Senin, 30 Maret 2020
Minggu, 29 Maret 2020
Kamis, 26 Maret 2020
Rabu, 25 Maret 2020
Senin, 23 Maret 2020
Minggu, 22 Maret 2020
Sabtu, 21 Maret 2020
RADJANET || TUTORIAL CARA CEPAT MEMBUAT DAFTAR MENU DI MS WORD BAGI PEMULA
<iframe width="459" height="344" src="https://www.youtube.com/embed/CxDhzODuvgw?clip=
Rabu, 18 Maret 2020
makalah makro ekonomi
MAKALAH
MAKRO EKONOMI
Peran
Kebijakan Moneter Dalam Memajukan Perekonomian
di Indonesia
Oleh
Yoga
tri nugraha
NIM.
163341118
KELAS
akutansi 8b
Sekolah tinggi
ilmu ekonomi
La tansa
mashiro rangkasbitung
2020
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan hidayahnyalah sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Makro Ekonomi yang berjudul “Peran
Kebijakan Moneter dan Fiskal Dalam Memajukan Perekonomian di Indonesia”.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas dan memiliki tujuan menambah
pengetahuan bagi pembacanya. Penulis menyadari
bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini. Oleh sebab itu,
penulis sangat menerima saran dan kritik yang membangun sehingga dapat
menyempurnakan makalah ini karena tak ada gading yang tak retak.
Dalam penyusunan makalah ini, Penulis mengucapkan terima kasih Ibu Rita
Indah Mustikowati, SE., MM. sebagai dosen pengampu mata kuliah Makro Ekonomi serta
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan moral sehingga
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun,
Yoga
tri nugraha
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................... .....i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ....ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. ...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ ....1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ ....2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... …2
BAB II ISI
A. kebijakan Moneter
1.
Pengertian
kebijakan moneter..................................................................... ....2
2.
Peran
kebijakan moneter............................................................................. ....3
3.
Fungsi
kebijakan moneter........................................................................... ....4
4.
Tujuan
kebijakan moneter .......................................................................... ....5
B. Uang dan Inflasi
1. Uang ........................................................................................................... ....7
2.
Inflasi ........................................................................................................... ....8
BAB III KESIMPULAN
1.
Kesimpulan ................................................................................................ ..10
2.
Saran .......................................................................................................... ..10
Daftar Pustaka ...................................................................................................... ..11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak krisis keuangan melanda Asia pada akhir tahun 1990-an dan era
jatuhnya rezim Presiden Suharto di Indonesia, menyebabkan penurunan ekonomi
yang besar dan searah dengan pengeluaran masyarakat, dimana utang dan subsidi
meningkat secara drastis, sementara itu belanja pembangunan dikurangi secara
tajam.
Sekarang ini, Indonesia berhasil keluar dari krisis dan berada dalam
situasi dimana negara ini memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan pembangunan. Perubahan ini terjadi karena kebijakan
makroekonomi yang hati-hati dan yang paling penting defisit anggaran juga sangat
rendah. kemudian cara pemerintah membelanjakan dana telah mengalami
transformasi melalui "perubahan besar" desentralisasi tahun 2001 yang
menyebabkan lebih dari sepertiga dari keseluruhan anggaran belanja pemerintah
beralih ke pemerintah daerah pada tahun 2006. Hal lain yang sama pentingnya,
pada tahun 2005, harga minyak internasional yang terus meningkat menyebabkan
subsidi minyak domestik Indonesia tidak bisa dikontrol, mengancam stabilitas
makroekonomi yang telah susah payah dicapai. Walaupun terdapat risiko politik bahwa
kenaikan harga minyak yang tinggi akan mendorong tingkat inflasi menjadi lebih
besar, pemerintah mengambil keputusan yang berani untuk memotong subsidi
minyak.(Wikipedia, 2014)
Tahun 2013 merupakan tahun penuh perubahan
dan tantangan bagi perekonomian Indonesia. Di tengah berbagai masalah
struktural yang belum terselesaikan, perubahan kondisi ekonomi global di tahun
2013 memunculkan ancaman terhadap stabilitas makroekonomi dan kesinambungan
pertumbuhan ekonomi. Respons bauran kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan
Pemerintah mampu mendorong ekonomi bergerak ke tingkat yang lebih seimbang dan
mengembalikan stabilitas makroekonomi. Ke depannya, perekonomian Indonesia
diperkirakan bias lebih baik, meskipun berbagai risiko perlu terus
diantisipasi. Kebijakan Bank Indonesia di tahun 2014 akan tetap fokus pada
upaya menjaga stabilitas makroekonomi. Upaya-upaya ini tetap harus didukung
oleh percepatan reformasi struktural dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan.(Laporan Perekonomian Indonesia, 2014)
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kebijakan moneter?
