itu kemudian memutuskan Ralph sebagai pemimpin karena ia mempunyai kerang di tangannya. Kerang itu akan mengeluarkan bunyi jika ditiup sebagai tanda berkumpul. Sambil berharap bala bantuan datang meyelamatkan mereka anak-anak itu memutuskan untuk bersenang-senang menikmati kebebasan mereka. Sampai kemudian perpecahan terjadi antara Jack dan Ralph. Ralph menginginkan api terus menyala untuk mendapatkan penyelamatan, sebaliknya Jack menginginkan perburuan. Jack melanggar peraturan dengan mengajak beberapa anak yang bertugas menjaga nyala api untuk berburu, sementara di saat yang sama sebuah kapal tampak di kejauhan namun asap yang dikeluarkan api memudar karena padam.
Jack memutuskan untuk keluar dan membentuk kelompok dengan mengimingi anak-anak lainnya dengan daging. Berburu kemudian memunculkan kegairahan liar dalam diri Jack. Sebaliknya Ralph bersikeras dengan memusatkan perhatiannya pada api. Api tidak saja melindungi mereka dari bahaya ketika malam hari namun juga kerasnya cuaca dan yang terutama penyelamatan. Perpecahan kelompok itu berbuntut dendam yang mendalam pada diri Jack.
Mengutip sinopsis yang ada di sampul belakang, buku ini “mengekspos dualitas sifat manusia -kesenjangan antara ketertiban dan kekacauan, kecerdasan dan naluri, struktur dan kebiadaban.”
Ralph adalah simbol dari sebuah keteraturan, kecerdasan sebaliknya Jack melambangkan sifat-sifat kekacauan, naluri, dan kebiadaban. Ralph menggunakan otaknya sementara Jack mengedepankan nafsu. Seperti dikutip dalam dialog di bawah ini.
“Mana yang lebih baik -memiliki aturan dan sepakat atau berburu dan membunuh?”
“Mana yang lebih baik, hukum dan penyelamatan, atau berburu dan merusak semuanya?” (halaman 269)
Saya ingat perbincangan kecil dengan partner. Dia bilang manusia adalah makhluk yang kompleks.
Apakah seperti dituliskan di catatan pada akhir cerita, bahwa dalam sisi manusia ada pertarungan, seperti dikisahkan dalam adegan ketika Simon berjuang dengan seluruh kekuasaan lemahnya melawan pesan ketua, melawan “pengenalan lama dan mutlak,” pengenalan kapasitas manusia untuk kejahatan dan sifat dasar dangkal sistem moral manusia.” Begitukah?
Saya terpaku. Betapa cerita ini memunculkan banyak pertanyaan yang memenuhi dada? Membaca buku ini begitu menguras energi. Mungkin pada akhirnya seperti Ralph, kita hanya bisa menangisi kegelapan hati manusia.
William Golding, terlahir sebagai Cornwall, 1911. Ayahnya mengajar sains di Marlborough Grammar School. Ia dibesarkan untuk menjadi seorang ilmuwan, namun memberontak. Setelah dua tahun berada di Oxford, dia mengalihkan perhatiannya dari sains menjadi sastra inggris lalu menekuni Anglo-Saxon. Ia kemudian menerbitkan satu buku puisi. Ia bergabung ke dalam Angkatan Laut Kerajaan ketika pecah perang dunia kedua. Kemudian mengakhiri karir Angkatan Laut-nya sebagai letnan yang memimpin sebuah kapal roket. Sesudaha perang dia mengajar dan menulis buku, salah satunya adalah Lord of the flies. Lainnya adalah The Inheritors, Pincher Martin, dan lain-lain. Hobi Golding adalah berpikir, berlayar, dan arkeologi. Pujangga yang mempengaruhinya adalah Euripides dan pengarang tanpa nama Anglo-Saxon The Battle of Maldon.







RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : MUHAMAD SUKRON
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013


Judul           : Sonata Musim Kelima
Pengarang   : Lan Fang
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal          : 151

“Kemudian seperti biasa kamu berlalu. Tetap terburu-buru. Aku tidak tahu apakah kamu sedang memburu atau sedang diburu hujan. Itu tidak penting lagi.
Tahukah kamu kalau aku ingin menyampaikan ada yang lebih penting?
Bila kamu memeluk hujan, itu aku. Bila kamu menyentuh dingin, itu aku. Bila kamu mencium angin, itu aku. Maka kamu adalah tanah yang begitu tabah menadah hujan.
Kurasa ini paling penting.” (halaman 151)
Kalimat di atas adalah kutipan dari salah satu kumpulan cerpen yang ada di buku Sonata Musim Kelima. Mengapa bagian ini yang saya kutip? Hem, entah. Mungkin karena kita, manusia, sering terjebak oleh rutinitas yang membuat kita tidak lagi bisa merasa?
Kelima belas cerpen yang ada di buku ini bercerita tentang cinta. Cinta yang tak bersatu dan perpisahan menjadi pilihan Lan Fang, yang kemudian mengemas cerita-ceritanya dalam bahasa yang puitis.
Kisah Mahabrata menjadi inspirasi bagi Lan Fang di cerpennya yang berjudul Sri Kresna. Ada juga kisah cinta dari legenda China, siluman ular putih.
Saya suka cerita tukang dongeng dan tukang mimpi. Suatu saat tukang mimpi kehilangan pangeran negeri mimpinya, pangeran bermata bintang. Nama pangeran itu Bisma, yang dicintai oleh Amba setengah mati. Namun Bisma memendam gairahnya sendiri walau hatinya sepenuhnya hanya untuk Amba, wanita yang ia cintai.
“Aku ingin memeluknya, menciumnya dan menghirupnya. Hanya aku dan dia.
Tetapi kenapa kau diam saja?
Karena cinta semakin terdengar di dalam kediamannya.” (halaman 146)
Atau ini, cerita tentang si pianis buta dan penulis tuli. Si penulis tuli tidak dapat mendengarkan denting piano indah dari si pianis dan sang pianis tidak dapat membaca tulisan si penulis. Kedalaman arti cinta begitu terasa pada larik berikut ini.
“Bukankah di dalam cinta, kebungkaman lebih berarti daripada percakapan?” (halaman 104)
Ini adalah kali pertama saya membaca novel Lan Fang. Saya terpesona dengan setiap rangkaian kalimat yang ditulisnya, bertabur puisi dan memiliki makna yang dalam. Sesekali Lan Fang juga menyisipkan sajak dari penyair Sapardi Djoko Damono, salah satu penyair kesukaan saya.
Walau kisah-kisah dalam kumpulan cerpen ini bernuansa kelabu namun pencarian arti cinta sejati terasa lebih menggugah. Dalam.















RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : RIA ANDRIYANI
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul asli    : The Curious Incident of the Dog in the Night-time
Pengarang   : Mark Haddon
Penerbit      : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tebal          : 311halaman

Christopher Boone adalah seorang bocah laki-laki berusia lima belas tahun dan penyandang sindrom Asperger. Asperger adalah sejenis autisme. Christopher menyukai matematika dan komputer tapi canggung berhubungan dengan orang lain. Ia anak yang pintar. Tapi, mungkin Christopher akan menyangkal jika ada yang menyebutnya pintar. Menurutnya, ia hanya suka memperhatikan keadaan sekeliling. Dengan demikian ia lebih jeli dibanding orang lain pada umumnya. Christopher juga senang segala sesuatu berlangsung teratur sehingga ia merasa nyaman. Satu-satunya cara agar hal-hal berlangsung teratur adalah berpikir logis, terutama jika hal-hal itu berhubungan atau menyangkut angka-angka dan argumen. Itulah sebabnya Christopher sangat pandai dalam berhitung.
Suatu hari Christopher mendapati anjing tetangganya mati. Kematian misterius anjing itu kemudian membawa Christopher menempuh perjalanan menakutkan yang akan menjungkirbalikkan seluruh dunianya.
Tepat kiranya kalau buku ini ada dalam daftar “1001 Books You Must Read Before You Die”,Kisah dalam buku ini sungguh mengharu biru perasaan. Anak-anak penderita asperger seperti Christopher tidak memiliki kemampuan untuk menunjukkan emosi. Mereka tidak suka disentuh dan tidak mau bertatapan ketika berkomunikasi. Mereka menyibukkan diri dengan hitungan dan bilangan-bilangan rumit untuk menenangkan diri ketika mereka merasa cemas dan ketakutan. Melalui tokoh Christopher, kita diajak untuk memahami bagaimana mereka berpikir, melihat dan memandang sesuatu dari dunia mereka yang tampak hening.
Mengutip kata-kata penerjemah buku ini, Hendarto Setiadi “Insiden anjing..bukan buku biasa..gaya bahasanya sederhana, bahkan berkesan bersahaja…Namun kesan pertama itu menyesatkan. Di balik kalimat-kalimat bersahaja itu tersimpan kisah yang luar biasa, kisah yang jenaka tetapi sekaligus getir dan mengharukan.”
Banyak kalimat-kalimat bersahaja yang pantas dikutip dalam buku ini. Salah satu yang saya suka adalah ini.
“Dan kalau kau memandang langit kau tahu bahwa apa yang kau lihat adalah bintang-bintang yang berjarak ratusan dan ribuan tahun cahaya darimu. Dan beberapa bintang bahkan sudah tidak ada sebab cahaya bintang-bintang itu sudah mati, atau sudah meledak dan berubah menjadi bintang kerdil merah. Dan itu semua membuat kau merasa begitu kecil, dan kalau kau mempunyai kesulitan dalam hidupmu maka ada baiknya kalau masalah itu dianggap sepele atau begitu tak berarti sehingga tidak perlu dipersoalkan ketika kau memperhitungkan sesuatu.” (halaman 179)

RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : AHMAD FANDI
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli    : The Story of Layla and Majnun
Pengarang   : Nizami Ganjavi
Penerbit      : Dolphin
Tebal          : 250

“Roh agung yang berbicara tentang perhelatan termanis dari cinta yang terdalam, itulah Nizami.” ~ Goethe
“Karya Nizami adalah selubung yang menirai kebenaran hakiki dan pengetahuan ilahi.” ~ Abdurrahman Jami
Pengantin Surga, yang naskah aslinya berjudul Layli o Majnun adalah cinta klasik turun temurun yang dikisahkan di tanah Arab sejak masa dinasti Umayyah berkuasa.
Alkisah adalah seorang penguasa Badui bernama Syed Omri yang berkuasa atas Bani Amir. Ia memiliki seorang putra yang telah lama dinantinya. Anak itu bernama Qays. Qays tumbuh menjadi anak yang rupawan dan menjadi salah satu murid terbaik di sekolahnya. Qays pun cepat menguasai seni baca tulis. Apapun yang keluar dari mulutnya bak mutiara. Indah didengar.
Suatu hari sekolah itu kedatangan murid baru, seorang perempuan yang jelita. Kecantikannya memabukkan bagi siapapun yang melihatnya, tak terkecuali Qays.
Qays dan Layla-nama anak perempuan itu-kemudian saling tertarik. Kedekatan mereka kemudian diketahui oleh guru, teman dan orang tua Layla. Orang tua Layla membawa gadis itu pulang ke rumah dan mengurungnya. Sejak itu Qays tidak dapat lagi bertemu dan melihat Layla. Qays menjadi gila oleh karena kerinduan dan cintanya pada Layla. Sementara Layla hanya memendam kesedihannya sendiri.
Hidup Qays menjadi tidak karu-karuan. Ia larut dalam pemujaannya terhadap kekasih hatinya. Ia melantunkan syair-syair cinta dan kerinduan untuk Layla. Syair-syair indah itu membuat siapapun yang mendengarnya begitu tersentuh. Mereka mencerap dalam-dalam dan mendendangkannya kembali. Tak jarang dari mereka kemudian menjadi pecinta.
Qays tak lagi peduli pada sekitarnya. Segenap jiwa dan hatinya hanya dipenuhi oleh Layla seorang. Karena itu kemudian orang-orang memanggilnya dengan majnun (dalam bahasa arab artinya gila). Segala upaya Ayah, keluarga, dan teman-temannya agar Qays melupakan Layla tidak berhasil. Sebaliknya, cintanya semakin kuat. Ia bahkan tidak menghiraukan kesedihan dirinya sendiri.
“Seorang manusia yang dilanda cinta tak akan mencemaskan hidupnya. Manusia yang mencari kekasihnya tak akan jeri dengan dunia sama sekali. Di manakah pedang itu? Biarlah pedang itu melukaiku sebagaimana awan menelan rembulanku. Jiwaku telah jatuh ke dalam pelukan api. Sekalipun harus sakit terbakar di dalamnya, aku tidaklah memedulikannya.” (hal 55).
Kedua sejoli itu bercakap dengan alam. Syair-syair Qays untuk Layla didendangkan oleh banyak orang. Layla mendengar syair-syair itu dan mengirimkan balasan melalui carik-carik kertas yang ia tulis dan membiarkan angin menyampaikannya untuk Qays.
“Aku tetap milikmu, betapapun jauh dirimu!
Deritamu, bila kau bersedih, juga akan menyedihkanku.
Tiada tiupan angin yang tak menghantarkan bau tubuhmu.
Semua burung seperti memanggil-manggil namamu.
Setiap kenangan yang meninggalkan jejaknya bersamaku,
Bertahan selamanya, seakan menjadi bagian dari diriku.” (hal 102).
Waktu berlalu dan Layla kemudian dinikahkan dengan Ibnu Salam. Namun sampai akhir hayatnya, Layla tetap setia kepada Qays. Sementara itu Qays kehilangan unsur kemanusiaan dalam dirinya. Ia berkawan dengan binatang-binatang. Mereka pun menjaga dan melindunginya. Jiwa Qays sepenuhnya lebur ke dalam bayang-bayang kekasihnya.
“Bila kau tahu hakikat seorang pecinta, kau akan menyadari bahwa ketunggalan harus meniadakan dirinya, untuk musnah ke dalam pelukan kekasihnya.” (hal 146)
Kisah Layla dan Majnun ini oleh beberapa orang diyakini bersumber dari kisah nyata pemuda arab bernama Qays. Ada banyak versi. Namun semuanya memiliki kemiripan, yaitu Qays menjadi gila oleh karena cintanya pada Layla.
Cinta dan kerinduan pada Layla melarutkan Qays pada kesedihan. Namun sesungguhnya kesedihan itu memberi Qays jalan menuju kebebasan, membebaskannya dari belengu keakuan, yaitu ketika ia lebur dalam bayang kekasihnya.
Kisah Layla dan Majnun ini kemudian menjadi inspirasi bagi banyak orang. Tidak sekedar kisah cinta antara sepasang manusia, namun juga tingkatan cinta yang lebih tinggi, yaitu cinta kepada Sang Pencipta. Bagi sufi, tokoh Majnun mewakili gambaran seorang pecinta. Seorang hamba yang mencari Tuhan-Nya.
Dalam kaitannya dengan sufisme, saya teringat pada sebuah buku “Indahnya Menjadi Sufi”, yang memaparkan tentang ekstatik. Ekstatik adalah model penyatuan dengan mensyaratkan sebuah kunjungan khusus yang mengangkat jiwa keluar dari badan-dan membawanya menuju yang lebih tinggi, yakni sebuah tingkat kesadaran yang berbeda. Pengalaman ini bisa berlangsung begitu hebat, sangat emosional sehingga mengirimkan badan menuju ledakan-ledakan. Mereka mengistilahkan dengan sebutan ‘pemabuk spiritual’, sebab mabuk ketuhanan memisahkan mereka dari dunia normal. (Seperti yang terjadi pada tokoh Majnun dalam cerita di atas).



RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : PUTRI ILAHI
KELAS           : XII IPS 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013





Judul           : Tofi Perburuan Bintan Sirius
Pengarang   : Prof. Yohanes Surya (bersama Ellen Conny & Sylvia Lim)
Penerbit      : PT Kandel
Tebal          : 831 halaman

Melihat nama penulis di cerpen ini mungkin akan membuat kita sedikit mengernyitkan dahi. Betulkah Prof. Yohanes Surya yang fisikawan itu? Jawabannya, tidak salah la. Ketika mengetahui Beliau menulis novel berlatar sains dan akan memilih beberapa orang untuk menjadi first reader, maka saya tidak melewatkan kesempatan berharga ini. Saya langsung teringat novel sains anak-anak dari Stephen dan Lucy Hawking yang begitu memikat. Ketika itu saya pernah berharap ada novel seperti itu dibuat oleh ilmuwan Indonesia, dan harapan itu terwujud dengan adanya cerpen karya Prof. Yohanes Surya. Tidak berlebihan bukan, jika saya begitu antusias?
Baiklah, saya mulai saja review-nya.
Tofi adalah pemuda putra ilmuwan pemenang nobel. Pemuda ganteng dan jago basket ini juga ilmuwan muda yang sangat populer di Odyssa College. Namun ketenaran ayahnya yang pemenang nobel justru menjadikan pemuda cerdas ini menggalau. Saingan berat Tofi adalah Jupiter, putra tunggal walikota Pulau Kencana, pulau tempat dimana mereka semua tinggal. Ayah Jupiter adalah penyandang dana terbesar di Odyssa College.
Jupiter adalah pemuda jenius yang sangat terobsesi dengan kekuasaan. Ia seringkali mengganggu anak-anak yang lebih lemah dan teman-teman Tofi demi memancing keributan dengan Tofi. Pada sebuah acara di malam pameran sains, Jupiter menjebak Tofi dengan percobaan fisika bikinannya dan menyebabkan ledakan besar serta mencelakai orang lain. Ayah Tofi marah besar dan tidak memercayai alasan Tofi. Kesalahpahaman yang terjadi membuat Tofi berangan-angan untuk melepaskan minatnya pada fisika dan melepaskan bayang-bayang kepopuleran ayahnya.
“Newton bukan anak seorang ilmuwan. Tapi pernahkah ia peduli dengan label anak petani miskin? Padahal pada masa itu, status miskin sering disamakan dengan kebodohan? Tidak kan? Newton tahu ia punya identitas. Ia punya panggilan. Ia harus memberikan sesuatu bagi dunia selama ia hidup..” (halaman 31)
Persaingan di antara Tofi dan Jupiter semakin memuncak dengan munculnya Miranda, gadis cantik dan cerdas, yang kelak menggantikan posisi Jupiter sebagai pemimpin di klub Fosfor, klub ilmuwan remaja yang sangat populer di Odyssa College. Demi melepaskan ketergantungan klub Fosfor dari kekuasaan Jupiter, maka Tofi bersama beberapa kawannya mengikuti perlombaan Science to Generation (STG).
STG diikuti oleh banyak wakil sekolah dari seluruh Indonesia dan bertempat di Bandung. Di sini beberapa perwakilan daerah akan bersaing untuk merebut kemenangan. Di antara persaingan, kerja sama, perselisihan dan persahabatan, tak lupa dibumbui oleh cinta lokasi ternyata acara Science to Generation ini dilatarbelakangi oleh sebuah konspirasi misterius. Berawal dari gosip hantu, dan kutukan bintang serius, anak-anak ini terjebak dalam laboratorium horor dan berhadapan dengan dua virion terbaik dari Black Schole, sindikat paling berbahaya di dunia. Siapakah mereka? Dan Apa tujuan mereka datang? Dan apa hubungan itu semua dengan ayah Tofi? Berhasil kah mereka keluar dari laboratorium yang berbahaya tersebut?
Tofi, Perburuan Bintang Sirius ini adalah novel pertama karangan Prof.Yohanes Surya. Novel ini ditujukan untuk remaja atau mereka yang menyukai sains sekaligus petualangan. Beberapa tokoh dalam buku ini dinamai dengan istilah-istilah sains, seperti Metana Hidro, nama salah satu unsur kimia yang dapat menyebarkan bau. Sesuai namanya, Metana adalah teman sekelas Miranda yang menjadi sekretaris Klub Fosfor dan dijuluki oleh teman-temannya sebagai Ratu Gosip. Miranda sendiri adalah nama satelit planet Uranus, planet yang letaknya jauh dari matahari, dingin dan pekat. Menghadapi rayuan maut Jupiter, Miranda bisa berubah sedingin es. Seperti adegan yang ada di halaman 62, ketika Jupiter melancarkan rayuannya kepada Miranda.
“Kau tahu kan, Vol? Suhu satelit Miranda itu bisa mencapai minus 187 derajat,” ujar Metana sambil memilin rambut sebahunya.”
Candaan yang ada dalam buku ini cerdas dengan aroma sains-nya. Untuk kita yang awam, buku ini dapat memenuhi keingintahuan kita mengenai sains dengan cara yang sangat menyenangkan. Tidak hanya itu, melalui referensi yang banyak dari buku ini, rasa penasaran kita pun dengan mudah dibangkitkan. Seperti saya misalnya, ketika buku ini menyinggung tentang Voyager II maka saya akan membrowing dan mencari tahu mengenai pesawat antariksa tak berawak yang dikirim ke planet Uranus ini, dan banyak informasi berharga lainnya yang dikemas dengan menarik-, yang kemudian membuat saya jadi berlama-lama membacai artikel tersebut
Tokoh-tokoh ilmuwan dari penemuan dan biografi mereka pun menjadi topik perbincangan yang menarik, juga sejarah, astronomi, budaya, sampai fashion. Membaca buku ini membentangkan fantasi saya dari Carl Sagan dengan astronominya, Marrie Curie dengan radiumnya sampai Harry Potter dengan trik sihirnya. Tak lupa kisah petualangan ala detektif Conan dan Sherlock Holmes. Saya pun seringkali dibuat terpingkal-pingkal dengan gaya candaan para tokoh di buku ini.
Nyata bahwa penulisnya pastilah seorang yang sangat suka membaca berbagai genre buku. Tidak seperti bayangan orang pada umumnya yang menyangka seorang ilmuwan adalah mereka yang hanya berkutat pada bidang ilmunya, berkaca mata dan begitu membosankan. Percayalah, novel ini mementahkan itu semua.
Salut dengan Prof. Yohanes Surya yang berhasil meramu cerita ini dengan sangat menarik. Barangkali karena ini adalah versi draf masih banyak saya temui kesalahan ketik yang cukup mengganggu. Mudah-mudahan versi aslinya tidak ada lagi. Satu permintaan jika diperkenankan adegan pertarungannya mungkin bisa diperhalus sedikit penggambarannya.








RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : ROSFIANI
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013





Judul                    : Linguae
Pengarang : Seno Gumira Ajidarma
Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal          : 128

Berisi 14 kumpulan cerpen. Satu di antaranya menjadi judul buku ini, yaitu: Linguae. Linguae, dalam bahasa latin artinya lidah. Linguae berkisah tentang pasangan yang saling mencinta dan bagaimana lidah begitu berperan untuk menyatakan perasaan cinta melebihi kata-kata.
“…kupersembahkan cintaku dalam percakapan tanpa kata karena lidah kami menyatakan segalanya dengan lebih nyata daripada kata-kata dalam tata bahasa sempurna manapun di dunia.”
Di “Cintaku Jauh di Komodo” bercerita tentang pasangan yang saling mencintai seiring wujud mereka yang terus be-reinkarnasi, bahkan ketika salah satunya berubah wujud menjadi komodo. Atau kisah tentang seorang perempuan yang baru saja diceraikan suaminya dan memesan “rembulan dalam cappucino” di sebuah kafe. Sendu sekaligus menggelitik. Ada juga kisah manusia yang bersayap dalam lakon “Joko Swiwi”.
“Senja di Pulau Tanpa Nama” bercerita tentang sebuah senja dan bagaimana pesona senja menghadirkan perasaan cinta. Atau “Perahu Nelayan Melintas Cakrawala” yang berkisah tentang sebuah gambar di dalam kartu pos. Gambar perahu nelayan dengan layar dan cadiknya dan sebuah kenangan.
“Perjumpaan dan perpisahan. Upacara kehidupan. Apakah aku masih akan berjumpa lagi denganmu, suatu ketika entah kapan dan entah di mana?”
“Aku sendirian saja di pantai ini, terbekukan menjadi gambar. Pada kartu pos, perahu nelayan itu masih saja melintas cakrawala dalam senja yang terus merayap dan akan menjadi malam-bersama dirimu…”
Seno sangat piawai memainkan kata-kata. Puitis dan penuh imajinasi. Kisah-kisah di dalam buku ini begitu sederhana, namun Seno melukiskannya dengan sangat indah dan imajinatif.



RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : IRNA
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013


Judul                          : Madre
Pengarang                : Dee (Dewi Lestari)
Penerbit                    : Bentang
Tahun Terbit            : 2011
Halaman                   : 160

“…, kata “Madre” itu ternyata berasal dari bahasa Spanyol, artinya “ibu”. Madre, Sang Adonan Biang, lahir sebelum ibu kandung saya. Dan dia bahkan sanggup hidup lebih panjang dari penciptanya.”
Madre adalah kumpulan cerita yang terdiri dari 13 karya fiksi dan prosa pendek.
Madre berkisah tentang seorang laki-laki muda bernama Tansen yang diberi warisan sebuah adonan biang roti bernama Madre. Madre merupakan cikal bakal dari tumbuhnya toko roti Tan De Bakker, yang dimiliki oleh laki-laki bernama Tan. Tan muda bertemu Laksmi ketika mereka bersama-sama bekerja di toko roti. Demi melihat talenta laksmi, Tan mengajak Laksmi keluar dari toko roti dan kemudian menjual roti sendiri. Dari kecil-kecilan sampai kemudian Tan memiliki toko. Kedekatan mereka berubah dari sahabat menjadi saling jatuh cinta. Tan dan Laksmi menikah. Laksmi yang mewarisi darah India tidak diterima oleh keluarga Tan, begitupun sebaliknya. Akibatnya, mereka berdua diusir dari keluarga masing-masing. Malangnya, nenek Tansen tidak berumur panjang. Tak lama setelah Kartika lahir (Ibu Tansen), Laksmi meninggal. Hidup Tan kocar-kacir dan hampir bangkrut. Namun pertolongan datang dari keluarganya. Setelah Laksmi tiada, hubungan keluarga mereka akur kembali. Dan jadilah toko roti yang sekarang ditempati oleh Pak Hadi dan kondisinya mati suri.
Tanpa secuilpun pengetahuan mengenai roti, laki-laki yang menikmati hidupnya dalam ruang kecil yang ia beri nama kebebasan, tentu saja Tansen menolak untuk mengurusi toko roti yang telah lama tak beroperasi ini. Pertemuannya dengan Mei, menguatkan niat Tansen untuk menjual Madre kepada perempuan pengusaha roti itu. Namun obrolannya dengan Pak Hadi dan sejarah masa lalu neneknya membuat Tansen berubah pikiran. Madre bukan sekedar biang roti biasa, selain cita rasanya yang memang unik, ia juga menyimpan kenangan. Madre adalah adonan biang roti yang dikulturkan oleh neneknya, umurnya saudah tujuh puluh tahun. Biang roti itu bahkan sanggup bertahan hidup melebihi dari umur penciptanya.
Bersama dengan Pak Hadi dan rekan-rekan sejawatnya serta Mei, Tansen membangun kembali toko roti warisan kakek dan neneknya. Toko roti itu berganti nama menjadi Tansen De Bakker.
Selain prosa pendek ada dua cerita yang juga saya sukai. Pertama, Have You Ever dan Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan.
Have You Ever bercerita tentang seorang laki-laki di kehidupannya yang telah matang kemudian mendapat kejutan berupa surat dari seorang perempuan, yang baru dikenalnya sebulan yang lalu. Keduanya menyadari bahwa ada sesuatu yang tak terjelaskan di antara mereka. Sepertinya mereka saling terhubung satu sama lain. Sampai kemudian si perempuan memberinya sebuah surat. Surat berisi sebuah tanda yang bisa ditelusuri oleh lelaki itu untuk mencari pembuktian atas perjanjian abadi antara mereka berdua. Beranikah lelaki itu mengambil keputusan yang sangat penting dalam hidupnya?
“Hidup telah menunjukkan dengan caranya sendiri bahwa aku senantiasa dipandu. Tak perlu tahu ke mana ini semua berakhir. Bagiku, itulah keajaiban yang kucari, yang dihidangkan semesta bagiku, dan kulahap abis… Jiwaku kenyang sudah”
Dan pada kisah kedua, Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan.
Apakah itu cinta?
Apa itu Tuhan?
Si pencerita meminta si pewawancara untuk mengupas kulit bawang merah dari semangkuk acar yang ada di hadapannya dengan kuku. Maka berdua mereka terus menguliti bawang sampai tak bersisa lagi.
“Inilah cinta. Inilah Tuhan. Tangan kita bau menyengat, mata kita perih seperti disengat, dan tetap kita tidak menggenggam apa-apa.
Sambil terisak, yang bukan karena haru bahagia atau harus nelangsa, lagi aku berkata. “Itulah cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan.”
Dee selalu menarik dengan kedalaman kata-katanya.
Dan, satu hal yang cukup mengusik hati saya, apakah ada restoran yang menggunakan kaldu biang yang dikulturkan bertahun-tahun lampau sebagai bumbu sup atau masakan lainnya?


