MAKALAH
TEORI ORGANISASI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Teori Organisasi ”
Dosen pengampu : Budi Sihabudin, M.M
Oleh :
SEKOLAH
TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
STISIP
BANTEN RAYA
PANDEGLANG
TAHUN
2021
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT, seingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederana. Semoga
makalah ini dapar dipergunakan sebagai sala satu acuan, petunjuk maupun pedoman
.
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalamam yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar
Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................................................................ 1
C. Tujuan
Pembahasa ........................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................................... 2
A. Pengertian
Teori .............................................................................................................................. 2
B. Pengertian
Organisasi .................................................................................................................... 2
C. Pengertian
Teori Organisasi ........................................................................................................... 3
D. Unsur-unsur
Organisasi ................................................................................................................. 5
E. Asas-asas
Organisasi ...................................................................................................................... 6
BAB
III PENUTUP .............................................................................................................................. 9
A.
Kesimpulan ...................................................................................................................................... 9
B.
Saran ................................................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHALUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Definisi
sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang mempunyai tujuan
yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa, uang, pengetahuan
dan lain-lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output, dan untuk
menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material, sumber daya
manusia, uang, informasi dan lain-lain. Sistem sendiri dapat didefinisikan
sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Di dalam
organisasi terjadi konversi dari input menjadi output dan diperlukan banyak
proses yang saling berhubungan dari fungsi-fungsi struktural yang ada sebagai
contoh RND, Produksi, Accounting, Marketing, IT dan lain -lain. Proses berjalan
sampai menjadi output TYdan akan di dapat data yang di hasilkan selama
berjalan. Diharapkan data dapat diolah menjadi informasi dan di kembalikan ke
setiap fungsi departemen dimana akan di gunakan untuk mengukur kinerja, kontrol
dan untuk pendukung dari pengambilan keputusan.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian dari toori ?
2.
Apa pengertian dari organisasi
3.
Apa pengertian dari teori organisasi ?
4.
Apa unsur-unsur dari organisasi
5.
Apa asas-asas dari organisasi ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1.
Untuk mengetahuin apa itu teori
2.
Untuk mengetahui apa itu organisasi
3.
Untuk mengetahui apa pengertian dari
teori organisasi
4.
Untuk mengetahui apa unsur-unsur dari
organisasi
5.
Untuk mengetahui apa asas-asas dari
irganisasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau
variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah
pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar
variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan
fenomena alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide
pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan”
bagaimana dan mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling
berhubungan.
Berikut ini adalah definisi dan
pengertian teori menurut ahli :
1.
LITTLEJOHN &
KAMREN FOSS
Teori merupakan
sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang
membantu kita untuk memahami sebuah fenomena.
2.
CALVIN S. HALL
& GARDNER LINZEY
Teori adalah
hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang
kenyataan yang belum diketahui secara pasti.
3.
KING
Teori adalah
sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan dapat diamati
dalam dunia nyata.
B.
PENGERTIAN ORGANISASI
Organisasi adalah
penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan
dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur;
gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu). Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry.
Pengertian Organisasi (didapat dari buku) :
1.
Organisasi adalah susunan dan
aturan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga merupakan kesatuan yang
teratur. (W.J.S. Poerwadarminta, Kamus
Umum Bahasa Indonesia).
2.
Organisasi adalah sistem sosial
yang memiliki identitas kolektif yang tegas, daftar anggota yang terperinci,
program kegiatan yang jelas, dan prosedur pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani,
Sosiologi untuk SMU Kelas I).
Menurut
para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1.
Chester
I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem
aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
2.
Stephen
P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial
yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
C.
TEORI
ORGANISASI
Teori organisasi Muncul pada abad 19 di latar belakangi oleh
Revolusi Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut
ini akan dibahas mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh Max
Weber, teori neoklasik, dan teori organisasi modern.
Adapun bagian – bagian dari
teori organisasi sebagai berikut :
1.
TEORI ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga
teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari
tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai
struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila
orang-orang bekerja sama.
Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran
yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang
sama, yaitu:
a. Teori birokrasi : dikemukakan
oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
b. Teori administrasi : dikembangkan
atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta
Mooney dan Reiley dari Amerika.
c. Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai
tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
2.
TEORI ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal
sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori
neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan
tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan
perlunya hal-hal sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap
orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan
kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen
bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
3.
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern
ditandai dengan ahirnya gerakan contingency
yang dipelopori Herbert Simon, yang menyatakan bahwa
teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan
terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang
dibawahnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing. Kemudian
Katz dan Robert Kahn dalam bukunya “the social psychology
of organization” mengenalkan perspektif organisasi
sebagai suatu sistem terbuka.
D.
UNSUR –
UNSUR ORGANISASI
Setiap bentuk
organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai
berikut :
1. Sebagai Wadah
Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi
adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi
saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang
tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.
2. Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu
organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan
dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan
kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai
kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu
organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan
antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan
sebaik-baiknya.
3. Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan adanya
organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak hubungan
satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian kesimpulan dobel
pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang
yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan
antara yang satu dengan yang lain.
4. Ada tujuan tertentu
Betapa
pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang
kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari
pada perencanaan yang baik tetapi tidak baik.
Organisasi juga mempunyai unsur-unsur pendukung
agar bisa berjalan dan terlaksana, berikut unsur-unsur organisasi :
1.
Manusia(man)
2.
Kerjasama(team work)
3.
Tujuan bersama
4.
Peralatan(equipment)
5. Lingkungan(environtment)
6. Kekayaan alam
7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu
sendiri.
Secara ringkas unsur-unsur
organisasi yang paling dasar adalah :
1. Harus
ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
2. Harus
ada orang-orang yang bekerja sama.
3. Kedudukan
dan tugas masing-masing orang harus jelas.
4. Harus
ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Suatu organisasi harus memuat
4 unsur utama, yaitu:
a) Goals
oriented (berorientasi tujuan)
b)
Psychosocial system (sistem hubungan sosial)
c) Structured
activities
d) Technological system
E.
ASAS-ASAS ORGANISASI
Organisasi
yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan, harus didasarkan
pada asas, beberapa azas dalam organisasi adalah sebagai berikut :
a.
Asas Tujuan Organisasi (Principle of organizational objectives)
Tujuan organisasi harus jelas
dan rasional; apakah bertujuan untuk mendapatkan laba ataukah untuk memberikan
pelayanan. Hal ini merupakan bagian penting dalam menentukan struktur
organisasi.
b.
Asas Kesatuan Tujuan (Principle of unity of objective)
Suatu
organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi secara
keseluruhan dan tiap-tiap
bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan
tersebut.organisasi akan
kacau bila tidak memiliki kesatuan tujuan.
c. Asas
Kesatuan Perintah (Principle of unity of command)
Setiap bawahan menerima
perintah ataupun memberikan pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan,
namun seorang atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.
d.
Asas Rentang Kendali (Principel of the span of management)
Seorang manajer hanya dapat
memimpin secara efektif sejumlah bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang.
Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan kemampuan manajer
bersangkutan.
e. Asas
Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority)
Hendaknya pendelegasian wewenang
dari seorang atau sekelompok orang kepada orang lain jelas dan efektif sehingga
seorang manajer mengetahui wewenangnya.
f.
Asas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of parity
of authority and responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab
harus seimbang. Wewenang yang didelegasikan dengan tanggung jawab yang timbul
harus sama besarnya, hendaknya wewenang yang didelegasikan tidak meminta
pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang itu sendiri ataupun
sebaliknya.
g.
Asas Tanggung Jawab (Principle of responsibility)
Pertanggungjawaban dari
bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan garis wewenang (line authority)
dan pelimpahan wewenang. Dengan kata lain, seseorang hanya akan bertanggung
jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.
h.
Asas Pembagian Kerja (Principle of departmentation)
Pengelompokan tugas-tugas,
pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja hendaknya
didasarkan atas eratnya hubungan pekerjaan tersebut.
i. Asas
Penempatan Personalia (Principle of personnel placement).
Penempatan orang-orang pada
setiap jabatan harus didasarkan atas kecapakan, keahlian dan keterampilannya (the
right man, in the right job)
j. Asas
Jenjang Berangkai (Principle of scalar chain)
Saluran perintah atau
wewenang dari atas ke bawah harus merupakan mata rantai vertical yang jelas dan
tidak terputus-putus serta menempuh jarak terpendek., jelas dan menempuh jarak
terpendeknya. Hal ini penting, karena dasar organisaasi yang fundamental adalah
rangkaian wewenang dari atas ke bawah.
k.
Asas efisiensi (Principle of efficiency)
Suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil yang optimal dengan pengorbanan
yang minimal.
l. Asas
Kesinambungan (Principle of continuity)
Organisasi harus mengusahakan
cara-cara untuk menjamin kelangsungan hidupnya.
m.
Asas Koordinasi (Principle of coordination)
Merupakan rangkaian dari
asas-asas organisasi lainnya. Koordinasi dimaksudkan untuk mensinkronkan dan
mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah pada sasaran yang ingin
dicapai.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan
bahwa organisasi adalah aktifitas/kegiatan yang dikerjakan bersama – sama untuk
mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam setiap
organisasi pun terdapat tiga unsur yang sangat penting, yaitu orang – orang,
kerjasama, dan tujuan yang akan dikehendaki. Suatu organisasi dibentuk karena
adanya suatu dorongan dari dalam diri sekeompok orang untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
DAFTAR
PUSTAKA
https://www.academia.edu/25124005/MAKALAH_TEORI_ORGANISASI_dasar_teori