2.
Apa yang dimaksud dengan tujuan, fungsi dan peran
kebijakan moneter untuk kemajuan perekonomian di Indonesia ?
3.
Apa yang dimaksud dengan uang dan inflasi serta kaitannya
kebijakan moneter yang ada di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui apa sebenarnya kebijakan moneter yang ada di
Indonesia
2.
Mengetahui cara mengimplementasikan tujuan, fungsi dan
peran dari kebijakan moneter untuk kemajuan perekonomian yang ada di Indonesia
3.
Mengetahui kaitan antara kebijakan moneter dengan
inflasi yang berdampak pada perekonomian Indonesia
BAB II
ISI
A.
KEBIJAKAN
MONETER
1.
Pengertian
kebijakan moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan bank
sentral atau otoritas moneter dalam bentuk pengendalian besaran moneter dan
suku bunga untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Kegiatan
perekonomian tersebut ialah kegiatan ekonomi makro yang tercermin dalam
kestabilan harga (rendahnya laju inflasi), membaiknya perkembangan pertumbuhan
ekonomi dan luasnya kesempatan kerja yang tersedia. Kebijakan moneter yang
dimaksud di atas merupakan bagian integral dari kebijakan ekonomi makro yang
pada umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan siklus ekonomi, sifat
perekonomian suatu negara (terbuka atau tertutup) serta faktor-faktor
fundamental ekonomi lainnya.(Ari Kusuma Astuti, 2015)
2.
Peran
kebijakan moneter
Berikut adalah
peran dari kebijakan moneter:
A.
Mempertahankan iklim investasi
Dengan tingkat inflasi yang rendah, maka iklim
investasi akan tetap hidup. Jika inflasi rendah maka suku bunga bank juga
cenderung rendah. Rendahnya suku bunga bank akan mendorong orang untuk melakukan
investasi.
B. Memperluas
kesempatan kerja
Kebijakan moneter dapat menciptakan iklim kondusif
bagi berlangsungnya kegiatan ekonomi. Setiap kegiatan ekonomi membutuhkan
tenaga kerja. Adanya kegiatan ekonomi berarti pula memperluas kesempatan kerja.
C. Menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi
Keadaan ekonomi yang kondusif memungkinkan terjadinya
pertumbuhan ekonomi. Adanya kestabilan nilai kurs mata uang serta kestabilan
harga barang dan jasa sangat dibutuhkan para investor dan pengusaha dalam
menjalankan kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi yang berjalan baik maka menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
D. Memperbaiki
kondisi neraca pembayaran
Neraca pembayaran nasional dikatakan baik jika
mengalami surplus atau nilai ekspor melebih nilai impor. Untuk mencapai kondisi
tersebut, kebijakan moneter yang terkait dengan nilai kurs(mata uang) sangat
diperlukan. Kebijakan moneter dapat mempertahankan stabilitas kurs maupun
menurunkan ke tingkat yang diinginkan. Dengan suatu tingkat kurs tertentu,
diharapkan barang-barang produksi dalam negeri akan bisa lebih murah dibanding
produk dari negara lain. Kondisi ini meningkatkan daya saing produk dalam
negeri sehingga pada akhirnya akan memperbesar volume ekspor (menciptakan
neraca pembayaran yang surplus).