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : DEWI RATNASARI
KELAS           : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul              : Atas Nama Malam
Pengarang    : Seno Gumira Ajidarma
Cetakan         : Jakarta, 1999
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 157
Berisi kumpulan cerpen yang bercerita tentang kehidupan di malam hari. Ada 14 cerita dari tokoh yang sama dalam satu bab dan ada 10 kisah dari bab kedua.
Tokoh pertama adalah seorang peracik minuman di sebuah bar. Sebagai pekerja malam kehidupannya dimulai ketika senja datang sampai menjelang pagi. Kehidupan malam yang kelam dan hening menjadi hingar bingar dengan musik, lampu disko serta asap nikotin yang memenuhi ruangan. Orang-orang kesepian yang mencari kesenangan duniawi berkumpul dan menyatu dalam lingkaran kebahagiaan yang semu. Dibalik keriaan tersembunyi tangis, kebencian dan juga pertanyaan tentang makna hidup, seperti yang ada di dalam kisah Hidup Terasa Panjang.
“Hidup akhirnya memang jalan terus. Namun, mimpi juga jalan terus. Hidup ini seperti perjalanan yang panjang dan melelahkan.”
Pada sebuah kisah juga diceritakan seorang dokter yang ternyata sering datang ke bar tempat si tokoh bekerja. Tak bisa ia mengerti bagaimana seorang dokter yang tentunya suka membaca buku dan tidak rendah seleranya bisa sering mengunjungi bar. Bukankah bar tempat berkumpulnya orang-orang sakit yang tak tahu harus melakukan apa, selain minum dan memeluki perempuan-perempuan.
Pada akhir bab ini, si tokoh menutup kisahnya dengan Senja, Penutupan. Cinta.
“Hidup berlalu dan aku pun berlalu, kenyataan dan khayalan menyatu dalam waktu.”
Buku ini tidak hanya bercerita tentang cinta, dan kehidupan yang berlangsung di malam hari, tetapi juga sisi gelap dalam kehidupan manusia. Setiap kita, manusia, mempunyai sebuah rahasia dalam hidupnya.
Tulisan-tulisan Seno seperti biasa memaksa kita untuk merenung. Tapi itulah kelebihannya, dalam sebuah kisah yang biasa, yang terjadi di sekitar kita, begitu banyak pelajaran kehidupan yang bisa kita petik


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : MUHAMAD FRIDHO
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli       : My First Year As A Teacher
Editor             : Pearl Rock Kane
Penerbit        : Penerbit MLC
Tebal              : 282 halaman

“Bu Schulz, aku bisa membaca!” Aku memeluknya, merasakan kasih sayang luar biasa kepada murid kecilku yang tengah bangga.”
Sonny nama anak laki-laki itu. Setelah kecelakaan yang dialaminya, respon sosial dan verbal Sonny sering tidak tepat. Ia mengalami kesulitan untuk melihat hubungan antara kosa kata lisan dengan tulisan. Perkembangan membacanya sangat lambat. Ibu Schulz, guru baru di kelas itu sampai pada titik kehilangan kepercayaan diri akan kemampuannya mengajar. Sampai pada suatu hari anak-anak berlatih membaca satu buku keras-keras. Tujuannya adalah mereka akan membacakan buku untuk teman kecil mereka di TK. Semua siswa antusias. Demikian juga dengan Sonny. Ibu Schulz memberi Sonny sebuah buku yang berisi gambar tanpa kata. Sonny diminta untuk mengarang cerita sendiri yang kemudian akan diketikkan oleh Ibu Schulz di buku itu. Semua anak-anak berlatih dengan rajin pun demikian dengan Sonny.
Pada hari H Sonny membacakan cerita untuk teman kecilnya. Ia sangat bahagia. Sonny mengira bahwa dirinya bisa membaca. Hari itu Ibu Schulz belajar bahwa walaupun ia masih merasa kegagalannya sbegai guru karena tidak mampu memberi Sonny kemampuan membaca yang terukur namun ia menyadari bahwa dirinya mampu mendorong Sonny agar percaya pada kemampuannya sendiri.
                               
Sonny menyadarkannya bahwa seorang guru berperan untuk memberi penghargaan pada diri siswa mereka atas apa yang telah mereka lakukan dengan benar dan bahwa menyuntikkan semangat belajar dalam diri siswa bukanlah hal yang remeh.
Di kisah yang lain dituliskan bahwa anak-anak membutuhkan imajinasi dan kepercayaan diri untuk menempa kehidupan mereka kelak. Adalah tugas guru untuk membantu anak-anak itu menemukan hal terbaik dalam diri mereka. Seperti Ralph Waldo Emerson bilang “Rahasia pendidikan terletak pada penghargaan terhadap murid.”
Di atas adalah beberapa kisah dari buku Tidak Sengaja Menjadi Guru. Buku dari Mizan ini berisi pengalaman guru-guru baru ketika mereka mengajar pertama kali. Apa yang mereka rasakan, mereka pelajari semua tertuang dalam kisah indah dan menginspirasi.
Buku yang bagus. Sangat layak dimiliki oleh mereka yang menekuni profesi sebagai pengajar atau siapapun yang memiliki perhatian terhadap dunia anak dan pendidikan. Kisah-kisah dalam buku ini akan membukakan kita pada banyak hal.













RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : KIKI BAEHAKI
KELAS           : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013
Judul asli       : George’s Cosmic Treasure Hunt
Pengarang    : Lucy & Stephen Hawking
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 365 halaman

Ini adalah lanjutan kisah petualangan George menjelajah ruang angkasa. Di buku pertama diceritakan pertemuan George dengan Annie dan Ayahnya Pak Eric yang seorang ilmuwan. Perkenalan itu membawa George pada petualangan yang mendebarkan di ruang angkasa.
Di buku ini diceritakan Pak Eric dan keluarganya pindah ke Amerika Serikat. Pak Eric mendapat tugas untuk mencari tanda-tanda kehidupan di alam semesta. Salah satu proyek andalan mereka adalah menempatkan sebuah robot bernama Homer yang akan melaporkan hal-hal penting yang menunjukkan kemungkinan adanya kehidupan di planet Mars. Sayangnya, setelah Homer mendarat di Mars ia tidak melakukan hal-hal pintar yang mereka perintahkan. Homer masih tetap memberikan informasi untuk mereka di bumi namun informasi-informasi itu tidak berguna, seperti foto kaki-kakinya sendiri. Ia bertingkah aneh. Pak Eric merasa tertekan oleh hal itu. Namun suatu hari Annie mendapatkan sebuah pesan yang dilihatnya dari layar komputer super cangggih, Kosmos, yang sebenarnya telah rusak akibat petualangan mereka di buku pertama. Annie kemudian mendapat gagasan untuk mengundang George ke rumah mereka di Amerika Serikat untuk membantunya memecahkan sandi rahasia tersebut.
Berhasilkah Annie, George, dan teman baru mereka Emmett memecahkan sandi rahasia tersebut? Betulkah sandi itu berasal dari makhluk angkasa luar? Benarkah ada kehidupan di planet Mars?
Pertanyaan mengenai adanya kehidupan di planet lain seringkali mengusik hati kita. Apakah kita sungguh-sungguh sendiri di alam semesta yang sangat luas ini? Pertanyaan itu membuat manusia kemudian mencari tahu melalui ilmu pengetahuan. Mars adalah salah satu planet terdekat yang sampai saat ini masih menjadi perhatian kita, hal itu disebabkan oleh adanya penemuan-penemuan yang mengindikasikan kemungkinan adanya makhluk hidup, jauh sebelumnya.
Buku ini sangat menarik, menceritakan apa saja yang ingin kita ketahui tentang Mars.
Sungguh buku panduan ke alam semesta yang tidak membosankan untuk dibaca.


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : ANNA BELLA DENSER
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul asli       : Cat Stories
Pengarang    : James Herriot
Penerbi         : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 216 halaman

Buku ini berisi kumpulan cerita mengenai kucing dan para pemiliknya yang diceritakan oleh seorang dokter hewan di pedesaan Yorkshire yang bernama James Herriot.
Betulkah kucing adalah hewan yang sangat memikirkan dirinya sendiri dan tidak mampu merasakan cinta murni seperti para anjing? Nah, Herriot menyangkalnya. Ia pernah merasakan bagaimana kucing-kucing menggosokkan wajah mereka ke wajahnya serta menyentuh pipinya dengan cakar-cakar yang dengan hati-hati mereka sembunyikan. Itu semua adalah ekspresi cinta.
Perasaan cinta yang begitu kuat antara hewan peliharaan dengan pemiliknya kadang kala menularkan sifat dan perilaku yang identik, seperti ada di dalam kisah Alfred, si Kucing Toko Permen. Alfred adalah nama kucing di toko milik Geoffrey Hatfield, Penjual gula-gula. Ketika Mr. Hatfield meladeni pelanggan dengan sabar maka Alfred dengan setia duduk di ujung meja. Ia tidak pernah meninggalkan tempatnya. Duduk tegak dan tenang memandang majikan bernegosiasi dengan tamunya. Mereka begitu mirip dan saling menyayangi satu sama lain.
Kisah kedua adalah mengenai Oscar, si kucing sosialita. Oscar adalah kucing yang datang dalam kondisi terluka parah yang ditemukan oleh seorang gadis bernama Marjorie. Oscar kemudian dipelihara oleh Herriot dan Helen, istrinya. Namun ada sesuatu yang misterius pada Oscar, ia selalu menghilang pada jam-jam tertentu.
Herriot menuliskan kisah-kisah dalam buku ini dengan penuh kehangatan dan kasih sayang seperti ciri khas semua tulisannya. Ada juga kelucuan yang diam-diam membuat kita menahan senyum seperti di kisah Olly dan Ginny.
Olly dan Ginny adalah sepasang kucing liar. Mereka datang bersama induknya untuk mencari makan. Suatu hari induk kucing meninggalkan kedua anaknya di rumah kayu yang berjarak beberapa meter dengan rumah Herriot dan Helen, istrinya. Kedua kucing itu kemudian dipelihara oleh Helen dan Herriot. Helen perlahan berhasil mendekatkan dirinya pada hewan-hewan itu. Mereka memercayainya. Sebaliknya tidak dengan Herriot. Pengalaman kucing-kucing itu dengan Herriot lebih kepada suntikan, ketika keduanya sakit flu parah. Tampaknya kedua kucing itu mempunyai ingatan yang buruk terhadap Herriot sehingga mereka kompak menghindarinya dengan berlarian setiap kali melihatnya. Perlakuan ini menyayat hati Herriot yang sebenarnya penyayang kucing. Ia bertekad untuk memenangkan hati kedua kucing tersebut.










RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : ASIH SUAESIH
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013

Judul              : Indonesia Mengajar
Penulisit        : Bentang
Cetakan         : Movember 2011
Tebal              : 59 halaman

“Education is not filling a bucket, but lighting a fire.” – William Butler Yeats.
Buku ini berisi kumpulan kisah dari para pengajar muda yang rela meninggalkan kenyamanan kota dan jauh dari keluarga untuk mengabdi di pelosok negeri. Ada banyak kisah mengharukan, lucu, dan manis dari hasil interaksi para guru bersama siswa-siswa mereka. Dari tulisan-tulisan di buku ini pembaca (guru utamanya) dapat belajar mengenali berbagai pendekatan yang dilakukan oleh para pengajar muda untuk membimbing murid-murid mereka. Beberapa kisah diantaranya:
Asisten Guru – Intan, pengajar dari Bengkalis.
Syahrul seorang anak yang tidak bisa diam dan suka mengganggu kawan-kawannya. Perilakunya terkadang kasar. Tak ada seorangpun yang berani melawannya. Untuk menertibkan kelas dan mendisiplinkan Syahrul Ibu guru ini berinisiatif mengangkat Syahrul menjadi asisten guru. Syahrul ternyata menjalankan tugasnya dengan baik. Perlahan seluruh anak menjadi aktif dan tertib di kelas.
Kisah mengharukan ada di tulisan “Anak itu Bernama Rijin.” – Aisy.
Rijin adalah bocah berusia 6 tahun. Suatu hari ia datang ke rumah Ibu guru dan menunjukkan luka di sekujur tubuhnya. Orang tua Rijin memukuli anak itu dengan batang pohon lemon berduri, karena Rijin tidak mematuhi perkataan orang tuanya. Ibu guru ini membersihkan luka dan menemani Rijin. Ketika Rijin dijemput oleh neneknya, anak itu hanya menatap ibu gurunya dengan lama. Esok harinya dan hari-hari berikutnya Rijin selalu menunggu, menyapa, dan menggandeng tangan Ibu gurunya sebelum memasuki halaman sekolah.
Banyak lagi cerita yang membuat dada kita kadang terasa sesak oleh rasa haru. Anak-anak, mereka tidak pernah mendendam dan mudah untuk beradaptasi. Seperti juga anak-anak lainnya di kota besar, mereka memiliki kegairahan belajar dan menyerap berbagai ilmu pengetahuan. Yang membedakan adalah kesempatan. Kesempatan untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik, pendidikan yang lebih baik.
Pengajar muda hadir seperti oase bagi mereka. Tidak hanya siswa tapi juga guru dan lingkungan sekitar.
Membaca buku ini sekaligus memutar ulang suka duka bersama murid-murid saya sendiri dahulu. (hehe.. curcol). Pengalaman yang sangat berharga dan tidak ingin saya lupakan dalam hidup saya.













RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : RIAN IKHSAN
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul Asli                   : Cosmos
Pengarang                : Carl Sagan
Cetakan                     : April 1997
Penerbit                    : Yayasan Obor Indonesia
Tebal                          : 458, 494 (dengan lampiran, indeks, dan daftar pustaka)

“Alam tidak mengungkapkan rahasianya sekaligus.”
Buku favorit saya yang dikenalkan oleh seorang kawan. Saya mendapatkan buku ini di stand Penerbit Yayasan Obor Indonesia, di antara tumpukan buku obral. Hanya satu dan kondisi menyedihkan. Kertasnya kusam dan beberapa lembar kertas lengket, kalaupun memaksa dibuka maka ada bagian yang ikut tersobek.
Satu-satunya kesulitan adalah ketika saya membacanya. Selain tidak berani di atas kasur saya kadang menggunakan masker. Duh, sengsara memang. Alhamdulillah tahun berikutnya, di stand yang sama ada dua buku Kosmos. Salah satunya dalam kondisi yang jauh lebih baik. Tentu saja saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.
Buku ini berisi 13 bab. Bercerita tentang asal mula alam semesta, kelahiran dan kematian bintang, benda-benda antariksa, miliaran galaksi dengan miliaran bintang serta planet di dalamnya. Ada juga upaya dan penjelajahan yang telah dilakukan manusia untuk memahami alam semesta.
Kosmos ialah semua yang atau selalu pernah atau selalu akan ada (halaman 2). Apa yang khas dari kosmos? Dingin, kosong dan malam yang begitu abadi.
Sejak dahulu nenek moyang kita ingin sekali memahami dunia. Namun mereka tidak tahu caranya. Mereka membayangkan alam semesta yang kecil, aneh, teratur dan ada tenaga dominan di dalamnya, yaitu dewa. Saat ini kita telah menemukan cara yang hebat dan bagus untuk memahami alam semesta, yaitu dengan melalui sains atau ilmu pengetahuan. Sains menemukan bahwa alam semesta mempunyai kemegahan yang mengejutkan dan menggairahkan, dan kegairahan itu semakin bertambah menyadari bahwa diri kita pun bagian dari kosmos, lahir darinya dan nasib kita berhubungan erat sekali dengannya.
Sains tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Demi kelangsungan hidup kita harus memahami sains. Dan berbicara sains tidak dapat dibahas tanpa mengacu, kadang-kadang, pada persoalan sosial, politik, agama, dan filsafat.
Buku ini dasarnya adalah buku ilmu pengetahuan. Tapi percayalah buku ini dikemas dengan gaya bahasa yang berbeda. Membacanya seperti menciptakan imajinasi dalam ruang kecil di benak kita. Memesona. Mengutip kata pengantar yang ada dalam buku ini:
“.. dengan gaya bahasa khas, sekali lagi kita melihat bahwa ilmu pengetahuan dapat dan harus menjadi santapan nikmat masyarakat luas. Kompleksitas ilmu pengetahuan harus dapat diurai dengan kekayaan bahasa wacana. Dia mengajak dan mendidik kita melihat tempat dan arah evolusi jasad serba hidup dan mati dalam skala kosmik, tanpa mendahului kehendak-Nya.”
Tidak hanya bagus tapi buku ini begitu menyentuh. Seperti dikutipkan dalam buku ini: “”Penjelajahan ke Kosmos adalah perjalanan menapak tilas menemui diri sendiri,” Dan ilmu pengetahuan adalah kendaraannya.
Benar adanya manusia selalu rindu untuk kembali ke tempatnya bermula.









RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : RONI
KELAS           : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013


Judul Asli       : Sejarah Singkat Traktor Dalam Bahasa Ukraina
Pengarang    : Marina Lewycka
Cetakan         : Februari, 2008
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 413

Jangan tertipu dengan judulnya..
Nikolai adalah seorang duda berusia 84 tahun. Dua tahun setelah kematian istrinya ia jatuh cinta pada seorang wanita bernama valentina, 36 tahun yang mempunyai seorang putra. Valentina masuk ke Inggris bersama putranya, Stanislav dengan visa turis. Ia bekerja secara illegal di panti perawatan. Stanislav belajar di sekolah swasta yang bergengsi. Valentina sendiri bersuamikan seorang direktur politeknik ternopil di Ukraina.
Segera setelah visa turis Valentina berakhir, ia akan kembali ke Ukraina, mengajukan gugatan cerai kepada suaminya dan kembali ke Inggris untuk menikah dengan Nikolai. Valentina dan Stanislav selanjutnya akan tinggal bersama Nikolai.
Namun sesungguhnya Valentina yang cantik ini tidak sungguh-sunggguh mencintai Nikolai. Ia memanfaatkan Nikolai untuk mendapatkan hak tinggal di Inggris, sekolah yang baik untuk Stanislav dan hidup mewah serta nyaman di negara ini. Valentina seringkali menganiaya Nikolai, terutama ketika keinginannya tidak terpenuhi. Ia sangat licik dan kejam.
Ketika suatu hari, Nadia, putrinya mengetahui perbuatan semena-mena Valentina terhadap ayahnya, Nadia memprotes sang Ayah. Namun Nikolai hanya menjawab dengan singkat: “Orang bisa memaafkan wanita cantik atas banyak hal.” (hal 224)
Kedua putri Nikolai, Vera dan Nadezhda, yang sejak awal tidak menyetujui pernikahan ini, kemudian bersatu padu untuk menyelamatkan Ayah mereka dari Valentina yang hanya menginginkan uang dan harta dari ayah mereka.
Nadia adalah seorang dosen sosiologi. Pandangan Nadia yang sosialis (si kakak sering menyebutnya dengan pekerja sosial) seringkali berbenturan dengan si kakak yang lebih bersikap sinis menyikapi sesuatu. Perbedaan pandangan itu menyebabkan permusuhan di antara mereka. Namun demi ayah, kedua bersaudara ini kemudian melupakan permusuhan mereka. Dan dalam rentang waktu inilah Nadia dipaksa kembali kepada masa lalu Ayah dan Ibunya serta kakak yang begitu tampak gagah di luar namun sesungguhnya menyimpan rahasia dan luka masa kecil. Nadia dan Vera berbeda sepuluh tahun. Vera lahir dalam keadaan negara diancam perang. Sebaliknya Nadia, lahir ketika negara dalam keadaan damai.
“Yang menurutku sulit dipahami, Vera, mengapa orang-orang begitu mudah saling mengkhianati? Mestinya mereka menunjukkan solidaritas dalam menghadapi penjajahan.”
“Tidak tidak, itu pandangan naif, Nadeshda. Kau tahu, ini sisi gelap manusia. Kalau seseorang punya kekuasaan, kalangan yang ditindas semakin berusaha mendapat perlakuan baik dari mereka. Lihat saja bagaimana Pappa selalu mencoba menyenangkan hati Valentina, meski Valentina menganiayanya. Lihat saja bagaimana cara kaum politikus Buruh merangkak untuk menawarkan kesetiaan mereka kepada kaum kapitalis padahal mereka sudah bersumpah akan menggulingkan kaum kapitalis. Tentu saja bukan cuma kaum politisi, ini terjadi di seluruh kerajaan hewan juga.” (hal 269-270)
Dan bagaimana pandangan vera mengenai sisi gelap manusia? Ini dia:
“Dari mana kau pikir kepicikan dan keegoisan berasal, kalau bukan dari semangat kemanusiaan? Apa kau benar-benar percaya ada kekuatan jahat yang mengganggu dunia? Tidak, kejahatan datang dari dalam hati manusia.” (hal 329)
Pada akhirnya, kisah yang mengulas begitu banyak hal ini juga menyelipkan sebuah kesadaran bahwa: “Wanita selalu mau berbuat apa saja demi anak mereka.”
(Mengacu pada kisah di buku: Valentina mengupayakan apapun agar Stanislav bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Vera yang materialis, yang juga diam-diam menginginkan harta warisan orang tuanya melakukan itu semata-mata demi masa depan anak-anaknya. Pun demikian dengan Nadia.)
Buku yang menarik, sunguh sayang dilewatkan. Melalui buku ini kita bisa menapak tilas Ukraina beberapa tahun yang lampau. Sebuah negara kecil yang berulangkali dijajah oleh negara-negara tetangganya.
Ada suatu pengetahuan berharga (sekaligus pertanyaan) yang saya peroleh dari sini.
“Ambil apel, tancapkan paku besi ke dalamnya, biarkan semalam, lalu keluarkan paku dan makan apelnya- dengan begitu, kau akan mendapat vitamin C sekaligus zat besi.”
update:
Oya, kalau Anda bertanya apa hubungannya dengan traktor, saya lupa menceritakan bahwa Ukraina adalah negeri pertanian. Dalam buku ini dikisahkan Nikolai sedang menulis sebuah buku mengenai traktor. Kemunculan traktor di negara itu mengubah pola tradisional kehidupan di desa, di mana yang awalnya dibutuhkan banyak pekerja untuk membajak ladang maka dengan traktor dapat mengurangi pekerjaan manusia. Namun yang menyedihkan adalah ketika kehadiran traktor di negara itu diluncurkan dengan mekanisme yang mengerikan.
Maka, Nikolai menutup ceritanya dengan menuliskan pesan ini.
“Maka aku meninggalkan Anda dengan pikiran ini, pembaca yang budiman. Gunakan teknologi yang dikembangkan insinyur, tetapi gunakan dengan semangat rendah hati dan selalu mempertanyakan. Jangan pernah membiarkan teknologi menjadi penguasamu, dan jangan manfaatkan demi menguasai orang lain.”


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : ILHAM IKSAR NOPIAR
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013







Judul              : Bumi Manusia
Penulis           : Antoine De Saint-Exupery
Cetakan         : Desember, 2011
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 218

“Bumi mengajarkan kepada kita tentang diri kita jauh lebih banyak daripada semua buku di dunia ini, karena ia menantang kita. Manusia menemukan dirinya manakala ia harus mengukur kekuatannya sendiri ketika menghadapi suatu hambatan. Namun, untuk mencapainya ia memerlukan alat.”
Cerita berawal ketika Exupery, penulis cerita ini, masuk sebagai penerbang muda yang mengantarkan paket pos dari Perancis ke Afrika dan ke Amerika Selatan. Peraturan di perusahaan itu melarang para pilot untuk mengarungi lautan awan di atas zona yang bergunung-gunung. Pilot yang pesawatnya mogok bisa tersungkur ke dalam gumpalan awan-awan dan mungkin saja membentur puncak gunung.
Dalam perjalanan karirnya sebagai penerbang Exupery melihat dan merasakan kehilangan teman seprofesi ketika menjalankan tugas. Ia juga pernah terdampar di gurun pasir bersama kawan-kawannya.
Pengalaman Exupery dalam menjalani kehidupannya sebagai pilot memberikan renungan-renungan kecil yang sangat bermakna. Ia melukiskan pertemanan yang dijalinnya dengan kawan seprofesi seperti ini:
Para penerbang itu menyebar di seluruh dunia. Mereka tidak selalu bertemu. Ketika bertemu mereka akan bertegur sapa kemudian berpisah. Dan ketika bertemu kembali setelah beberapa tahun mereka akan melanjutkan cerita yang pernah terputus dahulu, saling mengikatkan diri kembali kepada kenangan lama. “Bumi terasa gersang sekaligus kaya. Kaya dengan taman rahasianya, tersembunyi, susah dicapai, tetapi profesi selalu mengantar kami kembali ke situ, hari ini atau nanti.”
Tetapi terkadang mereka kehilangan teman. “Tak akan pernah ada yang dapat menggantikan seorang teman yang hilang. Tak ada yang lebih berharga daripada begitu banyak kenangan yang dapat dibagi bersama, begitu banyak jam sulit yang dialami bersama, begitu banyak perselisihan, perdamaian dan perubahan emosi.”
Di tengah bahaya, mereka yang semula tertutup dalam kesendirian masing-masing menyadari bahwa mereka bagian dari sebuah komunitas yang sama, yang mendekatkan diri mereka satu sama lain.
Melalui pesawat terbangnya pula Exupery memperhatikan lekuk liku lapisan bumi, tempat kedudukan cadas, pasir, dan garam, tempat di mana kehidupan tumbuh dan berkembang. Begitulah ia membaca kembali sejarah manusia.
Maka, dalam artian yang lebih luas Exupery mempertanyakan untuk apa manusia membenci? “Kita semua bernasib sama, berada di planet yang sama, dan merupakan awak kapal yang sama. Dan jika ada baiknya kalau budaya-budaya bertentangan agar tercipta sintesis yang baru, sungguh mengerikan jika budaya-budaya itu saling mencaplok. Mengingat bahwa untuk membebaskan kita dari keadaan seperti itu, kita cukup saling membantu untuk menyadari sebuah tujuan yang akan mengikat kita satu sama lain.”
Buku ini sarat dengan renungan mengenai diri kita sebagai manusia, dengan pemikiran yang terkadang tampak sederhana sekaligus kompleks.
Seperti buku Exupery lainnya, Pangeran Kecil, buku ini sama bagus dan menariknya.




RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA









DISUSUN OLEH
NAMA            : HENI INDRIYANI
KELAS           : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013

























Judul              : Pintu Waktu
Pengarang    : Pierdomenico Baccalario
Cetakan         : 2006
Penerbit        : Erlangga for Kids (Penerbit Erlangga)
Tebal              : 222

“Jangan pernah berpikir kalau hantu tidak bersuara. Mereka dapat membuat berbagai macam kebisingan (langkah kaki, rantai yang berdencing, bel yang berdentang) dan sering kali dapat berbicara. Selain itu, mereka tidak selalu tanpa raga. Hantu biasanya menghantui rumah-rumah yang di dalamnya ada suatu masalah yang belum terselesaikan.”
Jason dan saudara perempuannya Julia, pindah ke sebuah rumah baru yang disewa oleh orang tua mereka di dekat teluk Kilmore Cove. Nama rumah itu Argo Manor. Argo Manor berada di atas sebuah tebing tinggi yang menghadap ke laut. Di bawah tebing ombak berdebur menghantam karang. Deretan pepohonan berdiri rapi di setiap sisi rumah, dengan bunga beraneka warna. Rumah tua yang besar ini menyimpan misteri bagi Jason. Ia bahkan sudah merasakannya sejak pertama kali meletakkan koper di halaman Argo Manor. Jason selalu merasakan hal-hal yang tidak dirasakan oleh orang lain, sejak dulu. Tubuhnya kadang bisa merasakan jika ada sesuatu yang tidak biasa.
Rumah itu dulunya dimiliki oleh seorang laki-laki tua yang bernama Ulysses Moore. Lelaki ini tidak pernah keluar rumah sepanjang hidupnya.
Suatu hari ketika Ayah dan Ibu mereka pergi ke London, kedua bersaudara: Jason dan Julia serta Rick -teman baru mereka di sekolah- mendapatkan kesempatan untuk menjelajah ruangan-ruangan yang ada di dalam rumah tua yang luas dan besar itu. Berawal dari kecelakaan kecil yang menimpa Jason, mereka menemukan sebuah surat misterius. Tulisan dalam surat itu berisi simbol-simbol dari sebuah peradaban kuno kerajaan Mesir. Dapatkah mereka memecahkan sandi tersebut?
Apa hubungan sandi itu dengan pintu misterius yang ada di dalam ruang batu? Rahasia apakah yang tersimpan di belakang pintu misterius itu?
Jason, Julia, dan Rick bertekad mencari tahu. Berhasilkah mereka?
“Terkadang yang tersisa hanyalah keberuntungan. Lelucon terakhir dari takdir.”
Berlatar sejarah peradaban kuno kerajaan Mesir menjadikan kisah dalam buku ini sebuah cerita petualangan yang tak biasa. Menarik dan mengusik rasa ingin tahumu sekaligus.
Oh ya, buku ini berseri. Dan ini adalah seri pertama dari serial Ulysses Moore.

RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : HERLINA
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul asli       : The Giraffe and The Pelly and Me
Pengarang    : Roald Dahl
Alih bahasa  : Poppy Damayanti Chusfani
Cetakan         : Jakarta, Agustus 2006
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal              : 79

Tak jauh dari tempat tinggal Billy ada sebuah rumah kayu kosong yang aneh berdiri sendirian di sisi jalan. Billy ingin sekali melihat ke dalam rumah. Namun ia hanya bisa mengintip dan yang dapat dilihatnya hanya debu dan kegelapan. Kata Ibu, rumah itu dahulu adalah toko permen. Suatu hari di jendela toko seseorang mengecatkan sebaris tulisan yang berbunyi Dijual. Dan lama kemudian, tulisan dijual telah berubah menjadi Kejual. Billy sangat berharap bahwa ia lah yang membeli rumah itu. Ia akan menyulap rumah itu menjadi toko permen seperti impiannya.
Suatu hari Billy berdiri di seberang jalan dekat rumah kayu, ketika tiba-tiba bunyi nyaring disertai benda-benda berat berjatuhan. Tampaknya ada orang yang memporakporandakan isi rumah tersebut. Billy menunggu tapi tak terdengar apa-apa lagi. Ia memutuskan pulang dan kembali keesokan harinya. Pagi hari ketika Billy kembali ia terkejut. Pintu rumah yang kotor telah berganti menjadi pintu baru yang fantastis. Pintu itu sangat tinggi. BIlly bertanya-tanya siapakah yang memerlukan pintu setinggi itu. Tak lama satu-satu jendela di rumah itu terbuka. Pertama, jerapah, disusul burung pelikan dan si kera. Mereka adalah si pembersih jendela. Mereka mengajak Billy masuk. Perkenalan itu kemudian mengantarkan Billy menjadi manajer bagi tim pembersih jendela tersebut.
Tim pembersih jendela yang terdiri dari Billy, si jerapah, pelikan dan kera ini kemudian mendapat tugas pertama untuk membersihkan jendela rumah Yang Mulia Duke of Hampshire. Rumah itu memiliki banyak jendela yang tinggi-tinggi. Duke ingin melihat cara mereka bekerja. Kera kemudian melompat turun dan membuka keran air di kebun. Si Pelikan menempatkan paruhnya yang besar untuk menampung air. Tak lama kera kembali melompat ke punggung si jerapah dan berlari naik ke leher si jerapah yang sangat panjang dan berdiri di kepala si jerapah. Burung pelikan kemudian terbang. Pekerjaan membersihkan jendela segera dimulai. Duke sangat puas melihat kecakapan tim pembersih jendela itu. Namun tak lama berselang, tim pembersih jendela terpaku. Dan selanjutnya, seorang laki-laki telah terperangkap di dalam paruh pelikan. Laki-laki itu adalah perampok yang telah mencuri berlian-berlian milik Duchess.
Duke sangat bersuka hati karena tim pembersih jendela telah menyelamatkan berlian-berlian yang sangat berharga itu. Sebagai imbalannya, Duke menghadiahkan perkebunan tinkle-tinkle sebagai makanan si jerapah. Ribuan pohon kacang walnut untuk kera, dan pelikan mendapat kebebasan untuk mengambil ikan salmon yang ada di sungai Hamp milik Duke. Mereka akan tinggal di sana selama hayat sambil membersihkan jendela-jendela rumah Duke of Hampshire. Bagaimana dengan Billy? Billy mendapatkan impiannya memiliki toko permen.
“Ada tetesan air mata
Saat berkata ‘sampai jumpa;,
Kami senang berada di sisimu
Maka sekali-sekali
Kunjungilah kami,
Si jerapah dan si Pelly dan aku.
Kami dapat kau jumpai
Di halaman buku ini
Karena di sinilah kami selalu.
Takkan berakhir cerita
Jika kawan-kawanmu ada
Si jerapah dan si Pelly dan aku.”
Roald Dahl menuliskan kisah ini dengan manis. Ide ceritanya dengan memasukkan tokoh-tokoh jerapah, pelikan dan kera sebagai tim pembersih jendela sungguh unik. Pesan yang ingin disampaikannya kepada kita mungkin singkat saja. Dalam pergaulan dan berhubungan dengan masyarakat kita memerlukan sikap bekerjasama dan saling menghargai.
Buku anak-anak yang bagus dengan pesan yang sederhana tanpa berkesan menggurui.