E. Menjaga
kestabilan nilai kurs mata uang
Untuk menjaga agar nilai kurs mata uang stabil sesuai
yang diharapkan, maka Bank Indonesia melakukan kebijakan moneter berupa operasi
pasar terbuka. Dalam keadaan apabila nilai kurs mata uang rupiah merosot tajam
dibanding dollar Amerika Serikat, maka Bank Indonesia melakukan intervensi
pasar dengan menjual dollar.
F. Menjaga
kestabilan harga barang dan jasa
Masyarakat membutuhkan keadaan dimana harga barang dan
jasa tetap stabil sehingga dapat menjalankan usahanya. Untuk menciptakan
keadaan seperti itu, maka Bank Indonesia dapat melakukan kebijakan moneter
berupa menaikkan atau menurunkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Tujuan kebijakan ini adalah untuk menurunkan atau menaikkan jumlah uang yang
beredar (JUB). Apabila harga barang dan jasa naik terus-menerus (tidak stabil)
maka Bank Indonesia menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia agar jumlah
uang yang beredar berkurang sehingga laju kenaikan harga barang dan jasa dapat
dikurangi.
G. Menurunkan
laju inflasi
Apabila terjadi inflasi yang tinggi, Bank Indonesia
dapat melakukan kebijakan moneter untuk menurunkan jumlah uang yang beredar
(JUB). Untuk menurunkan jumlah uang yang beredar, kebijakan moneter yang
diambil dapat berupa menaikkan atau menurunkan suku bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) atau pun dengan kebijakan moneter lainnya yaitu reserve requirements. Untuk
menurunkan laju inflasi berarti jumlah uang yang beredar harus dikurangi. Untuk
itu, dengan kebijakan reserve
requirements, Bank Indonesia menetapkan kenaikan cadangan minimum
dari bank-bank umum.
3.
Fungsi
kebijakan moneter
Kebijakan moneter berfungsi sebagai cara untuk
mempengaruhi perekonomian. Dipergunakan untuk mencapai tujuan atau sasaran
ekonomi yang diharapkan, di antaranya ialah untuk mempercepat pertumbuhan
ekonomi, mengatasi pengangguran, memperbaiki neraca pembayaran yang defisit dan
menjaga stabilitas nilai uang.
4.
Tujuan
kebijakan moneter
1)
Memelihara
stabilitas harga
Kebijakan moneter mempunyai sasaran untuk
menyeimbangkan penawaran dan permintaan uang agar tidak terjadi kelebihan atau
kekurangan uang yang dapat berakibat pada ketidakstabilan harga.
2) Mendukung pertumbuhan ekonomi yang rill
yang mantap
Mantapnya kegiatan investasi dan usaha peningkatan
produksi merupakan prasyarat tercapainya pertumbuhan ekonomi yang mantap.
Pertumbuhan ekonomi yang ingin dicapai adalah pertumbuhan rill yakni pertumbuhan
dalam ukuran jumlah barang dan jasa yang dihasilkan bukan pertumbuhan dalam
hitungan uang semata- mata.
3) Mendukung tercapainya tingkat pengangguran
yang rendah
Pengangguran yang tinggi merupakan musuh setiap
perekonomian. Setiap negara berusaha melakukan kebijakan untuk menguranginya,
antara lain dengan kebijakan moneter.
Kebijakan moneter yang dilakukan dalam rangka
pengendalian jumlah uang beredar (JUB), dapat dilakukan melalui beberapa
instrumen. Adapun instrumen kebijakan moneter di Indonesia sebagai berikut:
a.
Kebijakan Moneter Kualitatif ialah kebijakan moneter
yang dilakukan oleh Bank Indonesia dalam bentuk himbauan moral kepada para
pemimpin bank-bank umum agar ikut mengamankan apa yang menjadi kebijakan Bank
Indonesia. Wujud kebijakan moneter kualitatif ini antara lain:
ü
bujukan moral
ü
kredit selektif dan lain-lain.
b.
Kebijakan Moneter Kuantitatif ialah kebijakan moneter
dalam rangka pengendalian jumlah uang yang beredar melalui pengendalian besaran
moneter yang berujud angka-angka. Wujud kebijakan moneter kuantitatif antara
lain:
ü
Politik diskonto adalah kebijakan pemerintah
untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara menaikkan atau
menurunkan tingkat menurunkan tingkat bunga pada bank. Tingkat bunga yang dapat
diatur pemerintah adalah tingkat bunga pinjaman dari bank sentral kepada
bank-bank umum.
ü
Politik operasi pasar terbuka merupakan
kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara
menjual atau membeli surat-surat berharga milik negara.
ü
Kebijakan syarat cadangan kas pada bank ialah
kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara
menetapkan jumlah minimum cadangan kas yang harus ada pada setiap bank.
Kebijakan moneter dapat
dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, antara lain:
1.
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan
menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika
ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga
pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka
pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat
berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari
Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar
Uang. (Wikipedia, 2015)
2.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan
memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang
mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk
membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank
sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang
beredar berkurang. (Wikipedia, 2015)
3.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah.
Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk
menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio. (Wikipedia, 2015)
4.
Imbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang
beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti
menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan
kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam
uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
(Wikipedia, 2015)
B.
UANG DAN
INFLASI
1.
Uang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) uang merupakan alat tukar
atau standar pengukur nilai (kesatuan
hitungan) yang sah, dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas,
emas, perak, atau logam lain yg dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu. (kbbi.web.id,
2015)
Uang memiliki peranan penting dalam
menetukan kegiatan ekonomi masyarakat suatu negara. Sudah sejak lama para ahli
ekonomi sepakat bahwa uang bisa berakibat baik bagi perekonomian begitupun
sebaliknya, dan para ahli ekonom juga sepakat bahwa uang yang tersedia dalam
perekonomian sangat besar pengaruhnya dalam menentukan kesetabilan dan
pertumbuhan ekonomi suatu negara .
Uang merupakan benda yang disetujui oleh masyarakat
umum sebagai alat perantara tukar menukar dalam perdagangan.
·
Fungsi uang dalam
perekonomian :
1. Sebagai alat pertukaran
2. Sebagai pengukur dan menyimpan nilai
3. Sebagai perhitungan dan akuntansi
·
Motif masyarakat
menyimpan uang:
- Motif transaksi
- Motif berjaga-jaga
- Motif spekulasi
Penggunaan uang memungkinkan roda
perekonomian berjalan lancar. Hal ini terjadi karena perekonomian menghasilkan
produk lebih banyak dan mengurangi waktu yang digunakan oleh para penjual dan
pembeli dalam mengatur perekonomian dan transaksi.
2.
Inflasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) inflasi merupakan kemerosotan nilai uang (kertas) karena
banyak dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga
barang-barang.(kbbi.web.id, 2015)
Inflasi merupakan kecenderungan naiknya
harga umum barang dan jasa secara terus menerus akibat dari tidak ada
keseimbangan arus barang dan arus uang.
Ciri-ciri terjadinya inflasi pada suatu negara sebagai berikut:
Ciri-ciri terjadinya inflasi pada suatu negara sebagai berikut:
1.
Pada umumnya
harga-harga dalam keadaan naik secara terus-menerus
2.
Banyaknya uang
yang beredar melebihi kebutuhan
3.
Pergerakan barang
relatif sedikit
4. nilai uang ( daya beli uang ) menurun
Pencegahan inflasi telah lama menjadi
salah satu tujuan utama dari kebijaksanaan ekonomi makro pemerintahan dan bank
sentral disetiap negara. Karena inflasi
dianggap sebagai bencana bagi perekenomian khususnya pada masyarakat yang
memiliki pendapatan rendah, kegiatan
pinjam meminjam (pemberi pinjaman beruntung, peminjam merugi), spekulasi dan
persaingan dalam perdagangan internasional. Negara berkembang yang mengalami defisit nerca perdagangan dan menganut
APBN defisit, biasanya melakukan penambahan dengan mencetak uang untuk membiayai
pengeluaran pemerintah. Apabila penctakan uang tidak diimbangi dengan kenaikan
pendapatan nasional ( GNP). Kenaikan harga atau inlfasipun tidak akan terjadi
secara langsung dirasakan pada tahun pencetakan tahun tersebut, tetapi akan
terasa setelah beberapa tahun ( di Indonesia dampak inflasi dirasakan setelah 2
– 3 tahun ) dari tahun saat terjadi penambahan uang dengan pencetakan uang baru
fenomena ini sesuai dengan teori kuantitas Irving Fisher. Jadi dapat dikatakan
bahwa teori kuantitas uang ini merupakan fondasi dari teori – teori ekonomi
saat ini.
Fenomena inflasi di Indonesia menurut
pandangan koynes adalah inflasi yang terjadi akibat kenaikan gaji pegawai
negeri. Jika Pemerintah Indonesia mengumumkan gaji pegawai negeri, maka pemerintah
menambah pengeluaran rutinnya. Kenaikan gaji tersebut biasanya akan diikuti
kenaikan harga – harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng. Kenaikan
harga barang – barang lain menyebabkan pengusaha swasta menaikan investasi
karena ada keuntungan akibat harga tersebut. Kenaikan harga bahan pokok yang
diikuti kenaikan harga barang – barang lainnya menyebabkan tuntutan karyawan
dan buruh untuk menaikan upahnya menyesuaikan kenaikan harga bahan pokok dan
barang – barang lainnya. Pada realitanya, tuntutan karyawan dan buruh seperti
ini jarang sekali dapat dipenuhi karena posisi tawaran yang rendah.
Inflasipun sebenarnya bersifat relatif,
karena ukuran berat atau ringannya bergantung pada kekuatan masyarakat dan
negara yang mengalami inflasi . Pengaruh positif inflasi terjadi apabila inflasi
masih dibawah persentasi tingkat bunga kredit yang berlaku bagi negara maju,
hal demikian akan mendorong kegiatan ekonomi dan pembangunan, karena pengusaha dinegara maju dapat memanfaatkan kenaikan
harga untuk berinvestasi,
memproduksi, serta menjual barang dan jasa.
Sedangkan tingkat inflasi di
Indonesia selama 10 tahun terakhir rata-rata 7,98%. Salah satu cara
mengatasinya yaitu dengan kebijakan moneter oleh pemerintah yang dalam hal ini
menjadi tugas Bank Indonesia (BI). Kenaikan harga dari satu atau dua barang
saja tidak dapat disebut inflasi kecuali jika
kenaikan itu meluas dan mengakibatkan kenaikan harga pada barang
lainnya. Kebalikan dari inflasi disebut deflasi.
Ragam inflasi dikategorikan
menjadi:
1.
inflasi
ringan terjadi ketika kenaikan harga berada di bawah angka 10% pertahun.
2.
Inflasi
sedang antara 10%—30% pertahun
3.
Inflasi
berat antara 30%—100% pertahun
4.
Hiperinflasi
(inflasi yang tidak terkendali), terjadi ketika kenaikan harga berada di atas
100% pertahun.
Indikator yang sering
digunakan mengukur tingkat inflasi di Indonesia yaitu Indeks Harga Konsumen
(IHK), yang dikelompokkan menjadi bahan makanan, makanan/minuman, perumahan,
sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi dan komunikasi. Penyebab inflasi
karena harga tersebut tidak stabil. Surveyor-nya adalah Badan Pusat Statistik (BPS)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Jadi keadaan seperti ini akan
menyusahkan rakyat kecil dimana di Indonesia sendiri belum mendapatkan solusi
yang tepat karena pertumbuhan penduduk tidak sejalan dengan lapangan pekerjaan
yang terbuka, sehingga pengangguranpun tidak dapat dihindari. Akan tetapi dari
penjelasan singkat diatas, kebijakan moneterlah yang menjadi penentu baik atau
buruknya perekonomian sebuah negara, karena setiap negara memiliki permasalahan
ekonomi tersendiri.
2.
Saran
Kepada pemerintah dan Bank Indonesia
agar senantiasa mengawasi dan menjaga efisiensi lembaga keuangan karena hanya dengan kekonsistenan bersama lembaga
tersebut dapat mengendalikan laju inflasi.
DAFTAR PUSTAKA
Rabu, 11 Maret 2020
prosedur text
Definition of Greeting Card
Greeting
card is an illustrated piece of card or high quality paper featuring an
expression of friendship or other sentiment. Kartu ucapan merupakan bagian ilustrasi dari kartu atau
kertas berkualitas tinggi yang menampilkan ekspresi persahabatan atau sentimen
lainnya.
Purpose of Greeting Card
The purpose
of of greeting card is to congratulate, to wish or to show sympathy for
someone. Tujuan kartu
ucapan ini untuk memberi selamat ataupun menunjukkan rasa prihatin kepada
seseorang.
Generic Structure of Greeting Card
Struktur umum dari greeting card ini
tergantung bentuk design kartunya, yang penting dalam kartu ucapan terdapat
beberapa elemen berikut.
- Receiver
Kepada siapa kartu ucapan itu
ditujukan? tulislah nama penerima jika diperlukan.
- Body
Biasanya bagian ini berisi tulisan
yang menarik dengan dilengkapi beberapa unsur berikut :
Quote : Kutipan yang berhubungan
dengan peristiwa.
Picture : Lengkapi kartu ucapan anda
dengan gambar agar menarik.
Expression : Gunakan Congratulation
Expression atau Sympathy Expression.
- Sender
Siapa pengirim kartu ucapan tersebut?
tulislah nama pengirim jika diperlukan.
Example of Greeting Card
1. Birthday
card
Dear Any
May there be smiles and lots of sunshine for your special day. May god bless you with health, wealth and prosperity in your life. Happy Birthday...!!!
Love
Andy
2. Thank you card
Dear Any
I want you to know, I appreciate your generosity. You are not only best friend for me. But also my most valuable person in my life. Thank You...!!!
Love
Andy
3. Get well card
Dear Any
May you get a lot of rest so that you can recover from your illness, Fighting! We are all praying for you here. Get well soon...!!!
Love
Andy
4. Congratulation card
Dear Any
Congratulations, you have bought the bigger
house, which you always dream about. I hope you will feel more comfortable.
Don’t forget to invite me to your house-warming party. You did it!
Congrats...!!!
Love
Andy
5. Holiday card
Dear Any
Looking
forward to having lots of fun together over the holiday. Happy Holidays...!!!
Love
Andy
Love
Andy
6. Graduation card
Dear Any
Congrats for
your graduation. We are proud of you and hope you get a great success someday.
Congratulations and Bravo...!!!
Love
Andy
PENGERTIAN GRETING CARD
Greeting Card
(Kartu Ucapan) meruapakan kartu ucapan yang bertujuan untuk mengekspresikan
perasaan atau perhatian kepada seseorang.
TUGAS BAHASA INGGRIS
Procedure
Text
DISUSUN OLEH
:
NAMA :
ALIA
KELAS :
IX B
SMPT MULIA
HATI INSANI
TAHUN AJARAN
2019/2020
Langganan:
Postingan (Atom)