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : HANI MARDIAH
KELAS           : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul              : Sebagai Pengganti Dirimu
Pengarang    : Andrei Aksana
Cetakan         : kedua, 2011
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal              : 320
“Biarkan cinta tumbuh mencari dirinya sendiri, dengan begitu kita bisa melihanya indah merekah.”
Sadira adalah anak bungsu dari pasangan pengusaha kaya, Pramudya dan Astari. Sejak kecil Sadira sudah kelimpahan kasih sayang dan materi dari orang tuanya. Ibu Sadira sangat otoriter, dan Ayahnya seorang yang lemah. Ia tidak pernah berani melawan Astari karena merasa berhutang budi. Astari muncul sebagai pahlawan untuk menghidupi keluarga mereka ketika bisnis Pram hancur. Perlahan usaha yang dijalankan Astari berkembang pesat dan Pram pun memulai bisnis baru kembali. Pada saat itulah Sadira hadir.
Sadira tumbuh menjadi perempuan yang berkepribadian rapuh. Ia sangat tergantung pada orang lain. Dan rasa haus akan perlindungan itu memperoleh tempatnya. Laki-laki ganteng, kaya, dan populer di seantero kampus itu bernama Glenn. Sadira yang cantik, cerdas, dan anak pengusaha sukses itu kemudian menjadi kekasih Glenn. Glenn yang kesepian karena hubungan rumah tangga orang tuanya yang dingin dan sibuk membutuhkan Sadira untuk mewarnai hidupnya yang sunyi. Sebaliknya, Sadira membutuhkan Glenn untuk melipur hatinya yang tertekan karena pengaruh Ibunya. Hubungan bebas mereka membuat Sadira mengandung benih Glenn. Ternyata, Glenn menolak untuk mengawini Sadira, karena ia trauma dengan pengalaman orang tuanya. Dan Sadira, yang awalnya berharap bahwa kehamilan dirinya dapat membuat ia keluar dari rumah dan kekangan Ibunya, kecewa dengan sikap Glenn.
Astari kemudian mengetahui kehamilan Sadira. Astari mencarikan calon suami untuk Sadira, laki-laki yang menjadi karyawan di perusahaan miliknya. Ia tak sudi bermenantukan Glenn. Namun di hari pernikahan, Sadira melarikan diri. Ia kabur diantar oleh sopir yang sedianya akan mengantar Sadira melakukan akad nikah.
Sopir itu bernama Feran. Feran ternyata adalah pengusaha muda yang cukup sukses. Ia ingin membantu Sadira mencari kebahagiaan dalam kesederhanaan. Untuk melengkapi misinya, Feran melakukan penyamaran. Feran banyak membantu Sadira melewatkan masa-masa sulit, mencarikan pekerjaan, menemani dan merawat Rava, anak perempuan Sadira ketika Sadira kembali meneruskan kuliah dan mencapai gelar sarjananya.
Karir Sadira melesat naik. Dan perjumpaan kembali dengan Glenn, ayah kandung Rava kembali dalam hidup Sadira membuat Sadira terombang-ambing. Siapakah yang akan dipilih Sadira menjadi pendamping hidupnya?
Alur cerita yang mudah ditebak. Dan ada banyak peristiwa kebetulan di dalamnya. Untuk Anda yang mungkin lelah seharian bekerja dan ingin menikmati bacaan yang ringan, buku ini bisa menjadi pilihan. Yang membedakan buku ini dengan kebanyakan kisah serupa adalah pengarangnya pandai memberi keunggulan untuk bukunya, yaitu sisipan CD berisi lagu-lagu yang dinyanyikan sendiri olehnya.











RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : SITI AMINAH
KELAS           : XII IPS 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul              : Ibu, Pergi ke Surga
Pengarang    : Sitor Situmorang
Cetakan         : pertama, Januari 2011
Penerbit        : Komunitas Bambu
Tebal              : 218

Buku berisi kumpulan cerita Sitor, dengan “Ibu, Pergi ke Surga” sebagai judul pilihan. Ibu, yang menderita sakit paru-paru sejak lama, tinggal berdua dengan Bapak di kampung. Dua anaknya merantau. Pada hari menjelang kematiannya, ia mengirim telegram meminta anaknya datang. Si tokoh datang sendiri, tanpa istri dan anaknya. Si kakek belum pernah sekalipun melihat cucunya. Anak satunya tak lagi diketahui rimbanya.
Bapak adalah seorang yang percaya pada takhyul, sebaliknya Ibu adalah penganut kristen yang taat. Ketika itu natal sudah dekat, pendeta mengusulkan agar jemaat merayakan natal di rumah Ibu. Si tokoh sedikit keberatan untuk sebuah alasan yang tak dapat ia katakan, namun ia tak dapat menolak. Sebelum itu, sudah beberapa kali orang berhari Minggu di rumah mereka. Si tokoh merasa seolah-olah itu adalah upacara kematian. Pendeta bertanya kepadanya tentang mengapa ia tak ke gereja beberapa bulan lalu ketika ia datang berkunjung ke desa itu. Si tokoh mengalihkan pertanyaan tersebut, pun ketika pendeta memintanya untuk membaca injil di malam natal nanti. Si tokoh tak setuju tapi ia diam. Pendeta menganggap itu sebagai tanda setuju.
Di malam natal, sebelum tamu-tamu berdatangan, si tokoh masih mendengar suara batuk Ibu. Kemudian untuk beberapa lama suasana sunyi. Si tokoh menengok, memperhatikan Ibu yang sedang terbaring. Diperhatikannya wajah Ibu yang tirus, dan dada yang tak lagi bergerak. Ibu telah meninggal. Si tokoh merasakan perasaan syukur yang ganjil, yang tak memberi kesempatan pada haru yang menyumbat kerongkongannya. Tak ada orang yang tahu, pun Bapak yang ada di dekatnya. Tak ada yang menyadari kematian Ibu, pun ketika tamu-tamu berdatangan dan upacara dimulai. Pendeta dan semua orang mengira Ibu tertidur, mereka tak ada yang ingin mengganggunya. Ketika tamu pulang barulah si tokoh memberitahu Bapak.
Pendeta datang, katanya “Kudengar Tuan besok pergi. Mudah-mudahan selamat saja di perjalanan!”
“…. saya tahu Tuan juga percaya, walaupun orang terpelajar tidak lagi suka datang ke gereja. Saya selalu yakin Tuan berpegang pada kristus,” kata pendeta seperti pada dirinya sendiri. …. Mana bisa manusia tak ber-Tuhan! Mana mungkin tak ada surga!” katanya dengan pandang seakan-akan kambing menghadap batu.
Si tokoh pergi menuju pohon natal yang sudah kering terbengkalai di pekarangan. Dengan api sebuah korek, dibakarnya pohon itu sehingga menjadi unggun.
Dalam cerita Ibu, Pergi ke Surga, Sitor memberikan penghayatan kepada pembacanya perasaan terharu bahagia. Kisah ini tidak sekedar tentang kematian Ibu, tapi mengutip sinopsis buku, yaitu: “Membacanya memperoleh nilai tambah pengetahuan latar belakang konflik yang tumbuh dalam keluarga Batak antara kekristenan dan penganutan adat yang sebaiknya dilenyapkan. Meminjam ungkapan Hary Aveling, dalam cerita ini terdapat suatu jalinan kompleks tentang sikap moral di sekitar tema kematian, sikap positif mereka yang tinggal di sebuah kampung di pegunungan, dan sikap nihilistik “aku”.”
Cerita-cerita dalam karya Sitor sarat dengan pengetahuan latar belakang kebudayaan, terutama Batak, ajaran eksistensialisme seperti tampak pada Ibu, Pergi ke Surga serta filsafat.
Selain bahasanya yang puitis, kisah-kisah dalam buku ini dapat menambah kekayaan bathin pembacanya melalui pengalaman para tokoh-tokohnya.





RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : IDA WIDYA WATI
KELAS           : XII IPA 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013





Judul              : Dua Ibu
Pengarang    : Arswendo Atmowiloto
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 300

“Dalam kehidupan ada dua macam ibu. Pertama, ialah sebutan untuk perempuan yang melahirkan anaknya. Kedua, ialah sebutan untuk perempuan yang merelakan kebahagiaannya sendiri buat kebahagiaan anak orang lain, dengan rasa bahagia pula.”
Ada Solemah, Mujanah, Mamid, Ratsih, Herit, Jamil, Adam, Priyadi, dan Prihatin. Anak-anak yang tinggal dan diasuh oleh seorang perempuan yang mereka panggil Ibu. Ibu yang merawat semua anaknya dengan penuh kasih sayang. Ibu, yang kata orang, bukan ibu kandung untuk semua anak yang diasuhnya, kecuali Jamil. Ibu yang setiap kali ditanya mengenai asal usul anak-anaknya akan menjawab dengan pendek.
“Semua anak yang ada di sini adalah anak Ibu”
Solemah sudah menikah dan tinggal bersama suaminya seorang kopral Angkatan Laut di Surabaya. Kemudian Mujanah juga menikah. Pada waktu mereka menikah dahulu, Ibu menjual peninggalan Ayah dan harta benda yang dimilikinya untuk membiayai pesta pernikahan Solemah dan Mujanah. Ada Mamid, seorang anak laki-laki. Ibu kandungnya adalah tante Mirah, yang dulunya juga adalah anak yang pernah diasuh Ibu. Tante Mirah menikah dengan om Bong dan pindah ke Jakarta, menitipkan Mamid untuk diasuh Ibu. Dua belas tahun kemudian setelah berkali-kali tante Mirah meminta Mamid untuk pindah ke Jakarta bersamanya, Mamid memutuskan untuk ikut, demi saudara-saudaranya.
Kemudian Ratsih menikah dengan sersan kepala dan tinggal di Surabaya. Herit, ikut bersama Ratsih. Jamil, anak kandung Ibu mengembara ke Jakarta. Cita-citanya menjadi pelaut.
Adam dan kedua adik kandungnya, Priyadi dan Prihatin, anak kandung Pak De Wiro. Pak De Wiro mengemukakan keinginannya untuk membawa pulang kembali ketiga anaknya kepada Ibu. Pak De Wiro menitipkan ketiga anaknya kepada Ibu setelah kematian istrinya. Adam menolak. Ia bertekad untuk menemani Ibu selamanya. Ibu membujuknya karena khawatir disangka ingin memiliki mereka. Pak De Wiro pada akhirnya memang menuduh Ibu sengaja tidak melepaskan Adam.
“Saya akan buktikan bahwa saya tidak akan pernah meninggalkan Ibu. Sampai Ibu mati, saya akan tetap bersama Ibu. Kalau tak ada orang lain, saya yang akan mengubur Ibu.”
Ibu, Surat
“Hidup itu adakalanya gelap adakalanya terang. Jangan terlalu sedih kalau lagi gelap, jangan terlalu gembira kalau lagi terang. … Mintalah selalu kepada Tuhan. Tuhan-lah yang Maha Mengetahui. BagiNya selalu ada jalan bagi kita yang meminta.”

Beberapa nukilan yang bagus dari buku Dua Ibu.
“Jangan ikut-ikutan yang jelek. Kalau kau baik, mereka akan ikut-ikutan baik.”
“Tak ada yang lebih baik dari nasihat panjang-lebar selain contoh.”
Ini adalah kisah tentang kasih sayang dari perempuan yang dipanggil Ibu oleh anak-anaknya, tidak peduli apakah itu anak kandung atau anak orang lain. Ibu yang rela menanggung kepedihan dan kelaparan demi kenyamanan dan kenyang putra-putrinya. Ibu yang memendam semua kegetiran hidup untuk dirinya sendiri. Dan Ibu yang dengan kebesaran hati mengorbankan kebahagiaanya sendiri untuk kebahagiaan orang lain.
Arswendo menuliskan cerita ini dengan gayanya yang alami. Kita seperti melihat fragmen kehidupan sesungguhnya. Ada keharuan yang menyeruak sekaligus keluguan di dalamnya. Cerita yang sederhana namun hidup.

RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : ELSA WANDINI
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul              : Anak Bajang Menggiring Angin
Pengarang    : Sindhunata
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan         : kesembilan, Agustus 2010
Tebal              : 467

Alkisah, di sebuah negeri Lokapala, seorang putra dari Begawan Wisrawa, Prabu Danareja jatuh cinta pada putri Sukesi. Putri dari sahabatnya, Sumali, seorang raksasa dari negeri Alengka. Sang Ayah yang sangat mencintai anaknya memutuskan untuk pergi menemui Sumali untuk melamar putri Sukesi. Sesampai di sana, Begawan Wisrawa mengutarakan niatnya. Sumali, sahabat yang dikasihinya itu menceritakan syarat yang diinginkan oleh Sukesi. Sukesi bersumpah hanya mau menerima lamaran dari orang yang bisa menerjemahkan arti mimpinya, yaitu menguraikan makna Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Wisrawa memutuskan untuk menguakkan makna Sastra Jendra demi putranya.
Apakah Sukesi berhasil menguraikan Sastra Jendra? Apakah dengan memahami Sastra Jendra maka keduanya telah menjadi sempurna sebagai titah? Batara Guru memutuskan untuk turun ke dunia, ia akan mencobai kekuatan budi Wisrawa dan Sukesi.
Gagal menaklukkan kedua makhluk dunia yang berada di ambang kesempurnaan, Batara Guru kembali ke kahyangan. Sementara itu jagad raya bergemuruh. Bala tentara kejahatan menemui Batara Guru.
“Hai Raja para Dewa, keluarlah, dan dengarkanlah kami,”
“Lihatlah, berjuta-juta manusia yang mengiringi kami. Mereka ini belum lelah dengan dosa-dosanya. pandanglah tangis mereka. Kami ingin mereka tetap menangis, karena memang demikian kehendak mereka. Jangan sampai tangis mereka diubah menjadi kebahagiaan oleh kesucian Wisrawa dan Sukesi, yang kini sudah berada di ambang Sastra jendra.”
“Maka, hai Raja para Dewa, jangan kau mengira mereka telah berhasil memasuki alam ilahimu. Mereka masih milik kami. Percobaanmu terhadap mereka belum lengkap. Manusia itu adalah laki-laki dan wanita. manusia belum menjadi ilahi, bila hanya lelaki saja yang bisa memiliki cahaya ilahi. Dan manusia belum ilahi pula, bila hanya wanita saja yang bisa memiliki cahaya ilahi. Turunlah ke dunia dan cobailah mereka berdua bersama-sama. Nanti kau akan tahu bahwa keduanya adalah makhluk yang masih ingin berdosa. Wisrawa dan Sukesi tak mungkin menghindar dari kekuasaan kami. mereka sama dengan manusia-manusia yang mengiringi kami dengan tangisnya ini.”
Batara Guru kembali ke dunia bersama Dewi Uma. Keduanya menyusup ke dalam tubuh masing-masing pria dan wanita itu. Wisrawa dan Sukesi pada akhirnya gagal menghayati Sastra Jendra dalam kehidupannya meski mereka sudah memahami dalam pikirannya. Dalam penyesalannya mereka berdua mendengar suara ilahi.
“… “Hati manusia dalam badan jasmaninya itu demikian lemahnya. Budimu bisa membayangkan keluhuran apa saja, tapi serentak dengan itu hatimu bisa terjerumus ke dalam kenistaan tak terkira. Maka, anakku Sastra Jendra pada hakekatnya adalah kepasrahan hati pada ilahi, supaya yang ilahi menyucikannya. Kepasrahan hati itulah yang tak kau alami, ketika kau merasa memahami Sastra Jendra. Kau dihukum oleh kesombongan budimu sendiri, yang tidak mempedulikan jeritan hati dalam belenggu jasmaninya yang masih berdosa tapi ingin pasrah.”
Dan, Sukesi pun melahirkan kandungannya, seorang anak dengan sepuluh muka raksasa, yang kemudian dinamakan Rahwana. Kelak, Rahwana inilah yang menculik Dewi Sita dari suaminya, Rama. Sepuluh muka Rahwana melambangkan semua nafsu manusia dan kekacauan budinya.
Diilhami dari kisah pewayangan Ramayana, Sindhunata mengemas karya sastra ini dengan sangat menarik, dan sarat dengan nilai-nilai filosofi.


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA




DISUSUN OLEH
NAMA            : LASTRI
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013


Judul Asli       : By The River Piedra I Sat Down and Wept
Pengarang    : Paulo Coelho
Penerbit        : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 222

“Cinta adalah perangkap. Ketika ia muncul, kita hanya melihat cahayanya, bukan sisi gelapnya.”
Berkisah tentang dua sahabat, pria dan wanita. Mereka tumbuh dan tinggal di sebuah kota kecil, Soria, di Spanyol. Si lelaki kemudian memutuskan untuk melihat dunia, sementara yang perempuan memilih Zaragosa sebagai tempatnya untuk meneruskan sekolah. Sesekali mereka kerap berkirim surat.
Suatu ketika, si pria mengundang Pilar -nama si wanita- untuk menghadiri pertemuan, di mana si lelaki akan memberikan ceramah. Sahabat masa kecilnya ini ternyata adalah seorang pemimpin spiritual. Dalam sebuah kesempatan, yang telah lama dinanti dan diangankan, si lelaki menyatakan perasaan cintanya kepada si perempuan. Cinta yang tumbuh sejak mereka kanak-kanak. Pilar bukannya tidak mengetahui, sesungguhnya ia pun mencintai lelaki ini.
Namun Pilar mencoba mengelak. Dunia lelaki ini berbeda dengan dirinya. Pilar adalah perempuan yang takut menghadapi hal-hal tak terduga. Ia menginginkan kehidupan yang aman dan biasa.
“Kau harus mengambil resiko, ia berkata. Kita hanya dapat memahami keajaiban hidup sepenuhnya jika kita mengizinkan hal-hal tak terduga untuk terjadi.”
Cinta yang tumbuh perlahan mengubah pandangan Pilar atas pilihan hidup. Namun ketakutan itu masih membayanginya.
“Namun cinta itu mirip bendungan: jika kau membiarkan satu celah kecil yang hanya bisa dirembesi sepercik air, percikan itu akan segera meruntuhkan seluruh bendenungan, dan tak lama kemudian tak seorang pun bisa mengendalikan kekuatan arusnya. Setelah bendungan itu runtuh, cinta pun mengambil kendali, dan apa yang mungkin ataupun tidak, tak lagi berarti; bahkan bukan masalah apakah orang yang kita cintai itu tetap di sisi kita atau tidak. mencintai berarti kehilangan kendali.”
Pilar berkeras tak membiarkan celah itu ada. Pertarungan antara logika dengan kekuatan cinta menjadi renungan yang menarik, yang disajikan dalam buku ini. Tidak hanya Pilar, si lelaki pun sebenarnya menghadapi dilema yang sama. Memilih hidup normal dengan wanita yang ia cintai atau kehidupan religius-nya.
Di tepi sungai Piedra, keduanya akan memutuskan jalan hidup mereka selanjutnya.
Cinta tidak pernah membuat kita menderita, karena seperti Coelho bilang “..dalam setiap cinta ada benih pertumbuhan diri. Semakin kita mencinta, semakin kita dekat pada pengalaman spiritual.”
“… pengalaman spiritual sesungguhnya adalah pengalaman praktis dari cinta. Dan cinta tidak mengenal peraturan.”
“Cinta sejati adalah penyerahan diri seutuhnya. Mencintai adalah melebur dengan orang yang kita cintai dan menemukan percikan Tuhan di dalam dirinya.”








RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : LUSI LESTARI
KELAS           : XII IPS 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul              : Maya, Misteri Dunia dan Cinta
Pengarang    : Jostein Gaarder
Penerbit        : Mizan
Halaman       : 458

“Kita adalah teka-teki yang tak teterka siapapun”
Di sebuah kepulauan Fiji, tepatnya pulau Taveuni beberapa turis tanpa sengaja bertemu. Mereka ada di sana dalam rangka menyaksikan pergantian milenium. Ada John Spooke, seorang penulis Inggris yang masih berduka akan kematian istrinya. Frank Andersen, seorang ahli biologi evolusioner dari Norwegia, yang telah kehilangan seorang anak dalam sebuah kecelakaan tragis dan berpisah dari istrinya, Vera serta Ana dan Jose, pasangan penuh teka-teki dari spanyol.
Frank adalah narator dari kisah ini. Ia menuliskan surat untuk Vera, istrinya. Cerita bermula ketika Frank melakukan ekspedisi di sebuah pulau Fiji untuk tugas menyelidiki bagaimana spesies-spesies tanaman dan hewan yang didatangkan dari luar daerah telah memengaruhi keseimbangan ekologi. Pulau Taveuni merupakan rangkaian tahap akhir dari ekspedisi panjang Frank di Pasifik. Sebelum kembali ke negaranya, Frank memutuskan untuk berlibur beberapa hari di Taveuni sekaligus merayakan datangnya abad milenium di pulau yang disebut menjadi tempat berpenduduk pertama di dunia yang akan melihat milenium ketiga.
Di sebuah resor ini lah Frank bertemu dan berkenalan dengan beberapa turis lainnya. Mereka adalah: Laura, Bill, John, Jose dan Ana-pasangan penuh teka-teki dari spanyol. Beberapa kali kesempatan, disengaja maupun tidak, Frank, Jose dan Ana seringkali bertemu. Kesenangan Jose dan Ana mengutip kalimat-kalimat ganjil tentang alam semesta dan joker menarik perhatian Frank. Rasanya sejak pertama kali John melihat Ana, ia meyakini bahwa dirinya pernah melihat wajah Ana, entah di mana. Ada sesuatu yang begitu misterius pada diri perempuan itu. Dan pada saat yang sama, Frank pun memiliki perasaan yang tidak menyenangkan bahwa pada suatu waktu telah terjadi sesuatu pada Ana.
Rasa ingin tahu Frank yang tinggi terhadap pesan-pesan Jose dan Ana memenuhi sebagian besar isi surat Frank kepada Vera. Belum lagi percakapan imajiner Frank dengan seekor tokek di kamar hotelnya. Siapakah Ana? Siapakah joker? Dan apa hubungan Ana dengan Maya, si model lukisan Maja dari karya Goya yang terkenal itu?
Jostein memberikan renungan kepada kita bahwa keberadaan alam semesta dan seluruh isinya memiliki makna, pun hidup kita sendiri.
“Kita adalah bagian dari sesuatu yang sangat besar.” (halaman 366)

















RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : NOVELYA ANGGRAENI
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013


Judul              : Gadis Jeruk
Pengarang    : Jostein Gaarder
Penerbit        : Mizan Pustaka
Cetakan         : Juli 2011 (Gold Edition)
Tebal              : 252 halaman

“Bagaimana perasaan Anda jika mendapat surat dari Ayah Anda yang meninggal sebelas tahun yang lalu? Bingung, tentunya”.
Ini sebuah kisah tentang seorang anak laki-laki bernama Georg Roed, di usia-nya yang ke lima belas tahun ia mendapat surat warisan dari sang ayah, Jan Olav. Surat panjang itu berisi kenangan hari-hari yang dilalui Ayah bersama dirinya. Namun yang terutama adalah cerita Ayah tentang seorang gadis jeruk. Siapakah ia? Dan mengapa Ayah bertanya tentang Teleskop Ruang Angkasa Hubble? Apa hubungan gadis jeruk dengan Teleskop Ruang Angkasa Hubble?
Gadis jeruk adalah sebutan Jan Olav untuk seorang gadis cantik bernama Veronika, yang mengenakan mantel kulit berwarna oranye. Gadis itu ditemuinya pertama kali ketika mereka berada di dalam trem. Gadis itu memeluk erat sebuah kantong yang berisi jeruk-jeruk. Namun yang teristimewa dari gadis itu adalah ada sesuatu yang magis dan memikat tapi tak terjelaskan.
Sejak itu Jan Olav tidak bisa melupakan si gadis jeruk. Jan Olav mengejar si gadis jeruk kemanapun. Gadis jeruk dan Jan Olav tahu mereka mempunyai peraturan yang harus mereka tepati bersama. Aturan yang mesti mereka lakukan atau hindari, tanpa perlu memahaminya atau bahkan tak perlu membicarakannya.
Kisah mereka adalah dongeng yang juga kita, manusia jalani dalam kehidupan di dunia.
“Bukankah dunia ini hanya sebuah dongeng panjang? Dongeng besar yang kita merupakan bagian-bagiannya, puzzle besar yang mana kamu dan aku hanya merupakan beberapa keping kecilnya. Dongeng itu pun punya hukum dan peraturan tertentu yang tidak bisa kita kita mengerti, yang bisa kita sukai atau benci, tapi mau tidak mau harus kita ikuti.”
Dan sebagai sebuah dongeng tentu mempunyai akhir.
“Dongeng hebat apakah yang sedang kita jalani dalam hidup ini, dan yang masing-masing dari kita hanya boleh mengalaminya untuk waktu yang sangat singkat? Mungkin teleskop ruang angkasa akan membantu kita untuk mengerti lebih banyak tentang hakikat dongeng ini suatu hari. Barangkali, di luar sana, di balik galaksi-galaksi, terdapat jawaban apa sebenarnya manusia itu.”
Teleskop Angkasa Hubble adalah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Sebagian besar benda-benda angkasa yang dapat ditemukan dan berhasil diidentifikasi adalah berkat jasa teleskop Hubble ini. Termasuk di antaranya lubang hitam, galaksi, supernova, sampai tabrakan bintang. Teleskop ini telah mengambil gambar-gambar yang menakjubkan tentang masa lalu alam semesta. Bagaimana mungkin? Walau terdengar absurd inilah penjelasannya:
“Sesungguhnya melihat ke ruang angkasa itu sama dengan melihat ke masa lalu”
Jika kita melihat planet yang jaraknya 100 juta tahun cahaya itu sama artinya kita melihat masa kehidupan planet itu di 100 juta tahun yang silam.
Bukankah menakjubkan? Bahkan teleskop ruang angkasa Hubble nyaris bisa melihat langsung ke dentuman besar ketika ruang dan waktu tercipta.
Manusia akan terus mencari jawaban tentang hakikat dirinya, melalui bintang-bintang, planet, galaksi, dan seluruh kehidupan di alam semesta. Entah sampai kapan.
Dan seandainya, Anda diberikan pertanyaan seperti di bawah ini, apakah jawabannya?
“Apa yang akan kamu pilih seandainya kamu punya kesempatan untuk memilih? Akankah kamu memilih hidup yang singkat di bumi kemudian dicerabut lagi? Atau, apakah kamu akan berkata tidak, terima kasih? Kamu hanya punya dua pilihan ini. Itulah aturannya. Dengan memilih hidup, kamu juga memilih mati.” (hal 212)



RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : MARIAM
KELAS           : XII IPA 2


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul              : Robohnya Surau Kami
Pengarang    : A.A. Navis
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Halaman       : 139

Ada sepuluh cerita pendek di dalam buku ini. Salah satunya yang cukup fenomenal yaitu “Robohnya Surau Kami”.
Bercerita tentang seorang kakek yang bersedih setelah mendengar cerita dari Ajo Sidi. Cerita itu adalah tentang percakapan Tuhan dengan seorang manusia yang bernama Haji Saleh, di akhirat ketika Tuhan memeriksa orang-orang yang sudah berpulang. Haji Saleh meyakini bahwa dirinya akan dimasukkan ke surga. Namun ternyata Tuhan mengirimnya ke neraka. Haji Saleh kaget dan begitu tercengangnya ketika ia mendapati teman-temannya sedang merintih kesakitan di dalam sana. Ia tak mengerti karena semua orang yang dilihatnya adalah mereka yang tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Akhirnya mereka semua memutuskan untuk memprotes keputusan Tuhan. Dan inilah jawaban Tuhan:
“…kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kaubiarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembahku saja.”
Semua menjadi pucat pasi, dan bertanyalah haji Saleh pada malaikat yang menggiring mereka.
“Salahkah menurut pendapatmu, kalau kami, menyembah Tuhan di dunia?’
“Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan anak istrimu sendiri, sehingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Inilah kesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di dunia berkaum, bersaudara semuanya, tapi engkau tak mempedulikan mereka sedikitpun.”
Navis seperti ingin mengingatkan kita yang seringkali berpuas diri dalam ibadah, tapi sesungguhnya lupa memaknai ibadah itu sendiri. Kita rajin sahalat, mengaji dan kegiatan ritual keagamaan lainnya karena kita takut masuk neraka. Kita menginginkan pahala dan keselamatan hanya untuk diri kita sendiri. Kita melupakan kebutuhan orang lain. Karenanya kita tidak merasa berdosa dan bersalah ketika mengambil hak orang lain, menyakiti perasaan sesama atau bahkan melakukan ketidakjujuran dan kemaksiatan di muka bumi.
Jika demikian, maka kesalehan agama yang kita miliki tak lebih superfisial saja sifatnya. Kita tidak sepenuhnya ikhlas.
Kita lupa bahwa belajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh adalah juga ibadah. Berbuat baik terhadap sesama makhluk hidup juga ibadah. Dan bahwa kita mempunyai tangungjawab sosial terhadap masyarakat dan sekeliling kita.











RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : HEMA FITRIYANI
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul Buku               : Dewi Kawi
Pengarang                : Arswendo Atmowiloto
Tahun Penerbitan  : 2008
Penerbit                    : PT Gramedia Pustaka Utama

Eling adalah pengusaha kaya yang memulai hidupnya dari mengumpulkan sisa-sisa daun kol yang membusuk. Di masa silam ia pernah mencintai seorang wanita yang kemudian menjadi sumber inspirasinya. Kawi, nama wanita itu. Eling ingin membalas budi kebaikan wanita itu dengan memberi nama kehormatan Dewi Kawi untuk satu usaha bisnisnya. Ia berniat mencari Dewi Kawi.
Satu setengah tahun kenangan bersama Kawi merupakan peristiwa-peristiwa terpadat dalam hidup Eling. Namun ajaib ia tak lagi bisa mengingat dengan baik wanita yang pernah lekat dalam hidupnya. Untuk akhirnya Eling ragu, apakah wanita itu pernah benar-benar ada dalam kehidupannya? Apakah ia mencintainya? Atau apakah ini semua hanya khayalan yang berusaha ia ciptakan agar seolah-olah menjadi nyata? Bukankah untuk seorang pengusaha sukses seperti dirinya maka kisah hidupnya dianggap menjadi sebuah kebenaran?
Bagi Eling, kenyataan atau kebenaran ternyata bukan apa yang dialami, melainkan juga bisa diciptakan kembali, dibentuk kembali, dan kemudian dipercaya bersama orang lain.
Demikian juga kisah cintanya dengan Kawi, sungguhkah ia mencintai wanita itu? Atau ia yang menghidupkan, melebih-lebihkan dan membuat segala sesuatunya menjadi indah? Seperti halnya sebuah dusta. Manusia memerlukan dusta sebagaimana ia memerlukan bernapas. Dusta adalah upaya yang wajar untuk membuat sebuah perubahan dari peristiwa yang terjadi.
Arswendo mengibaratkan dusta sebagai berikut:
Dalam keadaan jatuh cinta, kita menangkap senyuman sebagai perhatian, kita menemukan realitas lain dari sebatang cokelat sebagai sesuatu yang istimewa. Mereka yang tengah jatuh cinta sebenarnya sedang mendustai dalam pengertian mengubah realitas yang ada.
Cinta adalah dramatisasi, rekonstruksi ulang segala kejadian yang dialami-atau tak dialami secara langsung. Ketika kita larut di dalamnya , dan tak mampu membedakan mana peristiwa yang sesungguhnya dan mana yang olahan, sempurnalah sudah libatan emosi itu.
Dan ukuran cinta tidak sekedar perhatian tapi juga ada ikatan emosional yang rutin di dalamnya. Maka,itulah sebabnya putus cinta bagai meneteskan air mata hangat, karena membekas. Masalahnya memang, hanya kenangan.
















RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : HERU WAHYUDI
KELAS           : XII IPS 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013

Judul              : Tuhan Maha Tahu, tapi Dia Menunggu
Penulis           : Tolstoy
Penerbit        : Jalasutra
Tebal              : 59 halaman

Setelah Pesta Dansa adalah salah satu kisah dari buku kumpulan cerpen Tolstoy yang berjudul Tuhan Maha Tahu, tapi Dia menunggu.
“Hidup ini tidak bisa ditebak.”
Aku pernah begitu mencintai seorang perempuan. Ayah gadis ini adalah seorang bangsawan. Suatu hari diadakan pesta dansa di rumah ayah Varenka, nama gadis ini. Aku datang. Di pintu masuk aku disambut oleh Ayah dan Ibu Varenka. Mataku tak sengaja bersitatap dengannya. Saat itu aku merasa jatuh cinta. Mata kami saling menatap. Tak aku pedulikan orang-orang di sekitarku. Sepanjang malam itu perhatianku tak lepas dari dirinya. Varenka membalas perhatianku. Aku berdansa dengan Varenka. Menemaninya makan malam. Melihatnya berdansa dengan ayahnya. Kolonel Barishnykov, ayah Varenka adalah seorang pedansa ulung. Kemudian, aku diperkenalkan oleh ayahnya dan bercakap-cakap. Malam itu pikiranku penuh oleh bayangan dirinya, bahkan ketika aku sampai di rumah.
Aku gelisah, tak bisa tidur. Malam beranjak pagi dan akhirnya aku memutuskan untuk keluar rumah dan berjalan-jalan. Di tengah perjalanan, terjadilah suatu peristiwa yang kemudian mengubah perjalanan hidupku selanjutnya. Sayup-sayup kudengar bunyi tambur. Pelan tapi mengarah ke tempat aku berdiri. Iringan tambur terdengar semakin keras disertai derap langkah sepatu tentara. Bayangan itu semakin dekat dan aku melihat pasukan tentara mengawal seorang pemberontak. Bajunya sobek dan kumal. Langkah kakinya tampak berat karena kedua pergelangan tangannya dirantai. Tangannya pun ikut dibelenggu ikatan rantai yang berat. Sesekali pemberontak itu terlihat menggeliat dan berteriak. Teriakannya terdengar memilukan dan menyayat hati. Ia dipecut. Bunyi tali pecut itu terdengar jelas mengalahkan derap pasukan tentara. Aku hampir menutup telingaku, tak sanggup aku mendengar teriakannya.
Darah mengucur dari bekas luka pecutan. Si pemberontak terjatuh dan tentara di barisan depan memaksanya berdiri, namun si pemberontak terjatuh kembali. Sampai kemudian terdengar aba-aba berhenti dan komandan pasukan memberi perintah kepada si pemberontak untuk berdiri. namun perintah itu sia-sia. Komandan pasukan marah, mengambil tali pecut dan memecut pemberontak itu dengan bernafsu. Dari gerakannya aku dapat melihat ia puas telah menyakiti pemberontak itu. Teriakan pilu pemberontak tak dihiraukannya. Setelah puas komandan pasukan membalikkan badannya ke arahku. Aku tak percaya, ketika aku melihat wajahnya, ia adalah kolonel Barishnykov.
Sejak dini hari itu aku tak bisa melupakan wajah kesakitan si pemberontak, bunyi tambur dan derap pasukan tentara serta wajah haus darah dan sorot mata kejam kolonel Barishnykov. Aku masih beberapa kali menemui Varenka. Tapi setiap kali menatap mata Varenka aku melihat bayangan peristiwa dini hari itu. Kengerian itu menghantuiku. Akhirnya kuputuskan pergi dari kota itu dan meninggalkan Varenka.

Perilaku barbar manusia seperti di atas nyatanya masih tampak di abad 21. Kebencian dan aniaya menjadi jalan pintas untuk menyikapi sebuah perbedaan. Apakah selamanya manusia tak pernah belajar dari sejarah hidupnya sendiri?







RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : RIAN ANDRIYANI
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul asli                   : Rispondimi
Pengarang                : Susanna Tamaro
Penerbit                    : PT Gramedia Pustaka utama
Tebal                          : 219 halaman

Buku ini terdiri dari 3 kumpulan cerita yang terpisah tapi mempunyai dilema yang sama, cinta, kebencian, dendam, perjuangan untuk hidup dan Tuhan.
Kisah pertama bercerita seorang anak yatim piatu bernama Rosa. Ibu Rosa adalah seorang pelacur yang meninggal karena kecelakaan ketika sedang menjajakan dirinya di kelokan sebuah jalan. Rosa kecil kemudian tinggal bersama paman dan bibinya. Namun bukan kasih sayang yang ia peroleh melainkan kebencian dalam hidupnya.
“Apakah cinta itu benar-benar ada? Dan dalam bentuk apakah cinta menyatakan diri?”
“Sewaktu kanak-kanak aku percaya pada cinta, sama seperti aku percaya pada peri. Namun pada suatu hari aku mencari di celah-celah kayu dan di balik tudung-tudung jamur. Dan aku tidak menemukan peri atau makhluk-makhluk gaib, hanya lumut, jamur, tanah, dan serangga. Serangga itu bukannya berciuman, melainkan saling memangsa.”
Ketika usianya beranjak remaja Rosa meninggalkan paman dan bibinya. Ia mendapat kesempatan untuk menjadi pengasuh di sebuah keluarga muda. Di sana kehidupan Rosa berubah. Sejenak ia menemukan keluarga yang tepat. Sampai suatu ketika Rosa terlibat cinta dengan pria majikannya. Sayangnya, laki-laki ini ternyata hanya ingin memanfaatkan kepolosan Rosa. “Cinta berarti menyerahkan diri sepenuhnya kepada yang lain, tanpa berpikir untuk menyembunyikan apapun.” Dan dengan cinta itu pula Rosa akhirnya harus menanggung resiko yang lebih besar.
“Apakah seseorang mendampingi kita, ataukah kita hanya sendirian?
“Jawablah aku.”
Kisah kedua bercerita tentang seorang wanita yang tidak mampu menghadapi kekejaman suaminya sehingga menyebabkan ia kehilangan putra tercintanya. Cinta yang ia miliki pupus bersama kebencian yang terus menghinggapi dirinya dan berubah menjadi dendam.
Kisah ketiga bercerita tentang sebuah cinta yang posesif. Rasa takut kehilangan dapat membawa kita pada munculnya prasangka dan sifat jahat.
Jadi, apakah cinta itu?
Entah. Mungkin cinta bisa melukaimu, memberimu dendam dan kebencian. Tapi cinta juga memberimu kebahagiaan dan kebijaksanaan.















RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : PUTU AMELIA
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul asli       : A Wrinkle in Time
Penulis           : Madeleine L’Engle
Penerbit        : Atria
Tebal              : 267


Meg adalah seorang gadis yang pintar. Namun di sekolahnya ia sering mendapat masalah. Adiknya, Charles adalah orang yang mengetahui kapan Meg merasa sedih. Kedua orang tua mereka adalah ilmuwan. Namun sudah lama ayah mereka pergi tak ada kabarnya. Mulanya selalu ada surat namun kemudian surat-surat itu lenyap tanpa berita. Menghilangnya ayah mereka menimbulkan desas-desus yang tak menyenangkan. Walau seperti Ibu bilang, Ayah pergi demi sebuah tugas rahasia.
Dan petualangan yang menakjubkan dimulai di suatu malam. Meg bersama adiknya, Charles dan teman sekolahnya Calvin melakukan perjalanan melintasi ruang dan waktu, bahkan memasuki dimensi kelima. Bersama mereka akan menyelamatkan Ayah sekaligus memerangi kejahatan yang sebenarnya.
Di sebuah planet, di kegelapan yang misterius, di sanalah Ayah Meg terperangkap dalam pilar yang beku dan dingin serta pekat. Sanggupkah anak-anak ini menyelamatkan Ayah mereka?
Kekuatan apakah yang dapat mengalahkan kejahatan dan kebencian? Cinta. Ya, itulah jawabnya. Cinta lah yang kemudian menyelamatkan Meg dan adiknya, Charles.
Membaca buku ini seperti menghadirkan bayangan-bayangan makhluk asing (alien) yang tinggal di sebuah planet. Apakah sebenarnya kita hidup sendiri? Apakah kita berevolusi sendirian di ruang angkasa yang hingar bingar ini? Benar-benar sendiri? Tak terjamah oleh makhluk lain di luar tata surya kita?
Seperti juga dituliskan dalam buku ini bahwa kehidupan kita di bumi ibarat sebuah soneta.
RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : MILA WULANDARI
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013





Judul              : A Beautiful Mind
Pengarang    : Sylvia Nasar
Penerbit        : Gramedia Pustaka Utama
Tebal              : 625 halaman

Pernah ada yang mengatakan bahwa batas kejeniusan dan ketidakwarasan itu berbeda tipis. Nah, cerita dalam buku ini mungkin bisa mewakili kalimat di atas.  Kisah nyata seorang genius penerima nobel yang menderita sakit jiwa. Buku yang pernah difilmkan dengan judul yang sama ini bercerita tentang seorang genius matematika Amerika Serikat yang menemukan prinsip matematika, yang disebut dengan kesetimbangan Nash-yang sangat penting untuk teori permainan atau game theory.
Membaca lembar demi lembar tulisan di buku ini menimbulkan rasa iba dan takjub sekaligus.
Nash adalah seorang mahasiswa pasca sarjana yang cemerlang sekaligus eksentrik di Universitas Princeton. Di usia 20-an tahun Nash menemukan prinsip matematika yang menjadi dasar teori permainan. Namun karirnya yang cemerlang hancur ketika ia didiagnosis penyakit skizofrenia di usia 31 tahun. Kesehatan Nash semakin menurun di usianya yang ke 60 tahun. Ketika keberadaannya nyaris terlupakan sebuah keajaiban terjadi, yaitu:  kesembuhan yang tak disangka-sangka dan pada saat yang bersamaan panitia nobel memutuskan memberi penghargaan atas prestasi yang gemilang di masa lampau, sebuah penghargaan yang pernah diimpikan Nash semasa muda.
Membaca buku ini menghanyutkan kita, pembaca, pada perasaan kesepian dan keterasingan yang dirasakan sang tokoh.
Pada buku ini juga sedikit disinggung beberapa tokoh-tokoh genius lainnya yang mengalami sakit serupa.  Disebutkan bahwa kebanyakan mereka yang terkena skizofrenia adalah salah satunya, orang-orang yang mempunyai IQ tinggi. Membuat saya bertanya “Apakah mereka yang dilahirkan dengan otak cemerlang rentan terhadap penyakit kejiwaan?”
Kesan saya tentang buku ini: Bagus dan menarik. Mengingatkan pada kita bahwa dalam hidup perlu adanya keseimbangan. Serius dan bersenang-senang mempunyai porsinya sendiri-sendiri.
RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : NANA REZA A.
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul               : Gajah Mada
Pengarang      : Langit Kresna Hariadi
Penerbit         : Tiga Serangkai
Dikisahkan bahwa pada masa pemerintahan Jayanegara, kerajaan Majapahit banyak mengalami pemberontakan, salah satunya makar yang dilakukan oleh Ra Kuti. Pemberontakan yang dilakukan oleh Ra Kuti berhasil menguasai istana sehingga memaksa Prabu Sri Jayanegara bersama keluarganya mengungsi. Dalam pengungsiannya Jayanegara dikawal oleh pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Gajah Mada. Masa penyelamatan Jayanegara ini merupakan bagian paling menegangkan dari isi cerita. Adanya telik sandi (mata-mata) dari pihak Ra Kuti ke dalam pasukan Bhayangkara sempat membuat pasukan Bhayangkara dan Gajah Mada sendiri kewalahan. Sehingga diputuskan Gajah Mada sendiri yang mengawal raja.
Pada akhirnya kemenangan berada di pihak Jayanegara. Pasukan Bhayangkara berhasil merebut istana serta mengembalikan Sri Prabu Jayanegara menjadi raja Majapahit. Namun kemudian Jayanegara sakit. Untuk menyembuhkan sakitnya maka didatangkan seorang tabib yang bernama Ra Tanca. Ra Tanca ini sesungguhnya adalah orang yang masih menyimpan dendam dan sakit hati pada Jayanegara. Dengan kepandaiannya meracik obat dia mengakali Gajah Mada. Ra Tanca membuat racun yang seolah-olah obat untuk diminumkan kepada Jayanegara. Saat itu juga raja meninggal. Mengetahui rajanya terbunuh, Gajah Mada segera menghukum mati Ra Tanca.
Bagaimana kelanjutannya? Silakan baca buku kedua dari 5 seri buku Gajah Mada ini.
Kisah Gajah Mada dibuat 5 seri, yaitu: Gajah Mada, Bergelut dalam kemelut takhta dan angkara, Hamukti Palapa, Perang Bubat, dan Madakaripura Hamukti Moksa.
Nama Gajah Mada tidak lepas dari Majapahit. Dari seorang bekel, ia kemudian menjadi orang besar yang menghantar Majapahit mencapai puncak kejayaannya. Langit Kresna Hariadi, penulis buku ini mampu menuliskan cerita dengan sangat menarik. Pembaca seakan dibawa hanyut ke dalam sebuah petualangan yang seru dan mendebarkan.
Sebagai buku fiksi bernuansa sejarah, buku ini sedikitnya mampu membuat saya kembali tertarik menapak tilasi sejarah dari sebuah kejayaan besar yang ada di bumi nusantara.
RESENSI KUMPULAN CERPEN
UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : TB. RAKA PRATAMA
KELAS           : XII IPA 1


DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013





Judul                     : Merpati Putih
Penulis                  : Rhey El Fariqhy
Penerbit                : leutika Prio
Cetakan                :Pertama
Tahun Terbit        :2011
Tebal Buku :         164 Halaman

“BUGGG!!! Dia terhuyung beberapa langkah belum sempat dia membalas Raka kembali melancarkan serangan… makin melemah, pikir Raka, sudah lama ilmu Merpati Putih dasar dari Kakek Pram.”
Cerita pendek ini menceritakan tentang konflik yang dialami tokoh dengan penggambaran yang sangat simpel namun sering kita jumpai masalah serupa pada masa perkembangan atau masa Remaja, menarikuntuk di bahas dan menarik untuk dianggkat dalam sebuah cerita.
Merpati putih adalah salah satu karangan Rhey El Fariqhy yang menjadi pemenang sampul buku proyek gotong royong kloter lima, yang didalamnya ada juga beberapa cerpen dari pengarang lain yang tidak kalah menariknya untuk dibaca.
Penggalan cerpen diatas menceritakan tentang konflik fisik dan batin tokoh yang bernama Raka dengan seorang pemuda misterius saat perkelahian malam itu, yang punya maksud jahat terhadap tokoh Raka, kesunyian malam di jalan dan kejadian kejadian tak terduga pun dialami tokoh Raka yang baru pulang mengerjakan PR di rumah teman tokoh Raka.
Begitu piawainya penggambaran diskripsi seting dari penggarang membuat pembaca seolah-olah menyaksikan secara langsung kejafian yang dialami oleh tokoh Raka, Raka adalah putra darti bapak Adiwiarta seorang pengusaha yang cara mendidik anak terlalu pilih kasih menurut pandangan Raka, tak pernah memperhatikan raka, dan selalu memarahinya hingga Raka tak betah berada di rumah. Kekeesalan Raka makin memuncak ketika kakaknya yang bernama Satriyo yang terus di maja dan dianak emaskan.
Hak ini lah yang membuat Raka mencari jalan dan jati dirinya sendiri dengan ikut genk motor, membuat kondisi Raka makin tidak harmonis dengan orang tua dan teman-teman Raka. Tempat itulah yang dianggap raka terbaik dalam mencari ketenangan dan kepusana atas ketidak adialan yang ia alami.
Konflik batin yang dialami Raka juga timbul ketika sedang sarapan, karena tekanan dari ayah dan kakaknya membuat Raka semakin merasa tertekan, sejak pagi itu Raka tidak boleh lagi menggunakan motor untuk berkatifitas kemanapun termasuk ke sekolah, muka Raka yang babak belur dihajar orang misterius itulah penyebabnya. Hanya gara-gara masalah wanita, ya Viona namanya, orang yang selama ini ada rasa sejak kelas delapan SMP, karena tiga tahun di SMP VIona dan Raka selalu bersama-sama. Viona, pernah berpacaran dengan Galih, orang misterius yang menghajarnya malam itu.
Pada suatu pertemuan di belakang sekolah (SMA), pemandangan sawah-sawah dengan pemadangan background Gunung Muria, Raka bertemu dengan Viona, ternyata Viona si gadis cantik yang idola semau lelaki di sekolah karena dia juga artis, mengunggkapkan is hatinya pada Raka sore itu menjadi saksi terakhir pertemuan Raka dan Viona yang sia-sia, karena rakan akan meninggalkan kota.
Rhey El Fariqhy, menggambarkan tema rumitnya kehidupan cinta dalam cerpen ini, dengan alur maju dalam cerpennya yang berjudul Merpati Putih, didiskripsikan dengan baik dan membuat pembaca seolah-olah menjadi penonton disebuah suting sinetron. Yang menonton akting-akting pemerannya



RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA


DISUSUN OLEH
NAMA            : ITA SETIA NINGSIH
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013




Judul                      : Kentrung Itelile
Pengarang           : F. Rahardi
Penerbit              : PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1993
Tebal                      : 130 hal.
Entah apa yang ada dibenak penulis ketika memberi judul buku ini Kentrung Itelile. Dalam kata pengantar yang ditulis oleh Eka Budianta pun, kata ini tidak disebutkan maknanya. Bahkan kata ini sama sekali tidak disebut-sebut. Dalam kosa kata daerah Jawa (penulis lahir di Ambarawa, Jawa Tengah dan banyak menghabiskan waktu di sana) kata ini juga sulit dicari artinya.
Sepintas, judul tadi memang terdengar unik dan memancing rasa ingin tahu. Malahan bagi pembaca yang sedikit nakal, pelesetan dari kata itu dapat memberi konotasi berbau seks. Apapun interpretasi yang muncul dari judul tadi tampaknya F. Rahardi, sang penulis, menyerahkan saja pada masing-masing pembaca.
Upaya membebaskan pembaca dari pembatasan makna juga diberikan setelah membaca cerpen yang berjudul Kentrung Itelile. Cerpen yang mengisahkan tentang ketidakpahaman tokoh bernama Rahardi (mungkin ada kesengajaan memberi nama tokoh sama dengan nama pengarang) terhadap jurusan Kentrung Itelile, tempat sang isteri menimba ilmu, terus mewarnai isi cerita. Sampai akhirnya, Rahardi merasa lelah dan bosan mencari makna kata itu, karena sang isteri tak kunjung menjelaskan.
Namun di akhir cerita, tokoh kita, Rahardi, lagi-lagi harus dicekoki kata Kentrung Itelile saat menanyakan latar belakang pacar anaknya. Dia hanya mendapat jawaban bahwa sang pacar bernama Jakielin dan masih kuliah di jurusan Kentrung Itelile. Itu saja. Lalu apa arti itu? Tetap saja samar.
Membuat pembaca penasaran! Inilah gaya khas dari cerpen-cerpen F. Rahardi. Simak saja 21 cerpen lain yang tersusun dalam buku kumpulan cerpen ini, penulis seperti keasyikan membuka cerita dengan hal-hal yang mengundang berbagai interpretasi. Tanpa ada maksud membebani dengan pesan apapun.
Hanya memang ada beberapa yang jelas terjawab karena ada kutipan atau penjelasan yang gamblang di akhir cerita. Misalnya saja pada cerpen Rencana, Dia Tidak Mati, atau Two Mi Nem. Namun tak kurang banyak cerpen lain yang membiarkan pembaca mengumbar angan-angan sendiri. Sebutlah seperti di Sesuatu Itu atau Bertarung Dengan Banteng.
Bagi seorang cerpenis, keinginan untuk membiarkan pembaca bebas berinterpretasi memberi keuntungan ganda. Pertama penulis tak terperangkap oleh opini pribadi yang belum tentu kebenarannya. Kedua, penulis dengan leluasa menangkap nuansa-nuansa yang ada di masyarakat ke segala arah. Malahan sampai ke soal yang agak rawan macam politik.


RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : SANI BELLA
KELAS           : XII IPA 1

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul  Buku     :  Idolamu?  Itu Aku
Pengarang       : 13 pengaran Teenlit
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Editor              : Novera Kresnawati
Tahun terbit     : 2006
Tebal               : 216 halaman

            Jika anda bertanya, apa ada buku yang berisi kumpulan cerpen-cerpen berkualitas yang dibuat oleh para pengarang berbakat dan seperti apa bentuk dari buku itu? Kedua pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh buku ini.
            Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen yang berisi 15 cerpen  oleh 13 pengarang hebat Teenlit, seperti  Amalia, Alexandra Leirissa, Bacem Wong, Debbie, Donna Rosamayna, Hara Hope, Julia Stevany, Ken Terate, Luna Torashyngu, Maria Ardelia, Mia Arsjad, Regina Feby dan Valleria Verawati. Dunia remaja, kisah cinta, komedi, mistis, fantasi bahkan tragedi adalah tema dari buku kumpulan cerpen teenlit yang berjudul “Idolamu? Itu Aku”.
            Cerita pertama yang sekaligus menjadi judul buku ini adalah Idolamu? Itu Aku, merupakan karangan Ken Terate yang berkisah tentang seorang gadis bernama Riyanti yang ingin mengikuti salah satu ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Setelah mempersiapkan segalanya, mulai dari kostum, make-up, sampai teriak-teriak di kamar mandi sehari dua kali, Riyanti akhirnya ikut mendaftar audisi Indonesian Idol. Antrean panjang, capek, panas, dan haus tidak menyurutkan semangatnya. Namun pada akhirnya Riyanti tidak lolos dalam audisi. Walau sebenarnya ia sempat bermimpi lolos bahkan maju ke grand final. Dan ternyata ketika dia sadar, dia masih di ruang juri dan saat dia nyanyi tiba-tiba diminta berhenti bernyanyi oleh ketiga juri karena suaranya tidak memenuhi kriteria. Gaya Ken Terate dalam menceritakan karangannya ini cenderung mengalir begitu saja dengan bahasa yang ringan dan kocak sehingga pembaca mudah memahaminya.
            Keempat belas cerpen lainnya sama menariknya, diantaranya adalah  Gaun Lingkan karangan Mia Arsjad yang memberikan kita pesan moral bahwa tak selamaya uang membuat kita senang, 24 jam yang menceritakan kejadian lucu bagaimana jika seekor kucing yang menjadi manusia selama 24 jam, My Yellowman yang menceritakan seorang gadis yang ditaksir oleh laki-laki penggemar warna kuning dan akhirnya mereka berpacaran karena kesalahpahaman.




RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
NAMA            : PUTRI INDRIYANI
KELAS           : XII IPS 2

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013





Judul  Buku     :  Idolamu?  Itu Aku
Pengarang       : 13 pengaran Teenlit
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama
Editor              : Novera Kresnawati
Tahun terbit     : 2006
Tebal               : 216 halaman

            Jika anda bertanya, apa ada buku yang berisi kumpulan cerpen-cerpen berkualitas yang dibuat oleh para pengarang berbakat dan seperti apa bentuk dari buku itu? Kedua pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh buku ini.
            Buku ini merupakan buku kumpulan cerpen yang berisi 15 cerpen  oleh 13 pengarang hebat Teenlit, seperti  Amalia, Alexandra Leirissa, Bacem Wong, Debbie, Donna Rosamayna, Hara Hope, Julia Stevany, Ken Terate, Luna Torashyngu, Maria Ardelia, Mia Arsjad, Regina Feby dan Valleria Verawati. Dunia remaja, kisah cinta, komedi, mistis, fantasi bahkan tragedi adalah tema dari buku kumpulan cerpen teenlit yang berjudul “Idolamu? Itu Aku”.
            Cerita pertama yang sekaligus menjadi judul buku ini adalah Idolamu? Itu Aku, merupakan karangan Ken Terate yang berkisah tentang seorang gadis bernama Riyanti yang ingin mengikuti salah satu ajang pencarian bakat Indonesian Idol. Setelah mempersiapkan segalanya, mulai dari kostum, make-up, sampai teriak-teriak di kamar mandi sehari dua kali, Riyanti akhirnya ikut mendaftar audisi Indonesian Idol. Antrean panjang, capek, panas, dan haus tidak menyurutkan semangatnya. Namun pada akhirnya Riyanti tidak lolos dalam audisi. Walau sebenarnya ia sempat bermimpi lolos bahkan maju ke grand final. Dan ternyata ketika dia sadar, dia masih di ruang juri dan saat dia nyanyi tiba-tiba diminta berhenti bernyanyi oleh ketiga juri karena suaranya tidak memenuhi kriteria. Gaya Ken Terate dalam menceritakan karangannya ini cenderung mengalir begitu saja dengan bahasa yang ringan dan kocak sehingga pembaca mudah memahaminya.
            Keempat belas cerpen lainnya sama menariknya, diantaranya adalah  Gaun Lingkan karangan Mia Arsjad yang memberikan kita pesan moral bahwa tak selamaya uang membuat kita senang, 24 jam yang menceritakan kejadian lucu bagaimana jika seekor kucing yang menjadi manusia selama 24 jam, My Yellowman yang menceritakan seorang gadis yang ditaksir oleh laki-laki penggemar warna kuning dan akhirnya mereka berpacaran karena kesalahpahaman.





RESENSI KUMPULAN CERPEN

UNTUK MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA



DISUSUN OLEH
NAMA            : LINDA HERAWATI
KELAS           : XII IPS 3

DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
SMAN 1 WARUNGGUNUNG
TAHUN AJARAN 2012-2013



Judul              : Jodoh
Pengarang    : A.A. navis
Penerbit        : Grasindo
Kumpulan cerpen karya A.A. Navis ini berisi 10 cerita pendek, yaitu: Jodoh (yang menjadi judul kumpulan cerpen), Cerita 3 Malam, Kisah Seorang Hero, Cina Buta, Perebutan, Kawin, Kisah seorang Pengantin, Maria, Nora, dan Ibu.
Dalam jodoh, dikisahkan seorang laki-laki bernama Badri. Oleh karena idealismenya yang berlebihan dalam lapangan sosial dan kebudayaan membuat ia belum berani untuk menikah, walaupun usianya sudah beranjak 30 tahun. Ada 3 halangan yang membuat Badri tidak mudah untuk mencari seorang istri. Pertama: Badri menginginkan gadis yang tinggi semampai untuk memperbaiki keturunannya, di mana hal itu tidak mudah ditemui dalam masyarakat yang berbakat pendek. Kedua: Badri berdarah campuran yang dianggap kurang bermutu oleh masyarakat Minangkabau yang lebih suka perkawinan di antara suku mereka. Ketiga: kalkulasi biaya hidup setelah menikah.
Diliputi oleh berbagai pertimbangan membuat Badri sangat berhati-hati menentukan calon istrinya. Badri kemudian menghubungi rubrik kontak jodoh. Dari sana ia terpikat oleh seorang wanita dan mereka berjanji untuk bertemu. Alangkah kagetnya Badri ketika mengetahui wanita itu adalah Lena, gadis manis yang pernah dikencaninya. Singkat cerita mereka menikah dan Badri tinggal di rumah mertuanya. Ketika anak keduanya lahir, Badri menganjurkan istrinya untuk berhenti menjadi guru. Ternyata, kekhawatirannya dahulu tidak beralasan. Navis menyatakannya seperti ini:
“Pola hidup matrilini yang tidak disukai Badri ketika masa perjakanya, ternyata demikian indah dalam kenyataannya. …..Karena seni hidup ternyata bukanlah perhitungan yang eksak, melainkan dengan upaya penyesuaian diri pada iklim yang membentuk masyarakat. Dan idealisme masa perjaka ternyata suatu utopia semata, yaitu idealisme yang membius orang-orang yang tidak punya beban hidup keluarga. Idealisme seorang laki-laki yang telah menjadi suami dan menjadi seorang ayah, ialah idealisme yang abadi, yakni bagaimana caranya membahagiakan istri dan anak-anak.”

Cerpen-cerpen dalam kumpulan cerpen Jodoh ini banyak berkisah tentang perjodohan, kecuali cerpen “Ibu”. Navis juga menyoroti kawin paksa yang masih banyak terjadi di masyarakat, tidak saja pada wanita tapi juga pada pria. Seperti tampak pada cerpen “Kisah Seorang Pengantin” dan “Kawin”, di mana laki-laki menjadi korban kawin paksa yang dikuasai oleh Ibu. Mencukil kata pengantar dari buku tersebut:
“Idealisme manusia modern yang betapapun kentalnya, masih lumat oleh tuntunan sosial budaya tradisional yang dikuasai Ibu. Demikian juga halnya dengan tema cerpen “Jodoh” yang mengisahkan seorang idealis yang berpikir rasional pun lumat oleh kondisi tradisional.”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar